ch. two

1.3K 113 0
                                    

Happy Reading

.
.
.



















__


Suara bising selalu menjadi hal wajar di kelas 12-A ketika tidak ada Guru atau keterlambatan datangnya Guru. Dan itu selalu diketuai oleh Winston dan Yehezkiel. Rajen berada dikelas 12-H.


Suara langkah heels yang menggema didepan tidak membuat kebisingan surut. Mereka asyik dengan kegiatannya.


"Ekhm..". Deheman tidak berpengaruh apapun. Untuk sebagian.


Sekali dua kali Guru didepan berdehem dan masih sama saja. Dia mulai meraih penghapus papan tulis untuk dia lempar pada salah satu meja murid hingga menimbulkan suara cukup keras.


Membuat keadaan seketika senyap juga tegang.


"Sopankah kalian seperti itu saat Guru sudah tiba? Apa pendidikan kalian tidak berarti selama ini?". Suara dingin nan tegas mencengkam seisi kelas. Semua kembali pada tempat masing-masing kecuali Winston yang harus diseret oleh Yehezkiel untuk duduk dibangkunya.


"Selamat pagi Bu". Teriak beberapa murid. Mencoba untuk membuang kekesalan sang Guru.


"Sekali lagi saya mendapati hal yang sama kalian bersiap untuk berjemur dilapangan". Tandasnya membuat murid-murid mengagguk.


Dan ditengah semua itu ada Winston yang membelak tak habis pikir bagaimana bisa Wanita yang sama dengan yang menduduki pahanya, membuat hidungnya mimisan juga membuat jaketnya basah kini ada didepan sana menjadi Guru kelasnya menggantikan Bu Eva.


Tapi ketimbang terlalu mendrama untuk terkaget kaget, Winston justru tersenyum penuh seringai memandang Gurunya penuh arti.


"Tuh Guru yang gue ceritain kemarin, cakep pol kan, mau gue pacarin". Dan semua rencana Winston buyar akibat kepala Yehezkiel terulur kebelakang pada meja Winston.


"Dia buat gue, lo cari yang lain". Seringainya yang membuat protesan keluar dari mulut Yehezkiel.


"Diem gue punya rencana buat tuh Guru". Ada seringai iblis dalam wajah temannya membuat Yehezkiel akhirnya mengalah. Mungkin Bu Kanza belum jadi takdrinya.







Dikelas 12-H juga terdapat anggota baru namun bukan Guru melainkan Murid baru yang katanya pindahan dari Ausie, menurut Rajen yang sibuk memperhatikan, dia merasa tidak asing dengan wajah si murid baru terlebih setelah mengenalkan namanya, Marsha Laurentius Watson.


Rajen sibuk dengan pikirannya sampai tidak sadar jika Marsha sudah mengambil alih tempat duduk disebrangnya. Semua kelas hanya duduk satu meja satu orang.


Rajen terpana oleh kecantikan Marsha. Jiwa alligatornya menggebu-gebu untuk segera mengajak gadis pindahan itu kenalan.


"Hey kenalin gue Rajendra panggil Rajen atau sayang juga gak papa". Deretan gigi Rajen terpamer didepan Marsha yang menatap sosoknya aneh.


"Gue harep dipanggil yang kuasa sih lo". Dan Rajen tesentak oleh perkataan Marsha "ebuset cakep cakep lambenya pedes. Tapi Ayang gak papa kok hehe bisa dimaklumin kok". Dan Marsha malas menanggapi. Dia mulai fokus kedepan untuk menerima pelajarannya. Mengabaikan segala tindak tanduk Rajen yang coba mengambil perhatiannya.





..


"Woy dimana si boss". Rajen duduk didepan Yehezkiel seraya meletakan makanannya. Yehezkiel mengangkat bahu acuh. "Ada urusan katanya".


Kenakalan, Perjodohan, dan Cinta [ Tidak Di Lanjut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang