[13] Ingatan yang Terhapus

124 52 34
                                    

Samar-samar, Yoshino mendengar seseorang berbincang. Perlahan, kesadarannya kembali. Kepalanya terasa berdenyut dan berdenging. Bau amis dari cairan kental yang mengalir di pelipisnya tercium oleh hidungnya.

Saat membuka mata, Yoshino melihat tiga orang berpakaian serba hitam dan bermasker berdiri di hadapannya. Mereka saling berbincang satu sama lain.

"Jadi ini yang namanya Yoshino?" Tanya salah satu dari mereka tanpa menyadari bahwa Yoshino sudah sadar.

"Yoi," balas yang lainnya.

"Kalian serius melakukan ini? Bukannya boss sudah melarang kita menyentuhnya sebelum waktunya?" ucap yang satunya lagi.

"Tsk! Jangan terlalu kaku! Kita hanya memastikan bagaimana kabar anak ini setelah bertahun tahun tidak bertemu."

Yoshino mengernyit. Apa yang mereka maksud? Apa mereka mengenal dirinya? Tangan dan kaki Yoshino terikat di kursi yang sedang di dudukinya sekarang.

"Hahaha! Tidak bisa kupercaya ada yang bisa selamat dari panti asuhan itu!"

Mata Yoshino membulat seketika. "Siapa kalian?" Tanyanya dengan suara berat.

"Woah! Dia sudah bangun!" Seru salah satunya. Mereka bertiga menghampiri Yoshino dengan langkah ringan.

"Hai nak! Gimana kabarmu?"

"Gue tanya siapa kalian?!" Teriak Yoshino. Sontak, ketiga orang itu terperanjat.

"Whoa! Whoa! Santai nak! Kami hanya ingin memastikan sesuatu."

Ketiga orang itu semakin mendekati Yoshino, dan Yoshino semakin menatap tajam mereka.

"Apa kamu benar benar Yoshino? Anak dari Daniel?"

Mendengar nama ayah kandungnya di sebut, Yoshino berontak berusaha melepaskan diri. "Kalian pelakunya?" Netra Yoshino bergetar hebat. Otaknya berusaha keras mempores semua ucapan yang di keluarkan ketiga orang itu. Mereka baru saja menyebut soal panti asuhan dan ayahnya.

"Pelaku? Tentu saja bukan. Kami hanya bawahan," jawabnya santai.

"Bawahan siapa?" Tanya Yoshino berusaha tenang meskipun hatinya bergejolak menahan sesuatu supaya tidak meledak.

Tanpa di duga, ketiga orang itu justru tertawa terbahak bahak. "Nak, kenapa kamu begitu ingin tahu? Apa mungkin selama ini kamu mencari kebenarannya? Apa kamu berniat balas dendam atau semacamnya? Hahahahaha!"

Amarah Yoshino memuncak. Dia sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Tepat pada saat itu, matahari bergerak untuk tenggelam. Di saat ketiga orang itu tertawa terbahak bahak, Yoshino tiba-tiba kejang.

"Hah? Dia kenapa?" Heran mereka bertiga.

"Hihihihihi!!!"

Kemunculan seorang wanita bergaun merah yang melayang di atas Yoshino mengejutkan ketiganya. Mereka sontak berteriak ketakutan, terutama saat melihat leher Yoshino dan leher wanita itu terhubung oleh sebuah benang berwarna hitam.

"Hah? Benang hitam? Mustahil!"

"Hei! Apa apan ini? Kenapa anak itu terikat benang kematian?"

"Bukannya siapapun akan mati jika benang kematian sudah berubah warna menjadi hitam?

"Apa apaan anak itu?"

Ketika ketiganya kebingungan dan ketakutan, wanita itu memeluk Yoshino yang terpejam dari belakang.

"Hihihihi! Mari bersenang senang, sayang!"

Wanita itu menggerakan tubuh Yoshino untuk melepaskan tali yang mengikatnya. Mengejutkannya, talinya terlepas begitu saja seolah kekuatan Yoshino meningkat berkali kali lipat.

Thread of Death ✔️ [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang