11. Nini? Lili? We?

550 25 0
                                    

"Udah malam, kita mau balik"

"Kalian mau pulang ke Thailand?"

"Ngga, minggu ini lo milik kita"

"Gue mesen hotel malam ini"

"Kenapa ga dirumah gue aja?"

"Em, ga enak rasanya, kecuali lo ada dirumah"

"Apalagi dirumah ada papa Marco, takut lah kita"

Lisa terkekeh mendengar pernyataan Ten tentang ayahnya. Benar juga, ia sendiri pun bahkan lebih takut.

"Papa ga dirumah, dia lagi pergi" ucap Lisa mengingat ayahnya tadi siang.

"Lo lagi sakit, gimana kalo mama tidur trus lo mau sesuatu? Bukannya papa yang harusnya nemenin lo?" Ucap Bambam.

"Papa ga berubah, bahkan lebih parah dari sebelumnya" ucap Lisa menunduk memainkan jari-jari tangannya.

"Gapapa, mungkin nanti mereka ngasih waktu buat lo" kekeh Ten.

"Waktu? Mereka mau bercerai, gimana bisa mereka ngasih gue waktu kalo waktu papa mama aja mau selesai selesai, yang bener aja!" kekeh Lisa, seketika mereka berdua terdiam dengan pernyataan Lisa.

"C-cerai? Orangtua lo ber-"

Ceklek

"Lisayaa, mama mau pulang dulu ambil baju, kamu disini bersama mereka, tak apa?" Ucap mama yang baru datang.

"Gapapa ma, lagian mereka juga nginap disini" jawab Lisa membuat dua lelaki itu membulatkan matanya.

"Ah baiklah, tolong jaga Lisa ya" ucap mama kepada Ten dan Bambam lalu keluar dari kamar.

"Lo bilang apa sih? Kita mau tidur dimana disini?" Tanya Ten.

"Kita ngerasa ga enak tau lo! " Ucap Bambam menyilangkan tangannya.

"Kalian ga mau nemenin gue?" Tanya Lisa.

"Ya tentu, tapi ini udah malam" ucap Ten diangguki Bambam.

"Kalau gitu, bawa gue jalan-jalan keluar, gue pengap disini terus" ucap Lisa.

"Gaboleh, lo belum sembuh" tolak Bambam.

"Lagian angin malam ga baik buat kesehatan lo" lanjut Ten.

"Kalian ini memang ya, gue mau healing! Sedangkan main gitar aja ga boleh, baru satu menit lo udah ngambil lagi" Ucap Lisa dengan nada ketus.

"Karna lo lagi sakit, makanya kita ga ngebolehin" ucap Ten.

"Udah lah lo tidur aja, ga cape kah ngejawab pertanyaan kita dari tadi siang?" Tanya Bambam.

"Ngga, gue kangen kalian trus buat apa gue cape" jawab Lisa.

Ten dan Bambam tersenyum mendengar ucapan sahabat perempuan mereka. Mereka juga merindukan gadis itu sehingga selalu membuatnya kesal, itulah yang mereka lakukan sejak masih di sekolah yang sama.

"Ayolah Ten, Bambam, gue mau keluar, setidaknya cuma dilorong" mohon Lisa.

"Tapi lo ga boleh jalan" ucap Ten menyela.

"Lo pikir rumah sakit sebagus ini ga punya kursi roda? Astaga bodohnya kalian ga pernah berubah" ucap Lisa menggelengkan kepalanya.

"Okay okay, gue bakal cari kursi roda" ucap Ten lalu keluar dan balik setelah mendapatkan kursi roda itu.

"Silahkan duduk" ucap Ten, Bambam hendak menggendong tubuh Lisa untuk diduduki di kursi roda, namun Lisa menahannya.

"Bodoh, gue ga lumpuh!" ucapnya lalu turun dan duduk dikursi roda.

DAYS WITH YOU [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang