12

556 82 38
                                    

"Ibu, ayah.... Terima kasih karena telah mengizinkanku untuk tinggal disini selama satu minggu lamanya, maaf karena aku merepotkan kalian.." kata Jisoo setelah menyalami kedua orang tua Seulgi

"Kau itu bicara apa, Jisoo-ya? sudah kami katakan berkali-kali untuk tidak sungkan meminta bantuan kami, kau bahkan sudah kami anggap seperti anak kami sendiri" ucap Hwayeon

"Benar yang dikatakan ibuku, bahkan ayah dan ibu menyuruh dirimu untuk tinggal disini saja, tidak perlu kembali ke apartment-mu itu" sambar Seulgi

"Nak, kau benar-benar sudah membaik? tidak masalah kau kembali mengajukan cuti jika mau" ujar Soomin

"Aku baik-baik saja ayah, ibu... Aku akan kembali bekerja mulai besok, jika aku diam saja, aku terus mengingatnya" jawab Jisoo tersenyum

"Yasudah kalau begitu kau harus memberitahu kami jika membutuhkan sesuatu, seringlah menginap disini, Jisoo-ya" kata Hwayeon mengusap punggung Jisoo

"Pulanglah dengan supir, nak" ucap Soomin

"Ayah, tidak perlu... Aku bisa memesan taxi" kata Jisoo

"Dongman Ahjussi telah menunggumu didepan, pulanglah bersamanya" ucap Soomin lagi

"Terima kasih ayah, ibu... Aku pamit" kata Jisoo dengan sopan lalu berjalan menuju garasi mobil ditemani oleh Seulgi

"Jisoo-ya, maaf aku tidak bisa menemanimu, Taeyong memintaku untuk menemaninya datang ke acara pernikahan temannya" ucap Seulgi yang merasa menyesal karena hari ini tidak bisa menemani sahabatnya itu

"Tidak masalah, kau bahkan rela tidak bekerja satu minggu demi menemaniku kemarin, terima kasih Seulgi-ya, kau memang yang terbaik" kata Jisoo memeluk erat Seulgi

"Besok setelah selesai menangani pasien, kau pulang bersamaku, aku tidak menerima penolakan" tegas Seulgi

"Ya, ya, ya. Sudah ya, aku pulang dulu. Sampai jumpa di rumah sakit" pamit Jisoo setelah duduk manis didalam mobil

***

Taera yang baru saja selesai sarapan langsung meletakan peralatan makannya didapur lalu berjalan menuju sang ayah yang sudah berpakaian rapih di hari libur ini

"Papa ingin pergi kemana? Rara ikut, Rara tidak ingin dirumah jika tidak ada papa" ucap Taera dengan wajah seriusnya

"Hanya ingin mengontrol pembangunan klinik, Rara ingin ikut? ayo" ajak Taehyung pada putrinya yang langsung mengangguk dan menggenggam erat tangannya
"Bu, aku akan mengajak Rara menuju klinik" pamit Taehyung kepada sang ibu yang hanya berdehem

Taehyung menjalankan mobilnya menuju depan komplek untuk melihat progres pembangunan klinik bersalin miliknya yang sudah berjalan selama setengah tahun ini, kemungkinan tidak lama lagi bangunan tersebut selesai dan dirinya akan membuka praktek disana jika untuk mengisi waktu kosongnya dirumah sakit

Setelah selesai memeriksa secara keseluruhan, ia pun mengajak putrinya pergi menuju minimarket untuk membeli makanan ringan, ia melakukan hal itu agar putrinya tidak terlalu mengingat kejadian beberapa hari ini yang selalu membuatnya kembali merasa tidak nyaman

Taehyung menghentikan mobilnya tepat didepan minimarket yang berhadapan langsung dengan taman bermain, matanya menangkap seseorang yang tidak asing baginya sedang terduduk termenung disana membawa sebuah tas dan juga memegang setangkai bunga di tangannya, ia mengajak Taera untuk bermain ditaman tersebut namun siapa sangka putrinya itu langsung berteriak dengan antusias

"Tante Jichuuuuu...." panggil Taera yang ternyata juga melihat Jisoo

Jisoo yang merasa namanya dipanggil pun segera menoleh, ia menghapus air matanya ketika sepasang ayah dan anak itu berjalan semakin menghampiri dirinya

"Tante Jichu..." sapa Taera memeluk tubuh Jisoo

"Halo Rara..." kata Jisoo menyapa balik, mencoba tersenyum sebisa mungkin

"Tante mengapa sendiri? dimana paman Doyoung?" tanya bocah itu membuat sang ayah menelan air liurnya mendengar perkataannya

"Rara bermain disana dulu tidak apa, ya? setelah ini baru kita pulang" ucap Taehyung membuat putrinya mengangguk

Tadi saat diantar oleh supir keluarga Seulgi, ia meminta untuk diturunkan tepat didepan pemakaman Doyoung, setelahnya ia berjalan tanpa arah dan berakhir dirinya di taman ini karena mengingat momen terakhir dimana ia berdua laki-laki itu kemari untuk membawa Taera bermain dan setelahnya laki-laki itu berkata ingin secepatnya memiliki anak setelah mereka menikah, namun ternyata semua itu tidak akan terjadi karena Tuhan mengambil nyawa calon suaminya secara tragis

"Maaf untuk perkataan Rara, dia tidak tahu jika—

"Tidak masalah, dokter Kim. Aku baik-baik saja" jawab Jisoo setenang mungkin ia tersenyum

"Mengapa kau disini sendirian? kau ingin pergi kemana, dokter Jisoo?" tanya Taehyung tanpa basa-basi

"Aku baru saja mengunjungi makam Doyoung dan ingin pulang, tetapi saat melihat taman ini, aku kembali mengingat dirinya karena kami berdua pernah kesini bersama Rara" jawab Jisoo
"Ah, maaf dokter Kim, aku terlalu banyak berbicara" lanjut Jisoo

"Tidak masalah, aku mengerti" jawab Taehyung
"Bukankah apartment-mu berada didekat rumah sakit dan jauh dari sini?" tanya Taehyung sambil memandangi wajah Jisoo dari samping

"Hmm, aku akan naik bus nanti" jawab Jisoo

"Ingin aku antar? kebetulan aku tidak memiliki kegiatan apapun hari ini" kata Taehyung dengan hati-hati

"Apakah tidak merepotkanmu?" tanya Jisoo

"Tentu saja tidak" jawab Taehyung
"Bagaimana?" tanya Taehyung saat Jisoo terdiam cukup lama

"Sepertinya tidak perlu, dokter Kim. Aku ingin belanja kebutuhan dapur setelah ini, terima kasih sudah menawarkan tumpangan untukku" jawab Jisoo dengan sopan

"Ah, baiklah kalau begitu" balas Taehyung yang tidak dapat berbuat apapun walupun dirinya sangat berharap Jisoo menerima tawarannya itu

"Dokter Kim, aku pamit terlebih dahulu. Permisi" pamit Jisoo menunduk dengan sopan

Taera berlari dengan kencang menghampiri Taehyung, raut ketakutan terlihat dengan jelas di wajahnya, membuat Taehyung bingung apa yang terjadi pada putrinya itu

"P-papa, ayo pulang. Rara tidak ingin main disini, ayo pulang, pa" ujar Taera menarik tangan sang ayah

"Taera......" panggil seorang wanita dengan kencang dari kejauhan membuat Taera memeluk erat kaki ayahnya

"Park Yura?" gumam Taehyung melihat mantan istrinya berjalan menghampiri mereka

"Kim Taera, mengapa kau kabur? kau pikir mama orang jahat, huh?!" kata Yura

"Ingin apa kau, Yura-ssi" tanya Taehyung

"Aku hanya ingin bertemu putriku, apakah tidak boleh?" balas Yura

"Papa, pulang.... Rara i-ingin pulang, a-ayo pa" pinta Taera dengan nafas yang terburu

"Taera—

"Pergi! pergi! j-jangan dekat Rara! Rara tidak i-ingin berada di panti—

"Taera-ya, kau ini berbicara apa, hmm? mama kemari karena rindu padamu" potong Yura dengan cepat

"Papa, pulang... Rara takut" kata Taera semakin memeluk erat kaki ayahnya

"Jangan berani-berani kau mendekati putriku, Yura-ssi. Kau bahkan tidak pantas menjadi ibu untuknya!" ujar Taehyung lalu pergi meninggalkan mantan istrinya itu

Yura yang mendengar hal itu pun tertawa dan memandangi Taehyung yang menggendong Taera semakin berjalan menjauhi dirinya

"Kau bahkan tidak tahu kebenaran tentangnya, Kim Taehyung" gumam Yura terkekeh
"Mungkin kau akan benci dengan Taera jika tahu kebenaran tentangnya" lanjut Yura



#tbc

30 vote, 30 komen, aku update what if🙈

An Angel {Kim Taehyung x Kim Jisoo} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang