Chapter 1

458 40 0
                                    

[Tokyo, 2021 : masa kini.
Tiga tahun sebelum prolog]

"Kasus ditutup. Pelaku pembunuhan berantai di kota Seoul yang melarikan diri ke Jepang, meninggal bunuh diri karena intoksikasi amfetamin di sebuah bar di Tokyo."

Seorang pria dengan kemeja bermandikan keringat terlihat terengah-engah di depan sebuah bar. Tangannya sibuk mematikan ponselnya usai menelepon seseorang, berbisik begitu pelan agar tak ada seorang pun di lokasi itu mendengar percakapannya dengan orang di seberang sana.

Di tengah ributnya warga Tokyo yang berkerumun, ada dua agen intelijen Korea Selatan yang sedang membaur di balik penyamaran. Dan tampaknya usaha dua agen itu untuk berlari secepat mungkin setelah dibohongi mengenai lokasi buronannya pun, tak berguna begitu melihat sesosok mayat yang tergeletak tak bernyawa di dalam sebuah bar kecil di salah satu gang sempit kota itu.

"Chris, kamu sudah lapor dengan ketua?" Seorang pria lain, yang tampaknya rekan kerjanya, berbisik pelan dengan Bahasa Korea dengan orang bernama Chris yang baru selesai menelepon itu. "Tersangka pelaku pembunuhan berantai yang kita kejar sudah mati bunuh diri."

"Changbin, apa benar dia bunuh diri? Dengan amfetamin? Sabu-sabu itu?"

Pria yang dipanggil namanya itu pun membuka catatan kecilnya, "Aku sudah periksa kamera CCTV dan benar, dia konsumsi itu sendiri. Tapi kita tidak pernah tahu dia ingin bunuh diri atau hanya ingin menikmati narkobanya hingga tanpa sadar overdosis. Aku juga sudah periksa mayat itu barusan dan dia memang meninggal karena intoksikasi amfetamin, ada 6 gram bubuk obat psikotropika golongan dua itu di tangannya. Pengunjung bar juga bilang kalau seluruh tubuh orang itu kaku dan tidak bisa bergerak, hingga akhirnya apneu dan sianosis hingga meninggal."

Chris berdecak, "Aku tahu secara hukum kasusnya sudah ditutup. Tapi orang bodoh macam apa yang akan percaya ini kasus bunuh diri atau mati konyol karena overdosis narkoba? Sudah sejak awal aku bilang, ini bukan hanya sebatas kasus pembunuhan berantai!"

"Chris!" Changbin sedikit mendorong rekan kerjanya ke pinggir agar pembicaraannya tidak didengar siapapun termasuk para polisi yang tengah berlarian masuk ke dalam gedung. "Kamu gila? Kamu mau penyamaran kita terbongkar dengan membicarakan hal itu disini? Kamu mau kita mati dibunuh di negeri orang?"

Jika ada satu hal di dunia yang dipegang teguh oleh Chris, adalah untuk tidak pernah mempercayai siapa pun dan apa pun. Termasuk yang dilihat, didengar, dan dirasakannya sendiri.

Dan jika ada satu hal lagi yang perlu diingat oleh Chris... adalah tidak ada hal yang indah dalam semua hal yang berkaitan dengan mafia.

Di dunia nyata yang sebenarnya, sama sekali tidak ada hal yang indah dalam dunia mafia. Cerita roman seseorang yang diculik dan jatuh cinta dengan ketua mafia? Sama sekali tidak ada. Yang ada hanyalah peredaran narkoba, perdagangan manusia, prostitusi di bawah umur, penjualan senjata illegal, hingga kasus pembunuhan keji yang tak pernah diungkap pemerintah. Dan semua peristiwa yang ada di berita koran, semuanya berada dibawah kendali dalang yang mengendalikan semua layaknya boneka.

Di dunia modern ini pun, mafia ada, dan mereka hidup layaknya orang awam tak berdosa. Kini mereka tak lagi membunuh seseorang di tengah jalan di depan mata semua orang, tapi yang jelas siapa pun bisa seketika menghilang dan tidak akan pernah terdengar lagi kabarnya. Dan orang-orang seperti ini, kebanyakan justru duduk di jajaran kursi pemerintah.

... dan dunia gelap ini, adalah dunia yang sudah muak dihadapi Chris setiap hari, sebagai anggota Badan Intelijen Nasional Republik Korea Selatan.

BRUK.

Di tengah percakapan dua agen rahasia itu, tiba-tiba entah dari mana seorang anak lelaki yang sedang tertawa terbahak-bahak berlari menabrak mereka, membuat ketiganya termasuk barang-barang yang dipegang mereka pun terjatuh.

Carpe Diem [Banginho] (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang