Kelewat Batas

1K 55 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana MOP dimulai 3 hari beturut turut, Dhika yang sudah siap dengan seragam pramukanya. Seragam pramuka ketat seperti siswa taruna itu membentuk tubuhnya. Dhika berangkat menentang tas berat yang penuh dengan persediaan  tenda, tali temali, tongkat, dan barang persediaan lainnya.

" widiiihh bapak negara, ganteng juga lo gue liat liat" sambut Revan.

" bacot mem*k "

Disekolah ia berbaris pada upacara pembukaan MOP dan berbaris dibarisan paling belakang, meski berpostur badan tinggi ia tidak terlalu jelas melihat siapa pradana yang memipin upacara pembukaan ini.Samar samar ia mendengar suara yang tidak asing namun itu mungkin sugestinya saja.

Selesai upacara pembukaan, pembagian regu dilakukan karena siswa siswi MPLS SMANSATARA masih berstatus pramuka penggalang.

Dhika, Adrian, dan Revan ditempatkan diregu yang sama yaitu regu Rajawali. Entah alam merestui atau tidak mereka bertiga seolah tidak bisa dipisahkan. Dengan adanya mereka berdua sih Dhika tidak masalah, namun yang menjadi masalah adalah Alfiee yang ikut ditempatkan diregu Rajawali. BAGUS...

Seperti halnya OSIS, pramuka akan membagikan kakak pramuka pembimbing. dan regu Rajawali mendapatkan seorang kakak kelas 11 Mipa 3 bernama Tama. Syukurnya Tama adalah orang yang paling santuy dan murah senyum jadi ga tegang tegang amat. Setidaknya untuk Dhika.

" Okey pimpinan saya ambil alih " ucap Tama rendah

" SIAP DITERIMA " balas regu Rajawali tegas

" nah tugas kalian sekarang membangun tenda, kebetulan bagian kita dibagian tuh pojok jadi bisa langsung dibangun tendanya "

Saat berjalan hendak membangun tenda, terlihat sosok yang tidak asing mendekati Dhika

" loh kak Aldi jadi pengurus pramuka juga ? "

" eh, ada si ganteng, iya nih kakak emang join pramuka juga, kamu mau kemana ? "

KAMU ?!?!!!!?!!!!!!

" gue mau bangun tenda sama anak anak  " jawab Dhika kikuk

" oh yaudah, lanjut, semangat ya Dhik " ucapnya dengan semringah

Pikiran Dhika mulai kemana mana, mau heran dengan sifat Rivaldi yang kian akrab, ditambah tidak menggunakan -lo malah pake kamu, namun ia menghiraukan hal itu dan langsung mendirikan tenda.

'jangan besar kepala Dhik'

Sebagai Pinru = pimpinan regu yang ditunjuk Kak Tama, Dhika banyak berpartisipasi dalam kegiatan ini termasuk membangun tenda dan mengelola persediaan makanan.

Saat sore hari Dhika yang sudah membangun tenda ingin membersihkan diri, dikamar mandi sekolah.
Langkahnya terhenti ketika melihat  Rivaldi mengikutinya dari belakang, Dhika tertegun melihat postur tubuhnya yang terlihat jelas karena baju yang diketatin entah apa tujuannya namun meruntuhkan iman.

Postur tubuh Aldi persis seperti Samudera hanya saja Samudra lebih tinggi dari Aldi.

Dhika menelan ludahnya, sementara Rivaldi semakin mendekat dan menyapanya...

" kamu ngapain disini ? " tanya Rivaldi dengan nafas yang berat

" gue mau mandi "

" Mau bareng ga ? " Aldi menaikan Alisnya sebelah tersenyum sarkas

Perlahan Aldi memegang kedua tangan Dhika, Dhika mundur ketika tubuh Aldi mulai mendekat hingga pilar perbatasan pintu kamar mandi menjadi akhir dari langkahnya.

Seakan tau Rivaldi akan berkehendak Dhika mulai mendorong tubuh Rivaldi menjauh

" kak, g-gue nggak mau "

" ngga papa sayang, kan belum dicoba " lirihnya dibawah telinga Dhika sambil mendenguskan nafasnya yang mulai memberat.

Aroma keringat dan kejantanan Rivaldi jelas tercium oleh Dhika, ia merasakan hembusan nafas yang mulai tidak beraturan mengenai lehernya.

Dhika mulai ketakutan, kakinya bergetar dan bibirnya mulai memucat, ia memang menyukai laki laki tapi tidak dengan cara seperti ini, bukannya ini termasuk pelecehan ?

" kak ng-ngghhh gue nggak mau plis, lepasin gue " dika meringis ketika bibir Aldi mulai menghisap bawah lehernya.

"KAK GUE NGG-MMMHHH " Teriakan Dhika langsung dicegah oleh tangan Aldi yang menutup menyumpal mulutnya.

Dhika belum pernah merasakan setakut ini sebelumnya, wibawanya sebagai seorang laki laki hancur saat dilecehkan oleh seorang Ketua OSIS SMAN 1 BHATARA yang ia kagumi karena keramahannya. Ia mulai menitikkan cairan bening mengalir deras dengan nafasnya yang memburu.

Aldi yang menyadari hal itu menghentikan aksinya, dan terkejut melihat reaksi Dhika yang pasrah, Aldi merasa apakah dirinya sudah kelewatan batas ?

" ehh, Dhika kakak ga bermak-"

" ... "

" Dhika kakak minta maaf... kakak nggak bermaksud kyk gitu, kakak kira kamu juga mau... "

" ... "

Dhika kemudian berdiri menghapus air matanya, Dhika kembalk teringat dengan kekerasan fisik oleh ayahnya waktu SMP. Seolah tak bisa berbuat apa apa ia masih teringat jelas rasa sakit bekas pecahan beling alkohol yang membekas ditubuhnya dan berlalu meninggalakan Rivaldi yang diam tak berkutit menyesalkan perbuatannya.

Anjing gua bego banget bangsat, gua tadi ngapain !!!! gumamnya

" udh selese mandi ? " tanya Adrian

" dikamar mandi lagi rame "  Dhika hanya menggeleng.

Setelah itu ia melihat  Rivaldi keluar dengan memegang bibirnya dan duduk bersandar di sebuah bangku lalu menundukan kepalanya. Aldi tidak mengerti apa yang ia rasakan, ia seolah tidak bisa menahan apa yang seharusnya tidak ia lakukan kepada adik kelasnya yang ia kagumi. Aldi merasa layaknya sampah karena melakukan sesuatu yang tidak pantas.

-------

Jam 02:00 wib

Dhika tidak bisa tidur, sehingga ia berkeliaran cosplay menjadi hantu sekolah, Dhika bukan tipe orang yang takut hantu, dari pada hantu ia lebih takut cicak yang tiba tiba menjatuhi kepalanya. Semuanya bermula gara gara kejadian tokek yang menempel dikakinya ketika ia baru bangun tidur kemudian berteriak membuat seisi rumah panik 2 tahun lalu.

Apalagi ia terus terusan memikirkan yang dilakukan Aldi sore tadi, sebatang Rokok menemaninya dibawah lampu taman dengan kaos hitam tipis dan celana pendek selutut.

Sosok tinggi hitam menjulang tiba tiba mendekatinya, seakan berusaha tetap tenang ia melirik kearah lain berusaha mengalah egonya bahwa ia tidak takut hantu.

" lo ngapa- "

" ANJING JURIGG " teriaknya menyembunyikan wajah pucatnya merangkul diatas lutut.

" Jurig apaan, Ngapain lo malem malem disini "

Dhika perlahan mengangkat wajahnya, dan mengernyitkan kedua matanya yang kabur, dan perlahan menampilakan sosok yang ia kagumi dahulu.

SAMUDERA...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rivaldi bener bener ye lo

Dhika udh ketemu nih sama Samudera....Kira kira kelanjutannya gimana yaa ??

Jangan lupa vote
Inget yaaa

Dah gue balik
Baybay :3

The Kaivan PradanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang