Hukuman

331 32 1
                                    

"Yok jawab. Kalian gak tiba-tiba bisu, kan?"

Jin menatap tajam ketiga anaknya yang tadi pagi kedapatan bolos sekolah. Siapa lagi kalau bukan si kembar tiga yang sekarang sedang menunduk karena takut melihat tatapan papa mereka.

"Yoel."

"Aduh kenapa gue duluan sih yang dipanggil." Gumam Yoel. Dia itu udah mati ketakutan.

"Jelasin ke papa. Kenapa bolos tadi?"

"Abang yang ngajak duluan."

Yoel langsung mendapatkan tatapan tajam dari abangnya itu. Jun kesal, ia mengerakkan mulutnya tanpa suara yang kalau di tafsirkan 'awas lu anjing'.

"Bener bang?"

Jun membuang nafas panjang dan mengangguk. Pasaran aja dia, dari pada bohong nambah panjang ceritanya.

"Astaga bang, kamu itu paling tua harusnya ngajarin yang bagus sama adeknya bukan yang buruk-buruk. Kalian juga berdua," Jin menunjuk Binan dan Yoel secara bergantian. "harusnya tegur abangnya bukannya ikutan."

"Maaf pah." Ucap si kembar kompak.

"Maaf gak cukup. Kalian harus di hukum."

Ketiga anaknya langsung menatap Jin dengan raut memelas. Ayolah, mereka tidak mau hukumannya yang berat-berat.

"Jatah bersih-bersih selama seminggu kalian semua yang lakuin. Gak ada penolakan."

Dah lah kalau raja bertittah gak bisa dibantah. Babunya hanya bisa nurut.

•••

Di pagi hari yang baru ini. Jun, Binan, dan Yoel langsung dipanggil ke ruang BK. Alasannya sudah jelas karena bolos kemarin. Pihak sekolah bisa tahu karena Jin melaporkan anaknya ke pihak sekolah.

"Pasti Yoel nih yang ngajak." Tuduh Bu Alya selaku guru BK.

Yoel yang dituduh jelas tidak terima. "Ibu jangan asal tuduh dong." Katanya, kesal.

"Gimana ibu gak nuduh kamu, kamu aja hobi bolos pelajaran. Yah ibu curiganya di kamu, kembaran kamu yang lain mana pernah." Ucap Bu Alya

"Oh iya kecuali Daniel. Dia beberapa kali bolos, padahal kelas sepuluh gak pernah. Pasti kamu nih yang mempengaruhi." Lanjutnya yang masih menuduh Yoel.

"Gue terosss."

"Ibu kasih kalian hukuman, lari lapangan lima kali."

"Ringan amat hukumannya. Gue pikir lari sama bersihin toilet." Kata Binan.

Binan berpikir begitu karena dia baru pertama kali masuk BK, yang dia tahu hukuman untuk siswa yang bolos itu pasti berat. Itu yang Binan tahu dari Yoel yang suka di hukuman.

"Oh kamu mau nambah?"

Jun yang mendengarnya langsung melotot. Buru-buru dia menggeleng. " Ga-"

"Larinya tambah jadi sepuluh kali. Gak ada bersihin toilet karena pak Dadang udah bersih-bersih."

Mampus sudah. Jun menatap Binan yang ada di sisi Yoel dengan tajam. "Gara-gara lo nih." Kesalnya.

"Oke sip. Lapangan badminton, kan, Bu? Gampang itu mah." Ujar Yoel.

"Enak aja, lapangan bola."

"Yah Bu, kebesaran."

"Ibu gak peduli. Cepet pergi sana."

Akhirnya mau tidak mau Jun, Binan, dan Yoel pergi ke lapangan bola yang tentunya untuk menjalankan hukuman.

"Kabur kuy." Ujar Jun tiba-tiba.

Sweet Home | txt ft. jin btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang