Mencari Keberadaannya

20 3 5
                                    

Happy Reading guys 🥳
Tandai kalau ada typo...

Jangan lupa untuk komen dan vote

Gue hanya badut yang ditugaskan untuk menghiburnya, bukan mencintainya.
_Arverdo Savalas Wijaksara_

Bel istirahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu, tapi tetap tidak ada kabar dari Viona.

"Udah Olin, Lo makan dulu aja. Ntar kita cari Viona. Jangan Lo aduk aduk aja makanannya." Ucap Dira sambil menatap Olin yang hanya mengaduk aduk makanan nya, seperti tidak selera.

"Lo gak mau, biar buat gue aja. Lumayan udah lama ga nyicip masakan Tante Gina" ujar Feli dan mulai mengambil makanan Olin.

Dengan cepat Dira memukul tangan Feli "awss, Lo apa apaan sih Raa. Kalau mau ambil."

"Ckk, Lo ga tau kondisi banget sih. Masih sempet sempetnya bercanda, ga lucu tau. Ini kita lagi panik mikirin Viona" geram nya

"Kan biar ga tegang tegang amat. Oh iya, pacar Lo udah lama ga kelihatan ya Lin."

"Lo lupa apa gimana sih ogeb. Ini ya, kelas kita sama Andra itu jaraknya jauh, terus dia juga ketua basket. Otomatis sibuk dong apalagi sekolah kita mau tanding antar sekolah lainnya."

"Udah makan, ntar keburu bel lagi." Sahut Olin mulai memakan makanannya, selepas ini ia akan meminta izin ingin mencari Viona.

Asik asiknya makan, tiba tiba meja mereka  didatangi seorang sambil membawa bekal miliknya. "Aku boleh ikutan kan?" Tanyanya.

Olin hanya menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan dari Andra. Andra bingung, tatapan nya beralih ke kedua orang yang diam sambil memakan makanannya. "Kenapa?" Tanya Dira yang merasa diperhatikan

Andra mengode Dira lewat tatapan matanya menanyakan apa yang terjadi pada Olin. Dira yang mengerti langsung mengangguk "Lo kenal Viona?" Tanya nya

Andra mengangguk, ia memang tidak mengenal secara langsung tapi Andra mengetahui siapa siapa saja yang dekat dengan Olin, termasuk Viona. Karena Olin selalu membahas Viona, bahkan Olin selalu me-repost postingan Viona.

"Dia hilang, ga tau dimana. Udah coba di telepon eh, ternyata handphone nya ditinggal di tas." Lanjutnya

"Kalian udah coba pencar nyari dia?"

"Niatnya sih selesai makan kami bertiga mau izin nyari dia." Sahut Feli

"Kalau cuma kalian bertiga masih kurang. Sekolah ini luas, gue bantu cari gimana?" Tawar Andra

"Ga usah ngerepotin kamu nantinya" jawab Olin tiba tiba "lagian kamu harus fokus sama latihan kamu. Bentar lagi sekolah kita kan mau tanding, mending kamu latihan aja." Lanjutnya

Andra menggeleng "engga kok hari ini free, sebenarnya hari ini anak basket ga ada yang sekolah. Karena lagi ngumpulin tenaga buat tanding, jadi seminggu ini anak basket diliburkan. Liat buktinya Madhavi ga sekolah kan?, dia kan anak basket. Tapi karena kamu aku hari ini sekolah.

"Hiks aku takut  Viona kenapa-napa Ndra, hiks" tangis Olin pecah. Ia tidak bisa menahan tangisnya. "Dimana pun dia, pasti dia ketakutan hikks ."

Keduanya tercengang melihat Olin menangis, baru kali ini seorang Alexandra Oline Nathania Emery menangis hanya karena tidak mengetahui keberadaan sahabat kecilnya itu. Yang mereka tau Olin selalu gengsi menunjukkan sikapnya.

"Udah kamu tenang, kita cari Viona sama sama okay." Ucap Andra sambil membawa Olin ke dalam pelukannya.

"Kalau ga dapet gimana, hikks" tangis Olin di dada bidang milik Andra. "Pasti dapat" ujarnya menenangkan

Feli dan Dira hanya menghembuskan nafasnya kasar, beginilah nasib para jomblo.

Setelah Olin mulai tenang, keempatnya mulai meninggalkan suasana kantin yang ramai dan mulai mencari Viona.

Di tengah tengah tangga menuju lantai dua, mereka berpapasan dengan Arverdo dan teman temannya. "Kalian mau kemana?" Tanya Angga yang melihat raut wajah kekhawatiran di wajah mereka semua.

"Cari Viona, kalian semua ikut ya" mohon Dira

Semuanya menatap Arverdo meminta persetujuan. Ar yang ditatap hanya menganggukkan kepalanya. "Tapi tunggu Lo Andra kan?, Ketua basket sekolah kita. Lo ikut cari Viona?" Tanya Rizkal.

"Iya, demi pacar gue, gue ga mau pacar gue sedih cuma gara gara ga tau keadaan sahabat kecilnya." Ucapan Andra membuat para anggota Dynamic geng tercengang menatap mereka berdua. Semuanya hampir tak percaya bahwa Andra dan Anggika berpacaran.

"Gila sih nji*, suhu sih Anggika dapatin anak basket ege" ujar Angga.

"Udah, nanti aja penjelasannya. Sekarang kita cari Viona dulu, kita pencar." Lerai Nicholas. "Olin sama Andra cari di kantin lantai 1, Feli sama Rizkal cari ke semua Toilet yang ada di lantai 2, Dira Lo cari di kantin lantai 3, gue sama Angga keliling lantai 1 plus gudang, dan Ar keliling lantai 3. Tanyain siswa siswi mana tau ada yang lihat Viona."

Setelah mendapatkan arahan, semuanya mulai berpencar sesuai dengan lokasi masing masing.

"Naa, Lo dimana. Gimana pun sikap cuek gue ke Lo, gue tetap khawatir sama Lo." Batin seseorang.

Disisi lain Viona mulai merasakan pusing dikepalanya, bahkan perutnya sakit karena dari pagi belum diisi sedikitpun.

"Awsss" ringisnya. "Ya Allah, gimana kalau ga ada yang nemuin aku. Mereka apa ga nyariin aku yaa. Ya Allah aku takut." Lama kelamaan pandangan Viona mulai kabur dan ia tidak tau apa yang terjadi setelahnya.

Gimana dong nasib Viona...
Next part ➝

Senja Terakhir  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang