Chapter 61 - Season 2

2.4K 224 37
                                    

***

Gita membuka matanya dan hal pertama yang dia lihat adalah langit-langit ruangan yang lampunya tak terlalu terang sehingga saat Gita membuka mata dia tidak merasakan pusing. Langit-langit ruangan yang hampir satu bulan ini sering dia lihat, tapi tetap saja asing baginya.

"Gita" Panggil seorang wanita bersuara lembut membuat Gita menoleh ke samping menemukan seorang wanita berpakaian cukup modish dibalut oleh jas dokternya. Di jas dokternya terpasang nametag yang bertulisan Dr. Varsha Amartya.

Lantas Gita bangkit dan kini terduduk di Therapy Lounger, dia membalas senyuman dokter Varsha yang tersenyum juga ke arahnya.

"Lebih baik?" Tanya Varsha masih dengan senyuman dan dibalas anggukan kepala oleh Gita.

"Okay kalau gitu kita jadwalkan untuk terapi minggu—" Ucapan Varsha terhenti saat pendengaran menangkap sebuah notifikasi dari ponselnya.

Gita mengerutkan keningnya saat dokter Varsha diam saja sambil menatap ponselnya yang disimpan di atas nakas kecil samping Sofanya.

"Dokter?" Panggil Gita membuat Varsha.

"Ah maaf, sepertinya minggu depan kita liburkan dulu. Saya lupa minggu depan harus ke London untuk mengurus beberapa hal." Kata Varsha sambil menutup buku notes yang setia berada di atas pahanya.

"Jadi sekarang saya bisa pergi?" Tanya Gita tersenyum, dia kesini atas paksaan Dahayu, jelas dia senang karena bisa kembali melihat Shani. Lagian dia juga sudah sedikit tenang tidak seperti sebelum-sebelumnya yang gampang panik.

Anggukan dari Varsha membuat Gita buru-buru bangkit dari duduknya, tapi saat ingin keluar Varsha memanggil kembali dan menyerahkan satu kertas resep obat tambahan yang harus Gita konsumsi jika paniknya kambuh lebih parah, Varsha juga memberi saran jika selama dirinya berada di London dan Gita butuh konsultasi, dia boleh menghubungi beberapa dokter psikolog lainnya yang Varsha rekomendasikan.

Tak mau berlama-lama lagi, Gita langsung pergi dari ruangan Varsha menuju kamar inap Shani yang beda gedung juga. Cukup jauh Gita tempuh untuk sampai di kamar inap Shani.

*

Di sisi lain, seorang dengan pakaian tertutup masih berdiri di hadapan Shani yang masih tertidur pulas. Efek obat bius masih berpengaruh sampai-sampai kehadiran orang lain di sekitarannya tak menganggu tidurnya.

Orang dengan perawakan cukup tinggi dengan pakaian tertutup itu sudah hampir 30 menit lebih berada di ruangan Shani. Dia tak melakukan apa-apa selain memandangi wajah damai Shani dari tempatnya.

Sampai akhirnya sebuah notifikasi di ponselnya membuatnya mengalihkan pandangannya dari Shani. Dia merongoh saku jaketnya dan mengeluarkan ponselnya. Untuk sesaat jarinya berselancar di atas layar ponsel sampai akhirnya dia masukan kembali ponselnya ke dalam sakunya.

Kali ini dia melangkah lebih dekat lagi ke arah Shani, tangannya yang sedari tadi memegangi satu vas bunga lengkap dengan bunganya, terangkat. Dengan hati-hati dia menyentuh puncak kepala Shani, mengusapnya lembut tanpa menganggu tidur Shani.

"Nanti kita bertemu lagi" Ujarnya lembut, dibalik maskernya dia tersenyum. Tak lama dia tarik tangannya itu dari kepala Shani, dia melangkah mundur lalu menaruh vas bunga yang dia bawa untuk Shani di nakas dekat bangsal Shani.

Tanpa mengatakan apapun lagi, dia berbalik berjalan menuju pintu keluar. Satu tangannya bergerak untuk membuka pintu, tapi sebelum dia menarik pintu sekali dia menatap ke arah Shani.

Ceklek

Pintu terbuka, tapi tidak terbuka dari dalam melainkan dari luar.

"Astaghfirullah!" Kaget Oniel yang menjadi pelaku orang yang membuka pintu dari luar. Teriakan spontan Oniel mengagetkan juga orang yang memakai pakian tertutup tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of VS || GitShan [Season 2] [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang