Hari Senin, hari yang paling dibenci si kembar. Jam pertamanya si Jun dan Binan setelah upacara itu matematika peminatan. Bukan masalah malas menghitung, mereka itu jago. Tapi masalahnya ini guru killer broo tatepan serem, suka nunjuk muridnya maju buat jawab soal.
Sebenarnya mereka itu bisa jawab, tapi kalau ditunjuk tiba-tiba kaget lah. Apa lagi pas maju diplotoin. Yah makin gugup dan otak malah jadi kosong saking ketakutannya.
Nah kalau si Yoel beda masalahnya, jam pertama itu Kimia. Otaknya yang dangkal ini dipaksa hitung pH larutan pagi-pagi malah nambah pecah kepala dia.
Nama larutan aja enggak hafal, apa lagi disuruh ngitung. Dah lah pindah kelas aja jadi IPS.
"Lambat banget kalian makan. Nanti telat." Tegur Jin kepada si kembar. Mereka itu lambat seperti siput, makan rotinya dikit-dikit.
"Ya elah Pah, ini tuh menghayati." Ujar Yoel yang kemudian dianggukkan oleh kedua kembarannya.
"Alah sok menghayati. Buruanlah, gue gak mau terlambat." Hyun kesal, dia itu udah selesai makan dari lima menit yang lalu, tapi tiga kakaknya itu belum abis-abis.
"Pergi sendiri kalau gak mau telat." Kata Jun.
"Ngabisin ongkos."
"Ya udah, tunggu aja."
"Ck, kalau bukan karena satu sekolah gue males nungguin."
Jin geleng-geleng. Ia pun mengambil jasnya yang tersampir di kursi dan tas kerjanya. "Papa pergi dulu."
"Bye bye papa." Kamal melemparkan fly kiss.
"Jijik." Ujar Yoel kesal.
"Woy, sampe kapan gue nungguin lo pada selesai ha? Bentar lagi mau bel nih." Hyun tuh kesal karena tujuh menit lagi bel.
"Eh bolos kuy." Ajak Jun mengabaikan ocehan si Hyun.
"Kuy lah." Ujar Binan menyetujui saudara kembarnya yang beda enam menit itu.
"Astaga, Bang sekolah-"
"Yok yok. Kita nongkrong ke McD." Ucap Yoel.
"Tap-"
"Kuy lah, gue belum kenyang nih cuman makan roti doang."
"WOY BANGSAT, SEKOLAH ANJER BOLOS AJA OTAK LO PADA." Hyun udah ngegas.
"Ya elah Hyun, sok teladan lo. Sekali-kali bolos napa." Kata Yoel sambil menelan habis rotinya.
"Iya nih, kuy bolos. Papa gak bakal tahu." Ajak Binan.
"Wah kak Binan gak beres otaknya. Biasanya gak mau bolos kalau duo biang ini ngajak."
Binan mengangkat bahu. "Sekali-kali."
Hyun elus dada. Dipikirnya Binan ini agak normal dari kakaknya yang lain, eh ternyata sama aja.
Ya wajar ajak sih. Namanya kembar, pasti otaknya satu frekuensi.
"Dah lah, gue berangkat sendiri. Mal ayo." Hyun bangkit, mengambil tasnya dan pergi menarik Kamal yang dari tadi bingung sama obrolan kakak-kakaknya. Soalnya dia gak nyimak dari awal gara-gara sibuk makan.
Btw SMP Kamal itu satu lingkungan dengan SMA kakak-kakaknya, soalnya satu yayasan.
Tiga orang itu cuman liatin aja. Mana peduli mereka kalau Hyun sekarang lagi ngambek.
"Nah Hyun udah pergi, kuy lah McD." Yoel udah bangkit berdiri dan ngambil tasnya, begitu juga kedua kembarannya.
"Siapa nih yang nyetir?" Tanya Jun.
"Gue aja." Ujar Binan.
Jun pun langsung melempar kunci mobilnya.
"Let's go!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Home | txt ft. jin bts
FanfictionHanya cerita sederhana dari keluarga yang berkelas. "Tapi anak-anaknya gak berkelas."-Papa Jin. "Papa JAHAT!"-Anak-anak Bahasa non baku. Bahasa kasar. penasaran? cek aja. Cerita ringan yang aku buat untuk tempat pelarian kalau stuck buat cerita seb...