ch. eight

1.2K 115 2
                                    

Happy Reading

.
.
.










__



Audi putih, Mercedes putih, dan Ducati putih memasuki area LHS- meski hal itu sudah biasa namun juga tidak bisa membuat kalangan murid tidak terpana. Kedatangan mereka selalu membuat banyak mata iri terlebih oleh Winston yang seolah ditakdirkan memiliki segalanya. Keluarga, Harta, Wajah bahkan dia juga memiliki otak cerdas meski sering absennya.


Bak adegan slowmotion Winston dan Marsha turun dari mobilnya disusul oleh Rajendra dan Yehezkiel dari kendaraan masing-masing.


Adegan itu juga tidak terlepas dari dua Guru muda yang tengah berdiam dikoridor terbuka, sebelumnya terlibat obrolan kecil.


"Pagi Bapak dan Ibu Kanza yang cantiknya kayak jodohku". Rajen berhenti dari langkahnya menyapa kedua Guru muda disana yang dijawab anggukan.


Kanza menyadari tatapan dingin Winston terus memperhatikannya, namun ia memilih mengabaikannya.


"Pagi juga, tumben kalian tidak terlambat? Kecuali Marsha".


"Lagi mode rajin Bu hehe". Yehezkiel menjawab dengan senyum lesung pipinya.


"Kalian segera persiapan buat upacara, awas saja kalo bolos". Ujar Kris menatap tegas murid-muridnya.


"Bu Kanza ayo-".


"EKHMM". Langkah Kris terhenti saat tangannya hendak meraih tangan Kanza.


"Kutil monyet kenapa lo?". Winston menatap tajam Rajendra.


"Gak usah deket deket cowok lain". Bisik Winston yang membuat Kanza merinding karena nafas Winston menerpa telinganya.


Ke-empat murid itu lantas meninggalkan tempat menuju cyber club. Masa bodo dengan perkataan Kris mereka akan tetap skip upacara- termasuk Marsha karena tidak suka kepanasan.


"Kanza kenapa?". Kanza tersadar mendengar perkataan Kris lantas tersenyum kecil. "Gak kok Pak, saya duluan ya Pak Kris".




..



Bel istirahat menggema memenuhi setiap sudut LHS, murid-murid sudah berhamburan memenuhi kantin untuk mengisi perut, tak terkecuali Winston dkk.


Mereka berempat makan dengan penuh ocehan Rajen serta Yehezkiel, dan itu sudah hal yang rumlah.


"Sha lo kasih nomer gue ke siapa anjrot". Seru Winston sesaat setelah menerima beberapa pesan dari nomer tak dikenal.


"Oh itu Raisa, katanya dia mau nanyain soal pelajaran, gue juga gak mudeng, kenapa mangnya".


"Lah Raiso kan mantan cemcemannya Rajen". Sela Yehezkiel yang mendengar obrolan saudara kembar disampingnya.


"Apaan anjer".


"Sha lain kali kalo ada yang minta gak usah dikasih, stress gue lama lama kebanyakan nomer baru". Dengus Winston mematikan ponselnya.


Dan baru ketika tangannya akan menyuap makanan tiba-tiba terdengar suara Kanza bersama Kris yang duduk tidak jauh darinya, tentu hal itu membuatnya kesal.


Jemari Winston meremat sendok hingga buku jarinya memutih, dan semakin kesal ketika tangan Kris dengan kurang ajar menyentuh rambut Kanza.


Ting.


Kenakalan, Perjodohan, dan Cinta [ Tidak Di Lanjut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang