Keheningan terjadi di rumah keluarga Richards hari ini. Penyebab kediaman hari ini jadi sepi karena banyak yang keluar rumah. Binan pergi ke rumah temannya untuk kerja kelompok, Hyun pergi bermain dengan temannya, dan Pak Jin pergi ke rumah adik tercintanya.
Hari yang begitu damai ini pun Yoel manfaatkan untuk menonton TV, Kamal juga ikut bergabung—meskipun dia lebih fokus ke ponsel dari pada TV—Sedangkan Jun saat ini ada di kamarnya, entah melakukan apa.
"Hari minggu enaknya berduaan sama pacar gak sih?" Tiba-tiba Jun muncul seperti hantu. Mengangetkan sekali, Yoel rasanya mau memukul mulutnya itu, apa lagi Jun mengatakan hal tidak senonoh di dekat Kamal.
"Bicaranya yang sopan. Ada bocah di sini." Tegur Yoel yang duduk di samping Kamal.
"Kenapa? Adek udah kelas tiga juga. Gue di umur segitu udah punya pacar."
"Yah jangan samain sifat brengsek lo dengan Malik, BEGO."
"Wah nih anak ajak ribut." Jun menggulung lengan bajunya sampai ke ketek. Sudah siap mau memukul Yoel, tapi dihentikan oleh Kamal.
"Jangan berantem. Kamal lagi pusing."
"Loh? Adek pusing kenapa? Sakit?" Jun panik.
"Bukan itu, tapi ini." Kamal menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan room chat kelasnya.
"Besok bawa serangga untuk praktek?" Jun membaca chat yang dikirim dari gurunya itu.
"Iya. Kamal bingung mau bawa apa. Carinya juga gak tahu di mana."
"Kita cari di samping rumah aja yuk. Abang bantu."
"Ayo!"
"Dah, semoga dapet." Ucap Yoel.
"Eh apaan. Lo ikut nyari juga."
"Gak mau. Lo tahu sendiri gua gak suka serangga!"
"Lo gak kasihan sama adek lo? Liat noh." Jun menangkup wajah Kamal. "Adek lo sedih nih gak lo bantu."
Kamal memasang wajah memelasnya, ekpresinya mirip seperti seekor anjing yang sedang meminta mainan. Mana tega Yoel kalau sudah begini. Akhirnya dia dengan terpaksa ikut membantu.
"Iya deh, gue bantu." Yoel pasrah.
"Yey." Kamal jadi semangat.
"Ayo kita ke samping rumah."
Ketiganya pergi ke samping rumah mereka, di sana banyak tumbuhan obat, dan berbagai macam jenis bunga. Semua tanam itu di tanam oleh Pak Jin, ayah mereka memang sangat suka berkebun. Dia juga amat mencintai tanamannya, bahkan rasa cintanya melebih rasa cinta ke anaknya sendiri.
"Hati-hati sama tanaman Papa. Rusak dikit nyawa melayang." Jun memperingati.
"Iya, tahu." Jawab Yoel.
Jun dan Kamal sibuk mencari ke berbagai tempat yang kemungkinan tempat serangga bersembunyi. Berbanding terbalik dengan dua saudaranya, Yoel hanya berjongkok di depan pot bunga mawar sambil melihat dua saudaranya. Dia itu tidak niat mencari, kan tahu sendiri dia takut serangga.
"Gak ada apa-apa di sini." Kamal mulai menyerah karena sudah sepuluh menit mencari tidak ketemu juga.
"Sabar, Dek. Pasti ketemu." Ucap Jun.
"Lo bawa cacing tanah aja dah, dari pada ribet." Saran Yoel.
"Cacing tanah bukan serangga bego." Jun emosi. Ya bagimana tidak, saran Yoel itu amat sangat bodoh. Masa dia tidak bisa membedakan mana hewan yang termasuk golongan serangga dan mana yang bukan.
"Ya mana saya tahu, saya kan ikan."
"Percuma lo masuk IPA kalo gak bisa bedain mana serangga dan mana yang bukan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Home | txt ft. jin bts
FanfictionHanya cerita sederhana dari keluarga yang berkelas. "Tapi anak-anaknya gak berkelas."-Papa Jin. "Papa JAHAT!"-Anak-anak Bahasa non baku. Bahasa kasar. penasaran? cek aja. Cerita ringan yang aku buat untuk tempat pelarian kalau stuck buat cerita seb...