Damai?

214 27 0
                                    

Minggu ini kediaman keluarga Richard tenang, namun tidak setenang hati dua anak kembar pak Jin. Siapa lagi kalau bukan Binan dan Yoel. Mereka masih gelisah karena kejadian kemarin.

"Astaga!" Hyun kaget bukan main saat ia baru menutup pintu kulkas pintu langsung di sambut dua kakaknya yang entah sejak kapan berdiri di dekatnya.

"Ngapain kalian berdiri di sini?"

"Kamal mana?" Yoel bertanya balik tanpa menjawab pertanyaan Hyun.

"Masih di kamar. Kenapa?"

"Thanks."

Lagi, pertanyaan Hyun di abaikan kedua kakaknya. Hyun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Sabar saja lah, lagi pula sudah biasa digituin.

"Masuk gak?" Tanya Yoel.

Yoel dan Binan saat ini sudah berdiri di depan pintu kamar Kamal.

"Masuk aja."

Dengan ragu Yoel mengetuk pintu, kemudian menunggu tanggapan dari penghuni yang cukup lama di balas.

"Masuk." Pekik Kamal.

Setelah mendapatkan izin, Yoel dan Binan pun masuk. Kamal yang melihat siapa yang datang tentu terkejut. Dia pikir yang datang Jun karena kakak tertuanya tadi mengirim pesan mau ke kamarnya untuk mengantarkan puding.

"Ada apa? Kenapa kakak ke sini?" Ucap Kamal.

Mereka berdua malah diam. Tidak ada yang berani bersuara, akhirnya Yoel menyikut Binan, menyuruh anak itu bicara duluan.

"Dek, gini. Hmm.... itu... kita berdua mau minta maaf. Maaf ya, kita buat adek kesel kemarin." Ucap Binan.

"Sorry ya, Mal." Kata Yoel.

Kamal diam. Ia tidak merespon sama sekali lantaran terlalu terkejut dengan apa yang ia dengar tadi.

"Dek?" Binan memanggil. Ia sedikit was-was karena tidak ada respon sama sekali dari adiknya itu.

"Oh? Apa tadi? Ah! Ya, iya."

"Ha? Gimana maksudnya?"

"Iya, Kamal maafin."

"Serius nih?" Ucap Yoel memastikan.

Kamal mengangguk. "Iya. Lagi pula Kamal udah gak marah lagi."

"Bener?" Kali ini Binan.

"Iyaa.... Astaga."

"Makasih adek!" Dan tanpa aba-aba Binan memeluk Kamal sampai terjungkal.

"Aduh kakk... berat."

Bukannya melepaskan pelukannya, Binan makin mempererat pelukannya.

"Mau ikutan!" Ucap Yoel.

Yoel langsung ikut memeluk Kamal. Tapi bukan lebih ke peluk sih, tapi ini lebih ditimpa.

"Kakkk berat." Keluh Kamal. Tapi, dua kakaknya tidak peduli. Sehingga Kamal berusaha memberontak. Dan di tengah perjuangan Kamal yang ingin lepas, Jun datang dengan suara nyaringnya.

"Yuhu~ adek, abang bawa pu—ASTAGA!"

Jun yang baru datang langsung kaget melihat pemandangan di depannya.

"Abang...." Panggil Kamal memelas.

"Woy! Duo bagong! Itu adek kok kalian timpa gitu?"

"Hehe, kita ini lagi memberikan kasih sayang." Jawab Yoel.

"Kasih sayang apaan kek gitu. Cepetan minggir! Kasian adek."

Binan dan Yoel pun menurut.

"Kalian berdua ini, aneh-aneh aja kerjaannya."

Sweet Home | txt ft. jin btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang