Mas Samudra

840 41 3
                                    

-Happy Reading-

" Bang Gavril...Bang... "

Dhika beberapa kali berteriak memanggil Gavril sambil memasang dasi seragamnya, beberpa kali Dhika memanggil Gavril tidak menyahut dari lantai bawah.

Dhika kemudian turun menenteng tasnya, mengambil kunci motor caferacer modifikasinya kemudian memakai jaket levis berwarna hitam kedongkeran miliknya.

" Ya elah... Di panggil kagak nyaut lu bang "

" Eh, lo manggil gue ? nape lu ? "

" Gua hari ini kayaknya sampe malem disekolah, paling jam setengah 8 balik "

" Sibuk banget ya Dhik? acara apaan disekolah ? "

" Banyak dah pokoknya mah, dah ya gue berangkat "

Hari ini adalah hari yang akan sangat panjang bagi Dhika, terlepas dari menunggu hasil pengumuman seleksi OSIS bahwa hari ini akan diumumkan, ia harus melanjutkan kegiatan ekstrakulikuler paskib hingga malam untuk informasi pelantikan Paskibra SMANSA TARA.

-----

Ia memarkirkan motornya diparkiran sekolah, melanggang menuju kelasnya di lantai 2, hari yang lumayan sibuk bagi sebagian siswa baru dan lama karena mengurus beberapa kegiatan ekstrakulikuler masing masing.

Dhika memandangi sejumlah siswa SMANSATARA yang berlalu lalang ditengah sejuknya udara pagi yang menerpa, merasa bosan ia berniat untuk berjalan jalan karena bel masuk masih terlalu lama.

Ia menyusuri koridor koridor SMANSATARA, langkahnya terbawa menuju sebuah ruangan pojok berplang Ruang Paskibra. Langkahnya terhenti dan berniat memasuki ruangan itu saat mendengar suara samar yang keluar dari ruangan itu, namun saat membuka pintu ruangan itu, ternyata terkunci dari dalam.

" Bukannya ini ruangan si Samudra..."

Dhika sebenarnya tidak ingin merasa kepo, namun karena ini ruangan Samudra ia merasa ingin tahu apa yang terjadi dari sumber suara itu, jadi Dhika mengintip mendekatkan wajahnya ke kaca pintu.

Tidak ada yang ia temukan bahkan suara samar itu sudah hilang, malahan Dhika membulatkan matanya ketika lekuk tubuh Samudra terlihat dari seragam yang tidak dikancing.

Jujur Dhika tidak ingin merasakan perasaan ini, tapi rasa yang ada didalam dirinya semakin meluap ketika Samudra mulai melepas seragamnya.

Dhika spontan menarik wajahnya ketika pikirannya dipenuhi oleh hal yang kotor, matanya masih membulat dengan ekspresi terkejut dengan pipi yang memerah dengan tatapan kosong
Seakan ia sadar apa yang ia lakukan akhirnya ia duduk membatin.

' Anjing Tolol lu Dhik '
' Masih pagi juga '

======


Kegiatan pagi diisi dengan pengumuman hasil seleksi pembagian perbidang OSIS di Aula, Dhika sekarang sedang menunggu hasil seleksi, ia mendudukan dirinya disebuah bangku deretan paling pojok terdepan.

Bukan tanpa alasan, ia memilih duduk didepan karena ia merasa yakin bahwa ia akan lulus seleksi pada bidang kesenian & keolahragaan.

The Kaivan PradanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang