• 𝙀𝙥𝙞𝙡𝙤𝙜 •

974 40 17
                                    

🍷💐🍷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍷💐🍷

“Bundaaaaa!” kamu menoleh, mendapati anak mu, Akino.

“Kenapa, sayang?”

“Lihat tuh, ayah”

“Ayah? Kenapa sama ayah, hmm?” tanyamu kemudian berlutut, mensejajarkan dirimu dengan anakmu yang sudah berusia 5 tahun.

“Ayah bilang ayah mau mandi dulu, katanya badannya lengket. Tapi dari tadi ayah enggak keluar-keluar, bunda. Ayah lama banget, ayo marahin ayah” ujar Akino menarik-narik tanganmu.

Kamu dan Akino berjalan ke kamarmu dan Nanami. Baru saja ingin membuka pintu, pintunya sudah terbuka lebih dulu dari dalam.

“Ini ayah, sayang” ujarmu pada Akino.

“Kenapa, sayang?” tanya Nanami padamu.

“Akino bilang kamu lama banget mandinya, mas. Dia bosen nungguin kamu”

Tatapan Nanami yang tadinya tertuju padamu, kini beralih kepada anak kalian, Akino.

Nanami berjongkok di depan putri kalian. “Princess ayah bosen nungguin ayah ya? Maafin ayah ya sayang. Karena ayah mandinya lama, kesayangan ayah ini jadi sebel, gimana kalau kita pergi sekarang”

“Eh? Ayo! Akino mau main sama yang lainnya juga, ayo, yahh” pekik Akino semangat.

Nanami yang masih setia berjongkok di depan putri kalian, menoleh ke arahmu.

“Kamu beneran enggak ikut, sayang?”

“Enggak dulu, mas. Kerjaan rumah masih banyak, dan lagi kamu juga perlu quality time sama Akino. Jadi untuk saat ini aku enggak ikut dulu, okay?”

“Ya udah kalau gitu. Kamu baik-baik di rumah ya, sayang”

“Iya, mas”

“Kalau ada apa-apa cepat kabarin, mas”

“Ay-ay captain” balas mu cepat dan Nanami terkekeh.

Nanami mendekat ke arahmu, ditariknya tengkukmu kemudian ia kecup dahimu sekilas, “Mas sama Akino berangkat dulu ya, sayang”

“Iya, hati-hati ya, mas”

“Bye-bye, bunda”

“Bye-bye, sayang. Dengerin apa kata ayah ya”

𝙃𝙪𝙗𝙗𝙮 : 𝙉𝙖𝙣𝙖𝙢𝙞 𝙆𝙚𝙣𝙩𝙤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang