[16] Misi Pertama Tim

108 41 29
                                    

Yoshino memasuki sekolahnya yang kosong melompong. Sekolah di liburkan sementara karena kasus kematian tak wajar itu. Dan kini, Yoshino datang untuk menyelidikinya.

Yoshino melirik Rina, Julian dan Johan yang tampak ragu memasuki sekolah. Mereka berdiri agak jauh dari Yoshino yang sudah masuk ke area sekolah.

Mereka saling mendorong satu sama lain supaya melangkah terlebih dahulu. Pasalnya, makhluk halus yang berkeliaran di sekolah bertambah banyak dari pada biasanya. Di tambah lagi, aura sekolah menjadi terasa sangat tidak mengenakkan.

"Kalian takut?" celetuk Martin yang sedang berdiri di samping Yoshino.

Tatapan mengejek Martin membuat mereka bertiga kesal. Mereka pun akhirnya melangkah bersamaan memasuki area sekolah.

Julian yang paling penakut di antara mereka berjalan dengan cara menunduk saat melewati berbagai macam makhluk halus. Tentu saja Martin menertawakannya habis habisan.

"Kalian gak bisa serius?" tanya Yoshino tajam.

"Ya maaf, ini kan pertama kalinya gue ngelakuin ini," gumam Julian sedikit kesal.

"Yos, ini kan pengalaman pertama bagi mereka. Lembut dikit lah!" tegur Martin.

"Lo semua bakal mati kalo lengah. Di tempat ini ada orang meninggal. Kalian masih bisa bercanda?" ucap Yoshino dengan nada dingin sebelum kembali memalingkan wajahnya ke arah depan.

Johan hendak menghardik Yoshino karena kesal, namun Rina menahannya. Johan menatap nyalang Rina, namun Rina justru membalas tatapannya dengan cara yang sama. "Jangan berantem! Kita gak boleh lengah," peringat Rina mengulangi perkataan Yoshino.

Johan berdecak kesal sebelum diam tanpa mengeluarkan suara.

Tidak lama kemudian, mereka tiba di depan pintu perpustakaan yang dipasangi garis polisi. Mereka menelan saliva secara bersamaan karena aura gelap yang mereka rasakan dari dalam perpustakaan.

Yoshino berusaha merasakan aura itu lebih dalam. Kenapa ada aura tidak mengenakkan dari dalam perpustakaan? Bukannya makhluk yang menempel pada ketiga siswa itu sudah menghilang tepat di depan matanya?

Ini adalah misi pertama tim mereka, yaitu menyelidiki kasus kematian tak wajar di sekolah mereka. Kepolisian tidak bisa menyelesaikannya akibat tidak adanya bukti apa pun.

Yoshino ragu sejenak. Apa dia saja yang masuk sendirian?

Kriet...

Pintu perpustakaan tiba-tiba terbuka. Pelakunya adalah Rina yang memasang wajah tanpa dosa. Yoshino membelalakkan matanya padanya.

"Gak usah melotot gitu, oke!" Ucap Rina disertai jari membentuk tanda 'oke'.

"Pasang dulu area!" Perintah Yoshino kepada Martin. Untuk ke sekian kalinya, dia mengabaikan Rina.

"Siap boss!" jawab Martin.

Rina, Julian dan Johan kini mengerti dengan apa yang Yoshino dan Martin bicarakan karena mereka sudah mendapat penjelasan.

'Area' memiliki fungsi untuk menjebak makhluk halus di dimensi alternatif yang terpisah dari dunia nyata, sehingga mereka tidak akan bisa melarikan diri atau menyakiti orang di sekitar.

Cara untuk membuat 'Area' adalah dengan cara mengikatkan benang merah ke sekeliling tempat makhluk halus itu berada.

Contoh penggunaan area adalah saat Yoshino beraksi di rumah Johan. Martin memasang benang merah terlebih dahulu di sekeliling rumah Johan, lalu Yoshino yang berada di dalam rumah Johan melemparkan benang merah kepada makhluk halus itu sehingga mereka terlempar bersama ke dimensi alternatif.

Thread of Death ✔️ [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang