31 -Rangkulan sang Teman

15 2 0
                                    

🍁اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّد🍁

"Pertemanan Ibaratkan sebuah rantai"
#Kinan

"Pertemanan Ibaratkan sebuah rantai"#Kinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.

M

aaf lama tidak up🙏

.
.
.
.
.
.

Langit yang tadinya cerah, berubah menjadi mendung. Awan yang terang berubah menjadi gelap. Gemercik air hujan turun membasahi bumi. Tanah pun dengan senang hati meresapi.

Tangis yang teredam dalam hujan, air mata yang tersembunyi dalam tetesan hujan.

Luka yang menyayat dalam kalbu, memberikan goresan yang tidak akan pernah terlupakan. Bahwa, hari ini 3 Desember 2023 Gabina Anissa Dinayah ibu dari Syachira Kinanan dinyatakan meninggal dunia pukul 02.15 dini hari.

Hari yang penuh dengan kehangatan dan kedamaian, kini sirna tergantikan dengan kesunyian dan ketakutan.

Sebuah payung melindungi tubuh Kinan dari hujan "Mau sampai kapan  Kamu menangis di pemakaman  ? ".

"Pergilah, Aku ingin menemani Mama ku disini". Usirnya.

"Menemani ? Menemani dengan sebuah tangisan ? ".

"Mungkin. Jadi biarkan diriku sendiri disini". Pintanya.

"Kamu hanya akan membuat Mama mu disana tersiksa. Bukankah setiap yang bernyawa akan mati ? Dan bukankah segala apa yang terjadi sudah digariskan oleh takdir. Lantas, apa manfaat yang akan kau dapatkan dari pemikiran dan tindakanmu ini ?".

"Kak Ren tidak tahu perasaanku saat ini, duniaku hancur hik... Mereka pe-pergi meninggalkanku, Aba yang hilang entah kemana hik... hik..., Ayah yang pe-pergi karena se-serangan jantung, hik... hik... se-sekarang, Mama pun pergi meninggalkanku hik...". Pecah sudah tangisan yang tadinya terpendam oleh suara hujan, kini ia bersuara pada dunia, betapa hancurnya dirinya atas kepergian sosok yang berharga.

"Sekali-kali melihatlah kebawah, mungkin ada yang lebih jauh dari dirimu ujiannya. Hanya saja mereka tak seberisik dirimu".

"JIKA MENURUT MU DIRIKU BERISIK, MAKA PERGILAH DARI HADAPANKU hik... hik... hik...".

Rendi tetap pada tempatnya, ia tak pernah ada niatan untuk meninggalkan Kinan sendirian di pemakaman umum ini. "Menangislah sepuas dirimu, karena pada akhirnya, kepergian Mama mu tidak akan pernah membuat Mama mu kembali".

Rendi ikut berjongkok disebelah Kinan dengan tangan yang setia memegang payung "Setiap manusia pasti akan di uji, entah oleh sesuatu yang datang atau pergi. Apabila terjadi sebuah hal yang tidak Kamu sukai, maka senangi lah kejadian tersebut. Karena sesungguhnya itu adalah takdir Allah SWT. Jangan menjerumuskan hatimu tenggelam terus menerus dalam sebuah kesedihan atau Kamu tidak akan pernah siap untuk menghadapi dan menjalani hari-hari yang akan mendatang".

TAKDIR ALLAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang