Chapter 34 - Season 1

4.1K 272 10
                                    

***

17 Agustus

Hari yang paling bersejarah untuk bangsa Indonesia, hari kemerdekaan yang setiap tahunya pasti dirayakan. Mulai dari kalangan anak-anak sampai tua, pasti selalu ada yang berpartisipasi dalam perayaan 17 Agustus. Contohnya SMA Tunas Bangsa 48 yang pagi hari ini akan melaksanakan upacara bendera.

Semua panitia yang terlibat dalam pelaksanaan upacara sudah datang lebih awal dan cukup sibuk. Contohnya Shani yang harus mengontrol segala sesuatunya berjalan dengan baik. Dari mulai datang sampai sekarang Shani sibuk ke sana kemari.

"Coba tolong tim Paskibra sudah siap?" Tanya Shani entah pada siapa.

Semua orang cukup sibuk, karena tuntutan dari Shani dan demi nama baik OSIS juga. Karena itu tidak ada yang mendengar ucapan Shani.

Shani menghelakan nafasnya saat tidak ada satupun yang bisa melaksanakan perintahnya itu, jadi mau tak mau dia yang harus mengecek sendiri.

Shani hendak pergi ke tempat Paskibra berada, tapi dia dihentikan oleh sebuah tangan yang tiba-tiba menariknya. Shani tampak kesal karena itu menghambat pekerjaannya, dia berbalik dan berniat untuk marah pada orang itu.

Namun, Shani mengurungkan niatnya saat dia menemukan Gita-orang yang menariknya.

"Aku saja" Ujar Gita.

Tanpa banyak bicara, Gita berlari ke arah divisi logistik untuk memberikan beberapa mic yang ada di tangannya. Setelah memberikannya, Gita kembali ke hadapan Shani.

"Gak harus semuanya kamu kerjain sendiri, istirahat dulu" Ujar Gita sambil menepuk pundak Gita, Gita menoleh ke belakang memberikan kode pada Eli.

"Ci, minum dulu sini" Eli menarik Shani.

Setelah itu, Gita langsung pergi padahal Shani seperti ingin mengatakan sesuatu. Shani tersenyum menatap punggung Gita yang semakin lama semakin mengecil. Hatinya menghangat karena Gita, ditengah kesibukannya ternyata masih ada yang memperhatikannya.

Sebenarnya semuanya pasti perhatian sih, tapi yang beda adalah ini Gita. Bukan kali pertamanya Gita perhatian, tapi setiap kali Shani mendapatkan perlakuan Gita yang manis dan penuh perhatian pasti selalu membuat Shani terkesan dan semakin jatuh suka pada Gita.

*

Upacara bendera sudah setengah jalan berjalan dengan lancar. Sekarang acara sudah memasuki pada amanat dari pembina upacara. Hal yang paling tidak disukai, karena hari semakin panas saja, tapi amanat dari pembina tidak ada habisnya.

Hari ini yang menjadi pembina bukan, Pak Jabib, Bu Melody atau Arsalan selaku ketua yayasan. Sekretaris dari Dinas Pendidikan lah yang menjadi pembina pagi hari ini. Arsalan sendiri yang mengundangnya untuk datang, dan tentunya mendapatkan segala protes dari Shani yang menurut Shani menambah beban pekerjaan saja.

"Baiklah, ini yang terakhir..."

"Perasaan dari tadi yang terakhir mulu, tapi gak beres-beres cuk" Celetuk Adel sudah agak kesal.

"Tau lah, penas gini anjir" Timpal Olla yang berada di sisi Adel.

"Sumpeh ya panas ini, tau gini gue jadi PMR ajalah di belakang" Lanjut Lulu yang berada di depan Olla.

Dari situ, mulai lah ada keluhan lainnya keluar. Hanya Gita saja yang anteng melihat kedepan. Jelas anteng karena Shani sekarang menjadi petugas pembacaan UUD dan itu membuat Shani berdiri di depan para murid lainnya.

Gita sesekali tersenyum pada Shani jika mereka beradu tatap, sisanya Gita betah menatap Shani atau sebaliknya.

"Anteng banget, mentang-mentang di depan ada doi" Ledek Lulu yang memang tepat berada di belakang Gita.

Story Of VS || GitShan [Season 2] [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang