Sepupu pt.2

193 27 0
                                    

"Bosen." Yoel merebahkan tubuhnya ke atas sofa—yang ada di ruang keluarga. Rasa bosanya mulai menjalar, hari minggu ini tidak ada hal yang menyengakan dilakukan selain rebahan. 

Saat ini dia benar-benar butuh hiburan. Tapi dia harus melakukann apa? Dua kebarnya yang biasa dia ajak main game malah keluar rumah, sedangkan Taehyun sedang di kamarnya mengerjakan tugas yang menumpuk, kalau sekarang diganggu bisa mengamuk. Apa ajak tanding Harrel? Tapi anak itu sedari tadi tidak kelihatan batang hidungnya.

Omong-omong soal sepupunya, Harrel dan juga Jefrey, mereka masih menetap di rumahnya karena sesuai prediksi Justin melebih batasan yang dijanjikan.

"Mal, Jef."  Yoel memanggil dua bocah yang ada di depannya sedang duduk di lantai sedang memainkan monopoli bersama. 

"Kenapa kak?" Sahut Kamal.

"Boleh join main gak?"

"Boleh! Kebetulan kami baru selesai main."

"Wihh pas banget nih."

Yoel pun bergabung dengan dua anak SMP itu. Kamal memulai merapikan sisa permainan sebelumnya, setelah itu ia pun mulai membagian uang awal kepada masing-masing pemain.

"Kalo kalah apa hukumannya?" Tanya Yoel.

"Harus pake hukuman ya?" Kata Jefrey.

"Iyalah, biar seru."

Kamal dan Jefrey saling tatap-tatapan. Mereka mulai memikirkan hukuman apa yang pas untuk yang kalah. Sampai akhirnya Yoel membuka suara.

"Gini aja, gimana kalau yang kalah kasih duit 10ribu sama yang menang?" Saran Yoel.

"Kita itu bertiga, kak. Gimana mau nentuinnya?" Ujar Kamal.

"Hmm, gimana kalo yang juara 2 dan 3 ngasih duit ke juara 1?"

"Boleh deh." Kamal setuju, begitu juga Jefrey.

Yoel langsung semangat 45. Kalau begini permainan jadi seru. Segera saja mereka memulai  permainan yang memakan cukup waktu. Selama permainan, suara sorak terdengar keras. Tentu saja mereka heboh mainya, apa lagi ada Yoel. 

Sudah satu jam bermain, hasil dari keseluruhan Yoel lebih unggul. dia sudah menang 4 kali, sedangkan Kamal 2 kali, kalau Jefrey... ha... anak itu terlalu cupu.

"YEY. Gue menang lagi!" Yoel Bersorak gembira. Ya siapa tidak senang, dia saja sudah panen banyak uang dari dua bocah itu.

"Bayar. Bayar." Yoel mengih dua bocah itu. Kamal dengan uang 10ribu yang tersisa, menyerahkan uanganya dengan setengah hati. Sedangkan Jefrey hanya memandang sendu ke atas langit. Uangnya habis.

"Mana duit lo, Jef." Pinta Yoel sambil tangan yang sibuk menghitung penghasilan dari permainan.

"Uang ku habis, kak."

"Kasihan banget. Sana minta duit ke Harrel."

Jefrey dengan terpaksa pun pergi mencari kakaknya yang entah pergi kemana. Yoel masih sibuk dengan uang-uangnya, sedangkan Kamal memandangi kakaknya yang sudah seperti pemain judi yang senang dapat uang haram. 

Beberapa menit kemudian, Jefrey kembali bersama kakaknya. Mereka datang dari arah belakang rumah. Terlihat Harrel datang dengan wajah yang siap menerkam orang.

"Woy Gyura anjing"

Yoel tersentak kaget, ia merasakan hawa hitam di belakang punggungnya. Wah,wah sepertinya akan terjadi perang dunia ke-tiga.

"Lo apain adek gue ha?"

"A-apaan deh? gue gak ngapa-ngapain dia."

"Ini dia minta duit ke gue, katanya buat bayar lo karena dia kalah main. Jujur lo, lo malakin adek gue, kan?"

Sweet Home | txt ft. jin btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang