Senja itu indah. Warna kemerahannya selalu membuatku merasa lebih baik, sama seperti saat diriku denganmu. Aku rela menghabiskan banyak waktu agar aku bisa melihatnya lebih lama.
Hari berlalu dengan cepat, hubungan Laut dan Airy juga semakin dekat. Cinta yang semakin kuat diantara mereka membuat keduanya semakin ingin menghabiskan waktu lebih lama untuk bercengkrama.
"Mas, hari ini kamu kemana? Ada kegiatan kampus?" tanya Airy. Saat ini keduanya tengah berkutat dengan bahan dan alat masakan. Laut tiba tiba ingin menikmati cookies kering buatan kekasihnya itu.
"Hari ini aku tidak ada kelas, sayang. Tapi nanti aku mau ke kampus karena aku ada janji mau ketemu dengan dosen. Kamu mau ikut?" tanya Laut.
"Boleh, Mas. Aku bosan di rumah terus. Vivi juga gak bisa di ajak bermain. Dia lebih suka tidur dibanding bermain denganku," ucap Airy lalu mengerucutkan bibirnya. Laut terkekeh mendengarnya.
"Pantas saja dia semakin gendut, kerjaannya cuma makan dan tidur saja ternyata." Airy mengangguk setuju.
"Kamu mau adopsi puppy lagi sayang?" tanya Laut. Airy tampak berpikir.
"Mau sih, Mas. Tapi aku takut kalo Vivi nanti gak suka ada anjing baru di rumah," jawab Airy.
"Dikenalin pelan pelan saja sayang. Vivi pasti akan suka kalo ada temannya di rumah."
"Yasudah, setelah cookiesnya jadi, kita pergi ke toko hewan yang kemarin itu ya, Mas. Semoga saja ada puppy cantik yang aku sukai disana," ucap Airy. Laut hanya mengangguk saja.
"Sayang, bagaimana kuliahmu?" tanya Laut. Ia sudah lama tak bertanya tentang kegiatan sang kekasih.
"Lelah, Mas. Aku punya banyak tugas untuk dikumpul dua minggu lagi," jawab Airy.
"Sudah mulai dicicil?"
"Sudah, Mas. Tinggal beberapa saja yang belum tuntas. Kemungkinan akan selesai dua hari sebelum deadlinenya tiba," jawab Airy kembali.
"Maaf karena aku tidak bisa banyak membantu, sayang."
"Kok Mas ngomongnya kaya gitu? Dengan Mas nemanin aku dan mengirimiku pesan semangat juga sudah sangat membantuku, Mas. Terimakasih ya, Mas pacar."
"Sama sama adek pacar. Cookiesnya sudah selesai sayang? Aku sudah lapar sekali ini," ucap Laut sambil mengusap perutnya. Airy meletakkan sepiring cookies di hadapan Laut.
"Selamat makan, Mas. Semoga rasanya masih sama seperti sebelumnya." Laut mengangguk dan mengambil.satu cookies lalu memakannya.
"Ini sangat enak, sayang. Kenapa tidak dijual saja? Aku bisa menaruhnya di toko," ujar Laut.
"Aku masih belum yakin, Mas. Lagipula, itu hanya cookies biasa saja. Tidak ada yang spesial darinya."
"Oh iya, Mas. Kamu masih kerjasama sama pemilik tokonya?" Laut mengangguk.
"Pemilik tokonya suka dengan hasil kerjaku. Jadi dia memintaku untuk memperpanjang kerjasama sampai 2 tahun kedepan," ucap Chanyeol.
"Wah, dia langsung minta 2 tahun? Mas memang yang terbaik." Airy mengacungkan kedua jempolnya pada Laut sebagai tanda jika ia bangga pada kekasihnya itu.
"Temani aku ya sayang? Jika sudah lulus nanti dan kontrakku dengan pemilik toko itu sudah selesai, aku akan fokus mengurus bisnisku yang ada di jakarta dan segera melamarmu nanti," ucap Laut dengan serius. Airy tersenyum mendengarnya. Ia menatap kekasihnya itu dengan intens.
"Aku akan selalu menemanimu, Mas. Aku akan berusaha untuk selalu berada di sisimu," ucap Airy tulus. Laut memegang tangan Airy dan mengecupnya. Ia sangat mencintai pria manis yang ada di hadapannya ini. Entah apa jadinya jika bukan pria itu yang menjadi kekasihnya.