Happy Reading guys ❤️
Kamu alasan aku untuk selalu tersenyum.
___ Laviona Mahira Azain ___"Pagi cantik" sapa lelaki bertubuh tinggi dan atletis. Mata segelap obsidian tersebut menatap Viona dengan teduh.
"Pagi juga Ar" Viona menjawab dengan senyumnya "cepat banget kamu datangnya tumben kesambet apa-an ini" lanjutnya.
"Salah melulu gue, datang cepat salah, datang telat juga salah" ujar Arverdo pura pura ngambek.
Viona pun tersenyum geli melihat tingkah Arverdo yang ngambek "Utututututu jangan ngambek dong, maaf ya" ujar Viona tersenyum sambil mencubit kedua pipi Arverdo gemas.
Seketika Arverdo memegang dadanya "duh, duh, jantung gue"
"Ke-kenapa Ar, jantung kamu kenapa?" Panik Viona
Arverdo hanya menggelengkan kepalanya "jantung gue bersuara deg,deg gitu" ujar Arverdo polos. Viona pun tertawa melihat wajah polos Arverdo "Hahahaha ada ada aja kamu Ar, aku kira kenapa-napa tau"
Arverdo hanya tersenyum, mengapa gadis di depannya ini selalu membuat dirinya salah tingkah.
"Gue suka kalau Lo bahagia gini" ujar Arverdo tiba tiba, Viona hanya tersenyum hangat menanggapi ucapan Arverdo.
"Ekhemm, pak bos mulai mendekati target nihh" ucap Angga yang tiba-tiba sudah berada di belakang Arverdo. Arverdo hanya melemparkan tatapan elangnya ke arah Angga.
Sang empu yang ditatap hanya membalas dengan cengirannya "target gimana maksud Lo Ngga?" Tanya Madhavi yang berada di samping nya. Angga gagu "emm, apa itu ah. Ya target gitu lah"
"Ga target apa apa, Lo pada ga ada kerjaan lain apa selain gangguin gue" Angga mendekat ke arah Arverdo lalu memeluknya "ih, dedek kan maunya dekat sama A'a."
"Pa'an sih Ngga, geli anji*. Lo lepas ga" Angga semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Arverdo "ih, ga like deh"
"Ngga, Lo kayaknya udah bosen hidup sih ini. Mending lepas dari pada Lo kena amuk sama Ar" ucapan dari Nicholas hanya diacuhkan olehnya, muka Arverdo memerah menahan sesuatu dalam dirinya "Lo ga lepas, berarti udah siap ketemu malaikat maut. Udah banyak amal Lo" mendengar perkataan dingin Arverdo Angga mulai kicep. Perlahan dirinya melepaskan pelukannya pada Arverdo.
Arverdo menyentak tangan Angga "ck, ternodai nih badan gue yang bagus" Angga mendengus kesal "seberapa bagus sih badan Lo, bagusan juga gue" Angga sedikit mengangkat seragamnya ke atas memperlihatkan perut korak kotak nya.
Seluruh siswi yang di kelas cukup heboh atas perbuatan Angga, kapan lagi coba lihat roti sobek milik anggota inti Dynamic geng tersebut. Viona shock, apalagi Angga tepat berada di depannya, Arverdo dengan cepat menyembunyikan Viona di belakangnya "ck, Lo buat mata Viona ternodai tau ga sih.
"Aaaaaaa" Feli menjerit kala melihat sesuatu yang dapat menodai kesucian matanya. Dira dan Olin yang melihat itu hanya menatap jengah ke arah mereka.
"Lo ngapain sih Ngga, pakai buka buka baju segala. Itu lagi anak orang, ngapain nyempil di belakang Arverdo" ucap Dira, Viona masih saja berada di belakang Arverdo, pipinya memerah menahan malu melihat sesuatu yang privasi milik Angga.
Angga langsung menurunkan bajunya melihat kedatangan Dira "eh, neng Rara. Maaf ya ga sengaja" Dira menatap Angga jengah "jangan percaya Ra, Angga memang sengaja mau pamerin perutnya ke Viona" ucap Rizkal memanas manas'i Dira. Viona semakin malu "kok bawa bawa Viona anjin*, Lo ga lihat pawangnya udah pasang muka ganas" bisik Angga, Madhavi tertawa melihat itu. Apalagi saat melihat wajah Viona dari balik punggung Arverdo yang memerah membuatnya semakin lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Terakhir (ON GOING)
Novela Juvenil"Ar, bisa temenin aku lihat senja?" ucap seorang gadis yang memakai pakaian rumah sakit. "Tapi Lo lagi sakit, nanti aja ya kalau Lo udah sembuh." Gadis tersebut menggeleng "kali ini aja, besok gak deh. Janji" FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ❤️ TERIMAKAS...