Terbalasnya Dendam Arverdo

10 3 0
                                    

Happy Reading semuanya ❤️

Tandai kalau ada typo

Bahkan gue ga rela liat satu tetes air mata Lo yang jatuh.
___ Arverdo Savalas Wijaksara ___

Pagi ini sekolah Wijaksara Internasional High School dikejutkan dengan berita menggemparkan, yaitu bangkrutnya perusahaan Xavier's Group.

"Naa, Lo tau gak ada berita yang menggemparkan" ujar Feli yang baru saja datang bersama Dira dan Olin.

Viona yang awalnya duduk sambil memegang perutnya yang sakit pun akhirnya membenarkan posisi duduknya sambil menahan sakit perutnya "Berita apa?"

"Lo sakit?" Olin yang peka akan keadaan Viona merasa sedikit khawatir. Viona hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya "Beneran Lo gk nyembunyiin apa apa kan dari kita" lanjutnya.

"Enggak loh Olinn" ucapnya gemas
"Bdw ada berita apa emang?" Tanya nya sambil menahan sakitnya.

"Perusahaan Xavier's Group bangkrut" heboh Feli

Viona hanya mengerutkan keningnya tak mengerti "Xavier's Group?" Bingung nya, mengigat perusahaan Xavier's Group.

Olin menghela nafas melihat ke kelemotan Viona "Astaga iya loh Na, Xavier's Group, perusahaannya bokapnya Alesya" Jawab Dira cepat.

Viona menatap tak percaya ke arah teman temannya "kok bisa?"

"Gue gk tau yang jelas gudang perusahaan mereka kebakaran dan gk ada yang tersisa, bahkan rumah mereka disita bank karena gk bisa gaji karyawannya lagi" ujar Feli

"Kalau gk salah sih ya katanya penyebabnya itu korsleting listrik, dan akhirnya kebakaran. Bahkan kerugiannya sampai ratusan juta, jadi mereka gk sanggup lagi dan akhirnya ya mereka harus ninggalin rumah mereka untuk bayar karyawan sama hutang ke bank" lanjutnya panjang lebar.

Ketiganya menganga tak percaya melihat Feli, dasar temannya yang satu ini, giliran soal menggibah pasti selalu saja nyambung.

"Lo tau itu semua dari mana?" Tanya Dira penasaran.

"Yaelah rumah gue sama Alesya kan dekat palingan selisih beberapa rumah" jawab Feli sembari sedikit merapikan rambutnya.

"Kasihan Alesya, pasti dia belum bisa terima ini semua" ujar Viona kasihan. Sedikit iba membayangkan kehidupan Alesya sekarang.

"Tapi mungkin ini balasan Tuhan untuk dia" ujar Feli

"Alesya sekolah gak?" Tanya Viona tiba-tiba.

"Sekolah kok tadi gue lihat dia" jawab Feli "emangnya kenapa" lanjutnya.

"Nanti temenin aku ya nemuin Alesya" ujar Viona tersenyum.

Ketiganya hanya menganggukkan kepalanya,toh nanti mereka tau sendiri apa yang ingin dilakukan Viona

Tak jauh dari itu, ada beberapa lelaki yang memperhatikan apa yang mereka lakukan "Lo gk mau samperin Viona Ar?" Tanyanya

"Nanti aja gw masih kesal sama kejadian kemarin"ujar Arverdo.

Angga menatap malas Arverdo "Ya Lo boleh aja kesel, tapi ya keselnya sama Alesya jangan sama Viona" kesalnya. Yap beberapa lelaki tadi ialah anggota inti Dynamic geng.

"Hemm, nanti pas istirahat gue samperin"

"Pagi anak anak" ujar seorang guru yang tiba tiba masuk ke kelas XI MIPA-1

"Loh buk, bukanya belum bel" ujar Nicholas

"Kamu ini ya Nicholas, makanya kuping Kamu di pasang betul betul. Itu bel udah dari tadi loh, saya aja udah telat sepuluh menit" ujar sang guru biologi Bu Tia

"Bu, ibuk hari ini cantik banget buk" sahut Angga

"Sepertinya kmu ada maunya ya ngga, tiba tiba muji saya. Kenapa? Gk diterima sama Dira?"

"Biasalah buk, Angga kurang pro" sahut Rizkal yang tepat berada di samping meja Nicholas dan Angga.

"Enak aja, dikit lagi juga bakalan luluh kok, ya gak Ra" ucap Angga sambil memainkan matanya ke arah Dira.

"Ga usah tatap gue terus" Dira mulai risih melihat Angga yang terus-menerus menatapnya.

"Ra, Lo masih ingat ga apa isi khotbah minggu kemarin di gereja" Dira mengendikkan bahunya acuh "'1 Korintus 16:7 Sebab sekarang aku tidak mau melihat kamu hanya sepintas lalu saja, aku harap dapat tinggal agak lama dengan kamu, jika diperkenankan Tuhan'. Itu alasan gue masih terus mandang wajah cantik Lo"

Degg ....
Perkataan Angga membuat Dira mengulum senyumnya "Aargh, gue yang baper anjin*, eh, astaga maaf buk. Lupa kalau masih ada ibuk, hehehe" Bu Tia hanya menggelengkan kepalanya "gimana Ra, udah luluh belum?"

"Kalau belum gapapa, gue belum capek kok buat berjuang. Lo tunggu kejutan selanjutnya aja" seisi kelas terbawa perasaan akibat ucapan Angga.

"Sudah, nanti belajar dari Arverdo"

"Kok saya buk"

"Iya kamu kan sudah pro kalau buat naklukin cewek"

"Belum pro dia buk, buktinya sampai sekarang yang sono belum peka" sahut Nicholas sambil mengarahkan pandangannya ke Viona, tapi tidak diketahui oleh sang empu,

Seluruh kls tertawa mendengar penuturan Nicholas baru kali ini seorang ketua Dynamic geng tidak bisa mengambil hati seorang wanita. Arverdo yang mendengarkan ucapan Nicholas pun menatapnya nyalang, sang empu yang ditatap pun hanya menampilkan wajah tak berdosa nya "peach Ar, hehehe"

Sang guru hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah muridnya itu "sudah, sudah buka buku biologi kalian halaman 93"

Semuanya langsung membuka buku mereka dan mulai belajar sambil sesekali disertai lawakan dari anggota inti Dynamic geng

****

Seperti yang dikatakannya tadi Viona dan ketiganya segera menemui Alesya yang kebetulan sedang berada di kantin.

"Mau apa Lo?" Ujar seorang gadis berambut pirang yang melihat kedatangan Viona dan temannya.

"Owh gue tau pasti Lo mau ngejein gue kan gara gara gue udah gk punya apa apa lagi sekarang" lanjutnya, tanpa tau apa niat Viona.

Viona menggeleng cepat mendengar ucapan Alesya "Astaughfirullah, kamu salah paham Sya"

"Alah bacot, gk usah munafik jadi cewek. Gue yakin Lo lo seneng kan lihat gue kayak gini, pasti Lo seneng seneng. Ngaku Lo!!"

Alesya yang sudah terlanjur emosi langsung melayangkan tamparan ke Viona tapi belum sampai tangannya menampar Viona sebuah tangan kekar menahannya siapa lagi kalau bukan Arverdo "belum jera juga ya ternyata" ujar Arverdo dingin sambil menatap smirk kepada Alesya.

"Aaww, lepasin tangan gue" ujar Alesya yang kesakitan karena tangan Arverdo menggenggam kuat tangannya. Viona yang melihat itu langsung melepaskan genggaman tangan Arverdo. Tetapi Arverdo malah menatap tak suka pada Viona.

"Ar, udah kasihan Alesya tangannya sakit" ucapnya dan langsung menarik tangan Alesya "Kamu gapapa kan Sya" tanyanya dengan nada khawatir.

Alesya langsung melepaskan genggaman tangan Viona dan langsung menamparnya
PLAAKK
"PUAS LO HAH, PASTI LO SOMBONG KAN. MENTANG MENTANG ADA ARVANO LO BERANI SAMA GUE, GAK USAH SOK BAIK NGERTI LO"

"DASAR CUPU, LO IT---"   "ALESYA" belum sempat Alesya mengucapkan kata katanya Arverdo langsung memotong perkataan Alesya dan langsung menamparnya.

Dada nya baik turun mengendalikan emosinya, tangannya terkepal kuat, tidak ada yang berani menatap Arverdo sekarang, wajahnya merah padam menahan amarahnya.

PLAAKK
"JAGA OMONGAN LO BANGSA*, GUE TUNGGU SURAT PINDAH LO HARI INI DI RUANG KEPALA SEKOLAH" setelah mengatakan itu Arvano langsung berlalu meninggalkan semuanya dengan emosi yang meledak-ledak.

Upsss, ada yang kena tampar tuhh

Kira kira Viona bakalan marah ga yaa sama Ar?

Jangan lupa follow, vote dan komen yaa
Share juga boleh 🤗

Ig
@tulisan_senja0
Wp
LuftiNisa05

Senja Terakhir  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang