Sabtu, saatnya pengambilan rapor. Lisa bersiap-siap pergi kesekolah. Perdana semenjak ujian ia mendatangi sekolah itu lagi. Lisa mengambil kunci mobilnya yang dulunya tertinggal digedung apartemen Seulgi.
Lisa turun dengan pakaian rapinya, dengan gaya khas Lalisa Manoban siswi satu-satunya yang memakai celana ke sekolah. Lisa menjemput Jennie pagi ini karena sudah ditugaskan oleh Jiyong. Bukan ditugaskan, lebih tepatnya untuk menjaga Jennie. Tentu Lisa mau, ia memanfaatkan masa ini untuk mendekati Jennie lebih dekat. Dan Jennie pun begitu, ia memanfaatkan hal ini untuk membuat Lisa jatuh lebih dalam kepadanya.
Setelah penerimaan rapor, Lisa akan pulang ke Thailand. Lisa sudah mengetahui bahwa jasad kedua sahabatnya telah diantar ke pengistirahatan terakhir mereka. Maka ia ingin cepat-cepat pulang ke kampung halamannya yang sangat dirindukan.
"Selamat pagi nona" ucap Lisa setelah membukakan pintu mobil untuk Jennie.
"Pagi" balas Jennie masuk lalu Lisa menutup pintunya dan bergegas ke kursi kemudi.
"Mau diantar kemana nona?" Tanya Lisa.
"Mau ke hati sopir aja gimana?" Ucap Jennie.
"Maaf nona, hati saya udah ada yang punya" jawab Lisa menjalankan mobilnya.
"Yaah.. siapa orangnya?" Tanya Jennie.
"Gaboleh dikasih tau kan ini privasi sopir" jawab Lisa terkekeh.
"Sopir ga mau nurut sama majikannya hm?" Ucap Jennie.
"Mau asalkan dibayar" jawab Lisa.
"Bayarnya pake apa?" Tanya Jennie lagi.
Lisa terkekeh, "Morning kiss" ucapnya.
Jennie meraih wajah Lisa dan mengecup bibirnya sekilas.
"Udah" ucap Jennie.
"Yeeyy" Lisa senang.
"Sekarang harus nurut sama majikan ya sopir!" Ucap Jennie.
"Siap nona kuu" Lisa membalas dengan kekehan.
"Yaudah sekarang ceritain siapa yang ngisi hatinya sopir!" Suruh Jennie.
"Kan ga boleh nonaa" balas Lisa.
"Kan udah dibayar, harusnya nurut" ucap Jennie.
"Bayarannya belum cukup" ucap Lisa.
"Yaudah berentiin dulu mobilnya ya sopir" suruh Jennie.
"Mau ngapain nona?" Bingung Lisa.
"Sopirnya ga mau dibayar?" Tanya Jennie.
"Mau dong nona!" Ucap Lisa tersenyum senang dan menepikan mobilnya.
"Yaudah sekarang bayar dulu" ucap Lisa menghadap Jennie.
Tiba-tiba Jennie merangkak keatas pangkuan Lisa dan duduk disana. Lisa kaget bukan main. Jennie merapikan rambut Lisa beserta poninya, menyentuh rahang Lisa yang diukir sesempurna mungkin.
"Sopirnya mau dibayar pake apa lagi?" Tanya Jennie dengan sensual
Lisa menelan ludahnya kasar, menatap Jennie sedekat ini membuat jantungnya berdebar tak karuan. Jennie terus membelai rahang tegas Lisa dan turun ke leher.
"Terserah, i'm yours.." ucap Lisa pasrah menikmati sentuhan Jennie dengan memejamkan matanya.
Jennie menyerbu mulut Lisa menggunakan bibirnya. Menghisap dan menyapu hingga menggigit bibir tebal yang manis itu. Lisa meraih pinggang Jennie untuk dipegang sedangkan Jennie mengalungkan tangannya dileher Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYS WITH YOU [JENLISA]
FanfictionJennie sangat ingin merasakan berpacaran, tapi hal itu tidak dibolehkan oleh orang tuanya. Satu hal yang terlintas dibenak Jennie agar ia diperbolehkan dekat dengan lawan jenisnya, yaitu menyatakan dirinya sebagai penyuka sesama jenis. Namun ia gaga...