10. Problem?

555 27 1
                                    

Setelah keluar dari ruangan Lisa, Marco tak sengaja menabrak seorang pria karna sedari tadi hanya memejamkan matanya.

"Maaf tuan" ucap Marco membantu pria itu berdiri.

"Tak ap- Marco?!" Kaget pria itu.

"Yaa Kim Jiyong! Kemana aja!" Ucap Marco.

"Kau yang kemana aja, lama tak jumpa" pria itu memeluk Marco.

Pria itu adalah Kim Jiyong, teman masa kecilnya.

"Maaf aku banyak kerjaan" Marco membalas pelukan Jiyong.

"Kau mau kemana?" Tanya nya.

"Aku akan ke Canada malam ini" jawab Marco.

"Tapi kenapa kau disini? Istrimu sakit?" Tanya Jiyong lagi.

"Tidak" ucap Marco.

"Lalu?" Tanya Jiyong.

"A-anakku, Lalisa" jawab Marco dengan terbata-bata.

"Ah yaa Lalisa, gadis kecil itu sudah dewasa ya? Dia pasti cantik" ucap Jiyong.

"Ya, dia sangat cantik" balas Marco dengan senyum paksa.

"Bolehkah aku melihatnya? Dia pasti tak ingat aku" kekeh Jiyong. Marco sedikit menimbang-nimbang jawaban untuk Jiyong, namun selanjutnya ia memilih untuk mengiyakan.

"Jahat jika aku menolakmu untuk bertemu Lisa, kau adalah pamannya, ayo ikut aku" ucap Marco lalu mulai berjalan balik ke kamar Lisa, ia juga melirik jam tangannya, penerbangan menuju Canada masih cukup lama.

"Bagaimana anakmu?" Tanya Marco pada Jiyong yang setia mengikutinya.

"Dia mungkin seumuran Lalisa, tapi dia masih sangat bocah" jawab Jiyong.

"Siapa namanya? Jisoo?" Tanya Marco.

"Tidak tidak, itu putri Soohyun, anakku Jennie" Jiyong mengikuti Marco yang sudah sampai didepan pintu kamar Lisa. Marco hanya menanggapi dengan kekehan.

"Kau memilih kamar VIP?" Tanya nya.

"Bukan aku, tapi istriku" jawab Marco lalu membuka pintu ruangan.

Ceklek

Lisa menghapus airmatanya disaat ada yang membuka pintu ruangannya, ia melihat papa yang datang dengan seorang pria yang wajahnya sangat familiar baginya.

"Ini anakmu?" Tanya Jiyong.

"Em.. ya" balas Marco, Lisa sedikit senang.

"Apa kabarmu Lalisa?" Jiyong duduk dikursi sisi ranjang Lisa.

"Baik.." lirih Lisa.

"Anakmu sendiri disini, kenapa kau buru-buru pergi?" Tanya Jiyong.

"Para rekan bisnis ku sudah menantiku lama disana" ucap Marco.

"Apakah perkerjaan sangat penting dibanding anakmu sendiri?" Ucap Jiyong.

"Lalisa, katakan kepada ayahmu jangan pergi" ucap Jiyong kepada Lisa.

Lisa hanya menatap lemah pada papanya yang hanya membuang muka.

"Pergilah papa, jangan mengecewakan rekanmu" ucap Lisa.

"Apa yang baru saja kamu katakan, ku suruh untuk menahannya" ucap Jiyong.

"Tak apa ahjussi, Lisa bisa sendiri disini" jawab Lisa.

"Sepertinya dia memang melupakanku, jangan memanggilku ahjussi, panggil aku appa" ucap Jiyong menggenggam tangan Lisa. Marco tersentak mendengar itu.

"Kenapa harus?" Tanya Marco.

DAYS WITH YOU [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang