[12] Kecurigaan

127 49 30
                                    

Seorang pria berpakaian serba hitam melambaikan tangannya di udara. Tiga orang yang baru saja menasuki ruangan itu menghamprinya dengan segera.

"Sudah selesai?" Tanya pria itu.

"Sudah boss." Jawab salah satu dari ketiga bawahannya itu.

"Bagaimana keadaannya?"

"Sekolah itu sedang dalam kekacauan yang besar."

"Kerja bagus. Pergilah!"

"Baik boss!"

Ketiga orang itu meninggalkan pria itu sendirian. Namun, dia tidak benar-benar sendirian. Tiga wanita berbaju putih dan berparas mengerikan melayang di sekitarnya.

"Bagaimana perasaan kalian?" tanyanya kepada wanita itu.

"Hihihihi! Tentu saja segar! Sudah lama sekali kami tidak makan." Jawab salah satu dari mereka dengan seringai lebar penuh rasa akan haus darah.

Pria itu tersenyum misterius. Lantas, dia mengeluarkan sebuah foto dari amplop. Dia memandangi foto seorang pemuda berseragam SMA itu lekat.

"Yoshino Adelard Farzan, putra dari Daniel dan Fujita. Semuanya baru saja dimulai," gumannya.

"Hihihihi... Siapa itu boss? Dia terlihat sangat enak."

Pria itu menatap tajam ketiga wanita itu penuh intimidasi. "Jangan berani-berani menyentuh anak ini di belakang saya! Kalau kalian berani, saya akan melenyapkan kalian!" desisnya penuh dengan nafsu membunuh.

Sontak, ketiga makhluk itu menjauh dengan raut wajah ketakutan.

"Anak ini bagian saya," gumamnya lagi disertai seringai lebar.

***

Rina dan Julian berusaha mencari Yoshino di tengah kerumunan para siswa yang bergerombol di depan pintu perpustakaan.

"Ada apaan sih?" heran Rina saat melihat beberapa orang berteriak histeris. Rina menggerakkan kepalanya ke sana kemari guna mencari Yoshino.

Saat matanya akhirnya menangkap Yoshino, Rina berteriak. "Yoshino!!"

Rina mendorong pelan beberapa orang yang menghalanginya. Julian mengikuti di belakangnya tanpa mengatakan apa pun.

"Yos–"

Ucapan Rina terhenti kala melihat sesuatu yang mampu membuatnya terdiam seketika. Sekujur tubuhnya bergetar merasakan ketakutan luar biasa.

Rina tidak bisa memercayai matanya yang menyaksikan tiga orang siswa terkapar tidak bernyawa di lantai.

Yoshino berdiri di hadapannya dengan tatapan kosong menatap ketiga siswa itu. Dengan tangan gemetar, Rina menyentuh bahu Yoshino.

Yoshino menatap Rina sekilas dengan tatapan yang sulit di artikan. Lantas, dia melangkah keluar perpustakaan begitu saja.

Di ambang pintu perpustakaan, Julian menahan langkah Yoshino. "Mau kemana
?" tanyanya dengan netra bergetar. Dia pasti sangat terkejut dengan situasi beruntun yang terjadi padanya.

Yoshino paham apa yang Rina dan Julian rasakan sekarang. Dunia yang biasanya mereka lihat berubah sekejap mata hanya karena terlibat dengannya.

Yoshino menunjuk tiga siswa yang sudah tidak bernyawa itu dengan telunjuknya. "Itu yang bakal terjadi kalo lo masih terlibat masalah gue."

Setelah mengatakan itu, tatapannya teralih pada Martin. "Awasi mereka!" ucapnya sebelum pergi meninggalkan kericuhan yang semakin bertambah karena kedatangan guru.

Thread of Death ✔️ [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang