Prolog & Cast

787 99 91
                                    

Jiwa yang membeku, keberadaan yang terasa samar.

Dia yang harus berdiri di atas batas itu seumur hidupnya,

Dia yang harus kehilangan segala sesuatu yang berharga baginya,

Dia yang harus menahan segala macam kepahitan,

Dengan benang kematian yang selalu mengikatnya, dia membangun tembok penghalang di sekitarnya-Membuatnya terpisah dari dunia luar.

Sendirian di dalam dunianya, tidak mengizinkan seseorang datang, tidak juga berusaha untuk keluar-Hanya berdiam diri di dalamnya dengan menelan semua kehampaan yang ada.

Berjalan lurus tanpa melihat, bergerak tanpa merasakan, berlari tanpa tujuan. Hanya begitulah caranya bertahan hidup.

***

"Mama!!! Mama!!!"

Seorang anak terisak di depan ruangan bertuliskan "IGD". Setelah dilarang masuk oleh dokter, anak itu berkali-kali memukul pintu, memaksa untuk dibiarkan masuk ke dalam.

"Maaf! Mama maaf! Maaf!"

Anak itu berteriak sendirian, tanpa ada siapa pun yang menemaninya di sampingnya. Perasaan putus asa dan menyesal menyeruak dari dalam hatinya. Dia tidak pernah menginginkan situasi seperti itu terjadi. Setelah lelah berteriak, anak itu terduduk seraya memeluk lututnya sendiri, lantas membenamkan wajahnya pada lipatan tangannya.

Lama dirinya berada dalam posisi itu, seseorang tiba-tiba mengusap kepalanya. Sontak anak itu mendongak, lalu tatapannya bertemu dengan seorang pria dewasa yang berusia sekitar 20 tahunan.

"Kamu kenapa?" tanya pria itu dengan nada lembut.

Anak itu tidak bersuara, melainkan menyembunyikan kembali sebagian wajahnya. Pria itu tersenyum, lengannya terulur untuk mengusap kembali kepala anak itu.

"Jangan khawatir, saya akan menyelamatkan ibumu."

Kalimat yang di ucapkan pria itu berhasil menarik perhatian anak itu. Pria itu semakin tersenyum di kala anak itu menatapnya penuh harap. Meski tidak mengatakan apa pun, anak itu jelas-jelas berharap seseorang menolongnya.

"Tapi, ada satu syarat yang harus kamu penuhi," ucapnya dengan senyuman penuh arti. Anak itu menatap lurus matanya, menelisik maksud dari ucapannya.

"Syaratnya kamu harus menjadi anak saya dan melakukan semua yang saya perintahkan. Bagaimana?"

Itulah kalimat yang menjadi awal dari kisah anak itu.

***

Author Note:

Haii aku post cerita baru ^^
Cerita ini aku ikutin ke event pensi vol 4 dan akan update setiap hari selama 25 hari di wattpad.
Setelah 25 hari nanti, kalau lancar dan terpilih, nanti cerita ini akan di terbitkan... Jadi mohon dukungannya ya supaya cerita ini bisa selesai & diterbitkan.

Terimakasih 🥰

Aku masukkin beberapa cast versi aku di bawah, kalau ada yang merasa kurang cocok atau tidak suka bisa di bayangkan sendiri saja visualnya ☺️

Visual:

1. Yoshino Adelard Farzan

 Yoshino Adelard Farzan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Thread of Death ✔️ [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang