“Shino, ayo main!” teriak seorang anak perempuan dengan rambut di kepang dua di ambang pintu kamar.
Anak laki-laki yang sedang berkutat dengan buku cerita bergambarnya itu berdengus, “Gak mau, sibuk.” Jawabnya tanpa mengalihkan padangannya dari buku bergambarnya.
“Ih Shino nyebelin ah! Ririn marah!” anak perempuan itu melempar boneka yang di bawanya ke kepala anak laki-laki itu hingga bukunya terjatuh.
“Aw Ririn apa sih?”
“Wlee!”
Seteleh menjulurkan lidah mengejek, anak perempuan itu berlari menjauh. Si anak laki-laki yang terlanjur kesal mengejarnya hingga terjadilah aksi kejar-kejaran antara keduanya.
Prang! Prak!
Berbagai macam suara barang jatuh dan pecah memenuhi tempat itu ketika mereka kejar-kejaran. Beberapa anak lain berteriak marah kepada mereka.
“Mainanku! Berhenti kalian!”
“Woy! Puzzleku jadi berantakan lagi!”
“Huwaa! Bonekaku terinjak!”
“Ah! Cat airku tumpah!”
Pada akhirnya, anak-anak lain mulai mengejar mereka hingga keributan yang terjadi semakin besar. “Uwah, anak-anak lain mengejar kita, hahaha.” Anak perempuan itu terbahak-bahak.Si anak laki-laki menggelengkan kepalanya heran. “Ish! Ini semua gara-gara kamu! Kenapa kamu suka menggangguku? Aku kan lagi asyik baca!” gerutunya.
Bukannya mendengarkan, anak perempuan itu justru menarik lengan anak laki-laki itu untuk berlari lebih cepat bersamanya. “Ayo lari!! Mereka serem banget kan? Hahaha.” Anak perempuan itu kembali tergelak.
Ia sangat menikmati adegan kejar-kejaran itu, hingga sebuah pria dewasa berkacak pinggang di hadapan mereka. Sontak, mereka bedua dan semua anak yang mengejar mereka berhenti berlari.
Si anak laki-laki langsung mengarahkan telunjuknya kepada si anak perempuan. “Dia yang mulai ayah,” ucapnya dengan senyuman puas.
Pria itu menyipitkan matanya ke arah dua anak itu. “Yoshino, Rina. Kalau kalian nakal lagi, Ayah akan berubah jadi monster dan mengejar kalian... Huargh!!!” Pria itu menggeram bagai monster untuk menakut-nakuti anak-anak itu.
“Lari!! Ayah marah!” teriak anak-anak lainnya seraya meninggalkan si duo pembuat onar, Yoshino dan Rina.
“Ehehehe.... hehehe...” Rina terkekeh kecil sebelum menarik tangan Yoshino lagi untuk menjauh dari sang Ayah.“Lari! Ayah ngamuk!” teriak Rina dengan tawa yang tidak kunjung berhenti. Sang Ayah kembali membuat suara monster dan mengejar mereka berdua
Saat berlari, Yoshino berdecak. “Kamu kayaknya menikmati banget, gak ada rasa bersalahnya sama sekali.”
“Ahahaha... Ahahaha...” Bukannya mendengarkan Yoshino, Rina justru tertawa semakin kencang. “Dasar,” gumam Yoshino.
Mereka berdua kembali masuk ke dalam kamar Yoshino dan mengunci pintunya. “Yoshino, Rina, ayo buka pintunya!” ucap sang Ayah dengan suara menyeramkan yang di buat-buat.
“Uwaw Ayah serem banget kan?”
Pletak!
Yoshino tiba-tiba menyentil kening Rina hingga anak itu merengek. “Aw! Sakit Shino! Galak ih!”
“Bandel sih kamu! Makanya jangan suka ganggu kakakmu ini!”
“Dih! Kita seumuran ya!”
“Nggak! Kita beda seminggu, jadi aku kakakmu.”
“Apaan gak adil! Aku mau jadi kakak!” Teriak Rina dengan rengekannya yang semakin kencang. Yoshino membatin, “kayaknya bentar lagi bakal nangis nih.”
“Huwaa!!”
Yoshino menjentikkan jarinya. Benar sekali dugaannya. Yoshino tertawa kecil melihat Rina yang menangis di hadapannya.
Cklek
“Ada apa?” Sang Ayah terlihat sangat khawatir karena mendengar tangisan Rina. Yoshino mengacungkan jempolnya kepada ayahnya. “Biasa, Ririn kan cengeng,” ucapnya tanpa dosa.Ayahnya itu tiba-tiba menyentil kening Yoshino, sama seperti yang di lakukan Yoshino ke Rina tadi.
“Aw, Ayah!” Teriak Yoshino tak terima.
“Kamu itu gak boleh bikin anak perempuan nangis, Yoshi! Kamu harus menjaga mereka, bukannya malah bikin mereka nangis! Jangan buat ulah selama Bu Mina nggak di sini!” ucap ayahnya lembut seraya mencolek hidung Yoshino kecil.
Yoshino mendengus, padahal Rina lah yang pertama kali berbuat ulah. Dia hanya sedang membaca buku cerita dengan tenang. Seraya menghela napas panjang, Yoshino mengelus kepala Rina. “Maaf,” ucapnya dengan nada enggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thread of Death ✔️ [DITERBITKAN]
Детектив / ТриллерKutukan yang menjeratnya membuatnya tidak bisa menjalani kehidupan dengan normal. Ada banyak rahasia dan tragedi yang tersembunyi di baliknya. Bersama dengan orang-orang yang juga terhubung dengan masa lalu kelamnya, dia berusaha mengungkap kebenara...