12. Trauma

85 14 0
                                        

____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


____

Trauma ialah sebuah respons emosional tubuh terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan atau bencana alam. Ini juga bisa terjadi sebagai respons terhadap peristiwa yang membahayakan fisik atau emosional. Mereka yang mengalami trauma bisa sampai tidak mampu beraktivitas secara normal. Trauma respons tubuh ketika dihadapkan dengan peristiwa buruk yang dapat membahayakan kondisi fisik maupun mental seseorang.

Penyebab trauma sendiri sangat beragam. Kecelakaan lalu lintas, pengalaman kekerasan fisik, pelecehan seksual, pelecehan verbal, atau kekerasan rumah tangga, bencana alam dan masih banyak lagi. Ada beberapa langkah mencegah trauma. Yang pertama, perhatikan kesehatan mental, kita bisa berolahraga, bermeditasi dan mengelola stres. Yang kedua, jaga kesehatan fisik, menjaga kesehatan fisik dengan cara menjaga pola makan yang seimbang, melakukan olahraga dan tidur yang cukup. Dan cara pencegahan lainnya.

Kekuatan penyembuhan alami dalam diri kita masing-masing adalah kekuatan terbesar untuk sembuh.

Hari Minggu

Lara menarik napasnya panjang lalu menghembuskannya secara perlahan. Tangan kanannya memegang kenop pintu bewarna putih. Sudah lama Lara tidak bertemu dia, sosok kuat yang Lara pernah kenal. Pandangan Lara berubah menjadi sendu saat melihat sosok kuat yang selalu tersenyum dan tertawa riang kini duduk di ujung ruangan sembari memeluk lututnya sendiri.

Lara mengetuk pintu yang sudah terbuka tersebut. Hingga sosok kuat yang sedari tadi memeluk lututnya sendiri bangkit dari tempatnya lalu tersenyum senang ke arah Lara.

“Ara!” pekiknya bahagia, merentangkan kedua tangannya ingin memeluk Lara.

Lara yang disambut pekikan bahagia dan pelukan hangat pun. Membalas pelukan sosok kuat, bernama Tresa. Tresa adalah anak dari Tante Jen, yang mengidap gangguan mental karena sebuah kejadian saat berusia 8 tahun. Kejadian yang mengakibatkan mental Tresa lemah dan tidak kuat lagi. Mengingat hal tersebut, Lara tersenyum kecut.

“Ara? Lo tau engga, masa tadi gua mimpi buruk lagi. Mimpi gua menyeramkan banget Ra, masa ada pesawat sama benturan keras terus ya Ra di sana gua liat....” Tresa tiba-tiba menghentikan ucapannya, saat potongan potongan ingatan muncul. Ia memegang kepalanya sendiri karena merasa pusing dan suara benturan, teriakan memenuhi kepala Tresa.

Lara yang melihat hal tersebut pun langsung memeluk kembali Tresa mendekap sosok kuat tersebut. Lara mengelus pelan rambut Tresa karena gadis tersebut memukuli terus kepalanya.

“Kak, istighfar. Astagfirullahaladzim.” Lara menuntun Tresa agar kembali sadar dengan beristighfar.

Lara mengelus pelan rambut Tresa, Lara masih membisikkan kalimat penenang agar Tresa merasa lebih baik lagi. Hati Lara sakit saat melihat sepupunya seperti ini. Kejadian kecelakaan pesawat yang mengakibatkan Tresa kehilangan sosok adik yang masih bayi membuat Tresa trauma dan terkena gangguan kejiwaan. Mental Tresa hancur bukan karena peristiwa kecelakaan pesawat tetapi bullying yang dilakukan di sekolahnya pun mengakibatkan mental kuat Tresa hancur.

Tresa sudah berada di rumah sakit jiwa selama lima tahun belakang ini. Gadis tersebut sangat sulit dan sangat tempramental jika bertemu dengan orang asing, kecuali keluarga dan orang orang yang gadis tersebut kenal.

“Apa gua engga bakal sembuh?” tanya Tres disela isakannya menatap Lara yang sedang merapikan tempat tidurnya. “Ra, gua pengin sembuh.” imbuhnya.

“Kakak bakal sembuh!” Lara menolehkan kepalanya sebentar ke arah Tresa lalu kembali melanjutkan membersihkan ruangan yang ditempati Tresa lima tahun ini.

“Kalau gua engga bisa sembuh?” tanya Tresa kembali menangis, gadis yang lebih tua dua tahun dari Lara tersebut kembali menangis terisak di ujung ruangan.

Lara menghentikan pergerakannya yang sedang melipat selimut. Menarik napas panjang, lalu berjalan pelan menuju kakak sepupunya.

“Kakak bakal sembuh, kakak kan kuat. Katanya kakak mau ngalahin penjahat jadi kakak harus sembuh biar kakak jadi super hero. Kakak kuat, kakak hebat, ayo kak bangkit. Ara yakin kakak pasti bisa!” Lara tersenyum kecil saat melihat Tresa menghapus jejak air matanya. Dapat Lara liat sebuah pancaran sebuah semangat mulai ada sedikit demi sedikit.

____

Salam hangat dari AN 🤎🥧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam hangat dari AN 🤎🥧

BERISIK (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang