Chapter XVIII

2.1K 235 62
                                    

Perjalanan menuju Iksan dipenuhi tawa sebab Jaehyuk yang tidak berhenti bertingkah konyol. Terus berusaha menghibur Asahi yang menawarkan diri untuk mengemudi, tentu karena ingin membiarkan Junghwan dan Doyoung beristirahat di kursi belakang.

Junghwan nampak kelelahan sejak insiden tadi malam, Doyoung yang duduk di sebelahnya juga tidak berhenti menanggapi candaan Jaehyuk.

"Junghwan tuh dari SD udah pacaran." Ucap Jaehyuk dan langsung disambut dengan tepukan keras di belakang kepala.

"Serius?" Tanya Doyoung dengan nada tidak percaya.

"Beneran, kalau gak percaya nanti kita tanya aja orang tuanya."

"Kok bisa?"

Helaan napas panjang keluar dari mulut Junghwan, seharusnya ia memberi obat penenang pada sepupunya sebelum mereka berangkat tadi pagi.

"Biasalah, semua orang naksir aku." Jawab Junghwan asal, Doyoung yang tidak terima langsung memukul lengan kekasihnya.

"Sok ganteng."

"Emang ganteng? Kalau gak ganteng kamu gak mungkin suka sama aku, kan?"

"Apa sih, aku tuh liat dari personalitynya."

"Personality your ass, aku masih inget ya kamu cerita soal dokter ganteng dua jam gak berhenti."

Itu suara Asahi, Doyoung hampir menendang jok yang ia duduki kalau saja Junghwan tidak mencegahnya.

"Sabar, kontrol emosinya, Kak Asa cuma bercanda."

Padahal tadi Junghwan juga protes ketika Jaehyuk mengungkap salah satu aibnya.

"Ganteng apanya, Junghwan tuh emang buaya, semuanya dideketin sama dia." Jaehyuk kembali angkat bicara, sekuat tenaga Junghwan menahan diri untuk tidak mendorong sepupunya keluar dari mobil.

Ya meski mobil yang dipakai adalah milik Jaehyuk sendiri. Mobil Doyoung belum keluar dari bengkel, sedangkan mobil Junghwan tidak layak pakai, dan mobil Asahi sengaja ditinggal di rumah karena lebih baik menggunakan satu kendaraan saja.

Junghwan takut Jaehyuk membawa Asahi kabur jika hanya dibiarkan berdua.

"Biarin, daripada lo gamon bertahun-tahun. Kamu tau gak, Asahi? Jaehyuk tuh masih naksir berat sama kamu makanya dia rela ikut saya tinggal di rumah Doyoung meskipun gak dibayar."

Asahi yang mengangguk membuat semua orang terkejut, "Tau, emang kamu pikir siapa yang ditelfon jam dua pagi tiap dia mabuk?"

Jaehyuk berdecak kesal karena sekarang dirinya malah menjadi sasaran.

"Dulu Kak Asa kenapa bisa putus sama dia?" Kali ini giliran Doyoung yang bertanya, Asahi siap memberi jawaban namun kalah cepat dari Jaehyuk yang mulutnya seakan enggan berhenti bicara.

"Katanya karena mau fokus urus adiknya."

"Adiknya? Kak Asa kan anak bungsu?"

"Ya kamu lah Doyoung, siapa lagi? Sejak jadi manajermu, fokus Asahi cuma buat kamu."

Ucapan Jaehyuk berhasil membuat Doyoung tersenyum malu, sedangkan Asahi hanya memukul keras lengan Jaehyuk sebab dengan santainya membongkar rahasia kecilnya.

"Asahi tuh lebih milih kamu dibanding saya, bayangin seberapa sayangnya dia sama kamu sampe rela ikut kamu kemana-mana bahkan sampai ke kampung pacarmu."

"Berisik, Yoon Jaehyuk." Protes Asahi, dan dibalas dengan Jaehyuk yang malah menjulurkan lidah.

Asahi rasa di mobil yang ia bawa ada dua pasien yang butuh pertolongan; Doyoung dan penyakit mentalnya, serta Jaehyuk yang juga berpotensi memiliki masalah kejiwaan.

Moonlight [Hwanbby]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang