Sabtu siang yang cerah, di waktu ini si bungsu dari kelurga Richards sedang bermain ps di ruang tengah sedirian. di tegah waktu keseriusnya bermain, anak kedua datang. Siapa lagi kalau bukan Binan. yang datang sambil memakan keripik kesuakaannya.
"Lagi main apa nih?" Tanyanya. Datang menghuni tempat kosong di samping Kamal.
"Mario Bros," Jawabnya dengan mata masih fokus ke game.
"Wih ini level yang susah itu ya?"
Kamal hanya mengangguk saja. Kefokusan Kamal penuh dengan game, jadi Binan hanya menonton sambil memakan snack nya. Waktu yang cukup tenang, sampai Yoel datang.
"DAMIAN BINANTA RICHARDS!!!!!"
Pekikan keras Yoel tentu membuat kaget. Terutama si empu yang di panggil langsung merinding mendengarnya, apa lagi Yoel memanggilnya dengan nama lengkap. Ini pertanda bahaya.
"Binan anjing. Di sini lo ternyata." Yoel datang dengan marah, ditambah ia menodong sebuah kater ke arah Binan.
"Wow... slow. Lo kenapa kek kesambet setan gitu sih?" Binan panik. dia langsung berdiri ke belakang sofa.
"Gak usah sok gak tahu lo. Lo kan yang numpahin cat di atas lukisan gue?"
"J-jangan asal nuduh gitu dong."
"Gak usah bohong lo!"
"Dibilang bukan gue!"
"Bohong! Lo tadi di kamar, pas gue balik dari wc lo tiba-tiba ngilang terus kanvas gue udah ketumpahan cat. Jadi siapa lagi kalo bukan lo hah?! "
"Gue gak bohong!"
Yoel makin marah, ia pun mendekati Binan yang tentu saja masih menodong kater. Binan yang terancam langsung mengambil jarak lagi
"Lo mau ngaku atau gue lempar kater ini ke kepala lo?"
Mendegar ancam itu tentu Binan takut. Apa lagi Yoel tipe yang tidak main-main dengan ucapnya.
"Oke, gue ngaku gue yang lakuin. Tapi gue--"
Belum selesai bicara, sebuah kater melayang ke arahnya. Untung saja Binan bisa menghindar.
"BINAN SIALAN!!!!" Kata Yoel penuh emosi.
Binan langsung kabur ketika Yoel mencoba mendekatinya. Yoel mengejarnya, berkahir mereka saling kejar-kejaran. Ditengah itu, Kamal tetap fokus dengan game nya meskipun pandangnya jadi terhalang oleh kedua kakaknya yang tidak ada ahlak itu malah lari-larian di dekatnya.
"Woy, kenapa ridut-ribut?"
Jun datang dari kamarnya setelah mendegar teriakan dua saudara kembarnya yang sangat menganggu.
"Ini bang. Binan numpahin cat ke tugas lukisan gue." Ucap Yoel menunjuk Binan dengan kesal.
"Gue gak sengaja."
"Alah, alasan."
"Gue serius! Siapa suruh taruh barang-barang lo di tengah jalan?"
"Lo aja yang buta gak liat jalan! Dasar babi."
"Apaan maksud lo ngomong gitu?"
"Kenapa? Gak seneng? Kalo gak seneng sini lo, kita adu jotos." Yoel menggulung lengan bajunya, bersiap beradu dengan Binan.
"SHutt. Udah, stop." Jun menegahi. Namun tak digubris, Yoel tetap menyerang Binan.
Perkelahian tidak bisa dihindari, aksi jambak-jambakan terjadi. Perkelahian sengit itu benar-benar tidak ada cela, bahkan teriakan Jun yang menyuruh berhenti tidak mempan. Sampai akhirnya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Home | txt ft. jin bts
FanfictionHanya cerita sederhana dari keluarga yang berkelas. "Tapi anak-anaknya gak berkelas."-Papa Jin. "Papa JAHAT!"-Anak-anak Bahasa non baku. Bahasa kasar. penasaran? cek aja. Cerita ringan yang aku buat untuk tempat pelarian kalau stuck buat cerita seb...