Chapter 27 - Season 1

4K 254 14
                                    

***

Hari Senin, seperti biasa anak-anak harus pergi sekolah dan para orang tua mereka ada yang sibuk untuk pergi ke kantor atau menyiapkan anak-anak mereka untuk pergi ke sekolah. Keduanya tidak berlaku bagi Arsalan yang malah duduk santai sambil membaca koran ditemani oleh secangkir kopi khusus buatan istrinya.

"Pagi pih" Sapa Jessi yang hari ini duluan turun untuk sarapan, tidak seperti biasanya kan? Itu terjadi karena Jessi ngide untuk pergi lebih awal agar bisa bertemu Flora.

"Pagi" Kali ini ada Shani turun dengan tas di gendong dan tangan penuh oleh beberapa dokumen OSIS yang harus dia periksa sebelum diteruskan ke pembina OSIS.

Arsalan mengangguk membalas sapaan mereka, keduanya duduk tenang menunggu sarapan. Ralat, tidak tenang karena Adel dan Zee sudah datang dan membuat keributan.

"Rev, awas aja lu di sekolah deketin Marsha!" Ancam Zee sambil duduk di sebelah Shani sedangkan Adel mengambil tempat sebelah Jessi.

"Posesif amat, pacar aja bukan yeuuu" Ledek Adel dan itu membuat Zee tak segan melemparkan sendok ke arah Adel.

"Lihat Mih, Zoy lempar alat makan!" Adu Adel ke Helena.

Helena hanya bisa menggelengkan kepala saja melihat kelakuan anak-anak itu.

"Jangan ribut mulu" Tegur Shani membuat keduanya langsung nyengir.

"Hayoloh, ci marahin lagi" Kompor Jessi, "Awww" Ringis Jessi ketika secara tiba-tiba Adel yang ada di sebelahnya mencubit lengan Jessi.

Keributan terus terjadi, antara Jessi yang ingin membalas dendam pada Adel dan Zee yang masih saja memperebutkan Marsha dengan Adel.

"Ekhem!"

Suara deheman dari Arsalan mampu menghentikan segala kekacauan yang terjadi, kecuali Shani yang santai saja memeriksa proposal dari Jinan.

"Marsha tuh siapa sih? Sampe kalian berantem gitu" Tutur Arsalan sambil melipat koran yang selesai dia baca dan dia letakan di atas meja makan.

"Calon pacar aku!" Teriak Adel sengaja menggoda Zee.

"Enak aja!!" Zee yang gak terima lagi-lagi melemparkan barang pada Adel.

Hasilnya ribut lagi lah mereka, ditambah Kathrina bocah yang suka ikut-ikutan malah gabung bertengkar dengan mereka. Kata Kathrina sih, Marsha itu sahabatnya dan yang paling berkah adalah dia.

Di tengah keributan yang terjadi, Arsalan menatap Shani yang sedang fokus. Dia tersenyum melihat putri sulungnya itu, dia pikir jika Shani itu mirip dengannya. Yang paling mirip diantara anak-anak lainnya, dia dan istrinya saja heran dengan kelakuan anak-anak mereka yang lain. Ada aja tingkahnya dan tidak tahu itu menurun dari siapa.

"Shan, gimana sama Chika?" Tanya Arsalan.

Kegiatan Shani membaca proposal seketika terhenti mendengar pertanyaan dari Arsalan. Dia melupakan tentang Chika dan perjodohan mereka. Dia terlalu senang akan Gita sampai melupakan tentang Chika. Dan jika Arsalan mengetahui Shani malah mengajak Gita pacaran, apakah akan marah?

"Ada apa?" Tanya Arsalan yang membaca hal tak biasa dari putrinya itu.

"Gak ada pih" Kata Shani.

"Jangan bohong" Desak Arsalan.

Shani menelan ludahnya sendiri melihat tatapan serius Arsalan padanya, "Pih, kalau Shani mau perjodohannya gak usah dilanjutkan gimana?" Tanya Shani dengan nada bicara super hati-hati dan dia siap menerima apapun balasan dari Papihnya.

"Selamat pagi!"

Semua perhatian teralihkan pada Chika yang datang menyapa mereka. Shani dan Arsalan yang sedang serius saja langsung teralihkan perhatiannya.

Story Of VS || GitShan [Season 2] [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang