Chapter XII

1.8K 241 52
                                    

"Udah bisa cerita?" Tanya Junghwan sambil terus mengusap tangan Doyoung yang ada di genggaman.

Keduanya masih berada di dalam mobil depan jajaran ruko, Junghwan jelas tidak setega itu untuk pergi sementara Doyoung masih sesekali terisak di sela napasnya.

"Aku gapapa." Jawab Doyoung, "Tadi ketiduran sebentar terus mimpiin dia lagi." Lanjutnya.

Sebelah tangan Junghwan terulur untuk mengusap pipi yang lebih muda, menghapus jejak air mata yang mulai mengering di sana. "Mau pulang aja?"

"Gapapa, lanjut aja. Lagian udah sampe sini, dokter juga belum makan kan."

Junghwan tersenyum samar, menyempatkan diri untuk mengecup kening Doyoung sebelum kembali memasang seatbelt di tubuhnya.

Perjalanan menuju tempat makan yang biasa Junghwan kunjungi hanya menghabiskan waktu sepuluh menit, karena sampai terlalu malam, kondisi restoran tidak seramai jam-jam sibuk.

Keduanya memilih meja yang ada di dekat pintu masuk, Doyoung yang memang tidak berselera membiarkan Junghwan memilih menu makan malam mereka.

Dibanding duduk berseberangan, Junghwan lebih suka saat dia duduk di samping Doyoung, membiarkan kekasihnya bersandar di atas bahu sambil memeluk erat sebelah lengannya.

"Ngantuk, ya?" Tanya Junghwan, dan dibalas dengan anggukan.

"Makan dulu ya, dikit juga gapapa biar nanti minum obat terus tidur di mobil."

Junghwan kembali sibuk merapikan meja yang kini dipenuhi dengan berbagai macam makanan, sambil sesekali meniup sup panas milik Doyoung.

Yang lebih kecil tersenyum tipis, membisikkan kalimat terima kasih pada Junghwan sebelum meraih sumpit yang disodorkan.

Seharusnya sesi makan malam mereka berjalan lancar, namun netra Junghwan malah menemukan mantan kekasihnya yang berjalan mendekat ke arah restoran sambil merangkul kekasih barunya.

Sungguh waktu yang pas.

Doyoung yang sadar malah tersenyum jahil, energinya yang semula terkuras habis mendadak terisi penuh. Ini adalah saatnya untuk bersinar dan membalas apa yang Junghwan perbuat di dalam lift waktu itu.

"Sayang..." Ucap Doyoung dengan nada manja, suaranya cukup keras bahkan sampai ke telinga mantan kekasih Junghwan yang duduk lumayan jauh dari mereka.

"Supnya panas, aku mau disuapin aja."

Mati-matian Junghwan menahan diri untuk tidak menggusel wajah kekasihnya yang sangat menggemaskan sekarang juga, terima kasih pada rasa pekanya yang tinggi karena Junghwan tahu apa maksud dari perilaku Doyoung yang tiba-tiba.

"Sini duduknya deketan biar aku suapin," Ucap Junghwan, dan Doyoung menurut. Kini tidak ada jarak sejengkal pun di antara mereka. Untungnya restoran hanya diisi oleh dua pasangan yang duduk saling berseberangan, membuat pemandangan memuakkan itu hanya dinikmati oleh mantan kekasih Junghwan.

"Enak?" Tanya Junghwan setelah memastikan Doyoung menelan makanan di mulutnya.

"Enak! Makasih, sayang." Jawab Doyoung, yang kemudian mencium singkat bibir Junghwan.

Pertunjukkan mereka berhasil membuat Nara -mantan kekasih Junghwan-muak, ia menarik kekasih barunya untuk pergi dari sana, tidak lupa memandang jijik Junghwan dan Doyoung yang malah kembali berciuman di depan mereka.

Tepat setelah pintu tertutup, keduanya tertawa puas.

"Pinternya pacarku." Ucap Junghwan sembari mencubit sebelah pipi Doyoung, "Mau aku suapin lagi, gak?"

Moonlight [Hwanbby]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang