Harus sama-sama

10 4 0
                                    

Happy Reading guys ❤️

Cinta itu butuhnya perjuangan bukan cuma ucapan

___Adira Maheswari___

"Heh, Na Lo kok dari tadi senyum senyum mulu" Olin bergidik ngeri melihat tingkah Viona.
"Gue jadi merinding, Lo beneran Laviona kan?" Lanjutnya

"iiss, Olin aku beneran Viona tau"

"Beneran" Viona menggangguk "Laviona Mahira Azain anaknya om Jaiz sama Tante Vidia kan?" Viona menatap Olin jengah "iya Alexandra Nathania Olin Emery anaknya om Gara sama Tante Gika. Kamu ga percaya kalau ini Viona?"

"Kalau gini gue udah percaya"

"Emangnya kenapa sih?"

"Gue perhatiin dari tadi Lo senyam senyum mulu, kenapa?. Ohh atau jangan jangan Lo lagi jatuh cinta yaa."

"Ih, engga Aku tu---"

"Viona, Alexandra jika kalian mau bercerita silahkan di depan. Jelaskan bagaimana tadi pertumbuhan ekonomi". Potong sang guru ekonomi Bu Anas.

"Emm, lupa Bu." Jawab Viona jujur

"Lupa, atau memang tidak menyimak!. Makanya jangan bercerita saja, ingat hargai saya di depan sebagai guru kamu. Lihat baru saja saya jelaskan kamu tidak tahu pengertian pertumbuhan ekonomi!."

"Emangnya ibu tau pengertiannya?"

"Tau, karena saya guru"

"Nah, kalau tau kenapa bertanya sama saya Bu. Kan ibu sudah tau." Jawabnya enteng.

"Laviona" hardik Bu Anas.

"Saya buk"

"Sekarang ke lapangan, lalu hormat bendera sampai istirahat ke dua." Lanjutnya sambil menggelengkan kepalanya melihat siswinya yang satu ini.

"Tapi kan panas buk, nanti kalau Viona jadi abu gimana. Kaya cerita cerita vampir yang semalam Viona tonton." Seisi kelas tertawa mendengar ucapan Viona.

"Kamu manusia Viona, bukan vampir. Harusnya kamu nonton Upin Ipin atau Spongebob yang sesuai dengan tingkah kamu. Ini malah nonton film untuk 16 tahun ke atas" ucap Bu Anas pelan di akhir perkataannya.

"Tapi saya kan udah 17 tahun buk"

"Ck, sudah jangan banyak komentar, cepat kelapangan"

Viona langsung meninggalkan kelas dan menuju ke lapangan, tidak mau membuat sang guru tambah marah.

"Kejam banget buk nanas, emangnya tadi aku salah ngomong ya." Monolog nya sambil hormat ke arah bendera di tengah lapangan.

"Mana panas lagi, cuacanya gak mendukung banget" lanjutnya

Tiba tiba Viona merasakan cuaca agak teduh, tapi bukan karena ingin hujan. Ternyata ada seorang yang menghalangi sinar matahari menyentuhnya. Badan yang lebih tinggi dan besar dibandingkan Viona membuatnya dapat melindungi Viona dari panasnya matahari.

"Kmu ngapain Ar?" Tanyanya setelah tau siapa seseorang tersebut.

"Ngapain lagi kalau gak kena hukum"

"Emangnya kamu buat kesalahan?"

"Mungkin" jawab Arverdo, "gue tadi lupa bawa buku akuntansi". Lanjutnya

Tiba tiba Rizkal datang sambil membawa buku akuntansi "woii Ar, nih buku akuntansi Lo. Tadi Lo tinggalin di mobil, pas banget gue juga ke parkiran ngambil uang yang ketinggalan tadi. Jadi yaudah sekalian gue bawain aja deh."

Arverdo menatap tajam kearah Rizkal tanpa disadari sang empunya "lagian kok bisa Lo tinggalin di mobil sih" lanjutnya

Arverdo hanya diam menatap sang empu dengan tatapan mata elangnya, memberikan kode agar Rizkal mengerti apa yang dimaksud oleh Arverdo.

"Lo kok diem aja sih, nih pegang pegel tangan gue megangnya." CK dasar tidak peka, Arverdo dengan kasar menarik bukunya dan langsung melemparkan nya ke tempat sampah, dengan tepat sasaran. Hal itu membuat para siswi yang sedang lewat menatap kagum Arverdo

"Aaaa, cool banget gilaaa"

"Keren banget"

"Makin ganteng dehh"

"Kok dibuang sihh, mending buat gue. Lumayan gak dapet orangnya, bukunya juga boleh"

"Arverdo buka pendaftaran untuk jadi istrinya gak sihh"

"Arverdoo, gila suami gue ganteng banget"

"Aaa, suami gue"

Begitulah kira-kira teriakan para siswi yang melihatnya membuang buku dengan gaya yang terlihat cool. "Kenapa Lo buang?" kesal Rizky

"Udah Lo balik aja ke kelas gak usah ngomong apa-apa" tegasnya.

"Setelah itu istirahat ke dua temui gue di kantin" lanjutnya garang.

Merasa ada yang tidak beres Rizkal buru buru meninggal Arverdo dan Viona berdua menjalankan hukumannya.

"Ar, kenapa dibuang bukunya?" Bingung Viona

"Tadi kamu bilang ketinggalan, terus udah ada kok kamu buang. Kalau gak kamu buang, pasti gak dihukum" lanjutnya

Arverdo menatap Viona sekilas lalu langsung memalingkan wajahnya "kalau gak gue buang, gue gak bisa sama Lo "

"Hah" beo Viona. Tidak mengerti maksud Arverdo "kalau bukunya gak gue buang, otomatis gue masuk kelas. Nah Lo sekarang lagi di hukum otomatis Lo gak ada di kelas selama 3 les ini sampai istirahat kedua. Otomatis gue gak akan lihat Lo kan?. Nah jadi biar bisa sama sama terus kan mending gue buang." Jelas nya panjang lebar.

"Tapi bukunya kan gak harus di buang juga"

"Gampang, cuma 20 ribuan. Gak bakalan buat gue bangkrut kan?" Sombongnya

Nissa hanya menggelengkan kepalanya, "ngulah lagi songongnya" ujarnya membatin

Triinggggg........

Bel istirahat berbunyi pertanda bahwa hukuman keduanya sudah selesai.

"Naa, nih gue bawain minuman pasti Lo haus kan" ujar seorang lelaki bertubuh atletis, sembari menyodorkan sebotol minuman segar di hadapan Viona.

Madhavi kok perhatian ya sama Viona 🤔
Atau jangan jangan ada sesuatu nihh..

Jangan lupa follow Ig
tulisan_senja0
Wp
LuftiNisa05

Senja Terakhir  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang