***
"Gita?"
Feni terkejut melihat kehadiran Gita di sekolah, lebih tepatnya di area parkiran. Seharusnya bukan masalah karena sekolah Feni juga sekolah Gita, tapi hari masih hari ujian sekolah kelas 12, walaupun hari terakhir tetap saja anak kelas 10 dan 11 biasanya tidak ada yang ke sekolah.
Namun, mengingat status Gita adalah ketua OSIS, wajar saja dia berada di sekolah saat ini dengan alasan ada hal yang harus dia kerjakan sebagai ketua OSIS, atau ada panggilan dari kemahasiswaan.
Jika itu alasannya, tidak seharusnya Gita berada di area parkiran bersandar di mobilnya dan sekarang tersenyum ke arah Feni yang datang bersama teman-temannya yang lain.
Mata Gita melirik sekilas ke arah Shani yang sedari tadi menatapnya, lalu dia tersenyum ke arah Feni.
"Aku gabut di rumah, jadi Mamah suruh aku ke sekolah jemput kakak" Ujar Gita sambil menyenggir ke arah Feni.
"Tapi kita mau main dulu" Timpal Jinan salah satu yang ada dalam rombongan Feni dan kawan-kawannya.
"Date!" Jawab Sisca dengan cepat sambil menggandeng lengan Feni.
"Tapi kalau Gita ikut kayanya seru tuh, soalnya satu orang gak ada pasangannya" Ujar Gracia dan dengan cepat disenggol oleh Anin untuk diam, semua orang mengerti apa maksud dari Gracia dan mereka kompak menatap Shani yang masih menatap ke arah Gita.
Keheningan terjadi begitu saja, mereka semua tak ada yang berbicara karena didominasi oleh Shani dan tatapan datarnya. Menyeramkan dan membuat semua orang keculi Gita menelan ludahnya sendiri.
"Yaudah ayo" Ujar Shani memecah keheningan dan juga menciptakan wajah keterkejutan dari teman-temannya yang lain.
Belum selesai keterkejutan mereka, selanjutnya lebih terkejut lagi karena secara mengalir begitu saja Gita membuka pintu penumpang saat Shani hendak berjalan. Tindakan Gita membuat Shani berhenti tepat di depan Gita. Sekali lagi mereka saling bertatapan mencipta suasana semakin hening dan menegangkan.
"Kak Mpen ayo" Ujar Gita, tapi matanya masih setia menatap ke arah Shani.
"Mpen sama aku" Timpal Sisca dengan cepat dan menarik ke arah mobilnya.
"Shani aja tuh, dia gak bawa mobil" Ujar Gracia lalu mendorong Shani ke arah Gita.
Tindakan Gracia yang sangat berani itu membuat Anin dan lainnya takut, apalagi saat Shani menatap sinis ke arah Gracia dan memutarkan matanya malas.
"Dah sama masuk!" Lanjut Gracia, lagi-lagi mendorong Shani untuk masuk ke dalam mobil Gita.
Shani semakin menatap sebal ke arah Gracia, sedangkan Gracia malah menyenggir tanpa rasa bersalah sama sekali. Malahan tak lama dia pergi begitu saja ke arah mobilnya sambil memasang tampak tak bersalahnya. Dan tak berselang lama, Jinan dan yang lainnya menyusul untuk pergi juga meninggalkan Gita dan Shani.
"Aku pake sup—"
Ucapan Shani terpotong tiba-tiba saat tangannya di tahan oleh Gita, dia menatap ke arah Gita. Entah sudah berapa kali mereka saling bertatapan, hanya tatapan datar saja walaupun sebenarnya itu adalah topeng mereka.
Gita gak banyak bicara, dia menarik Shani dan menuntunnya untuk masuk ke dalam mobil. Setelah itu Gita memutari mobilnya untuk masuk ke bagian kemudi. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama ada Shani di sebelahnya saat dia berkendara. Rasanya sudah cukup lama mereka tidak satu mobil seperti ini.
Kali ini rasanya beda seperti yang dulu, ada keheningan, canggung menyelimuti mereka. Dan entah kenapa keduanya sama-sama merasakan gugup. Perjalanan menuju tempat makan siang yang sangat hening, dari awal pergi sampai mereka sudah berada di parkiran restoran pun tidak ada satupun kata yang keluar dari mulut mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2] [ON HOLD]
FanfictionGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...