Jangan pernah menganggap tenang itu lemah dan keras kepala itu kuat.
_________________
Start : 29 September 2023
Final : 10 November 2023
Sumber foto : Pinterest 📍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___
Kesunyian, kesepian merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasa dirinya kesepian tidak mempunyai teman atau lingkungan yang mendukung. Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Tetapi, terkadang perasaan itu tetap ada. Penelitian menunjukkan, orang-orang yang memiliki banyak teman justru lebih rentan kesepian. Perasaan kesepian yang berujung pada kesedihan sebenarnya normal dengan beragam alasan.
Ketika seorang remaja merasa kesepian sepanjang hari, ia akan cenderung memiliki konsep diri yang pendiam dan tidak terbuka kepada siapapun. Seorang remaja yang lebih sering memendam perasaan dan merasa kesepian rentan akan terkena gangguan kesehatan mental, seperti pemikiran yang menghantui pikirannya maupun rasa kecemasan yang selalu ada. Kita cenderung salah membaca pikiran dan perasaan orang lain, serta salah memahami cara orang lain.
Cara agar kita tidak merasa kesepian yaitu. Yang pertama, kita dapat melakukan aktivasi rutin maupun melakukan hobi yang kita miliki, dengan melakukan hobi pikiran kita dapat lebih tenang. Yang kedua, memelihara hewan dengan memelihara hewan kita tidak akan lagi merasakan kesepian. Yang ketiga, sadarilah bahwa kesepian itu bisa dilawan, saat kita merasa kesepian, otak mengirimkan sinyal yang membuatnya mendominasi perasaan kita jadi lawan lah rasa kesepian tersebut.
Jangan jadikan kesendirian sebagai kesepian yang menyiksa. Jadikanlah kesendirian sebagai keheningan yang bermakna.
“Kita mulai dari mana?” tanya Kriss, pemuda berhoodie abu abu membolak-balikan koran di kedua tangganya menatap anggota kelompoknya.
“Terserah.” balas Fena, mengedikkan bahunya melirik sekilas Kriss lalu kembali fokus kepada ponsel di genggamannya.
Lara, gadis berkaos putih oversize hanya diam saja. Gadis tersebut baru datang satu menit yang lalu, ia kira dirinya sudah terlambat ternyata tidak sama sekali. Buktinya Titi belum datang dan mereka berdua yaitu Kriss dan Fena belum mengerjakan tugasnya sama sekali. Lara ingin membantu tapi apakah usulannya di dengar oleh mereka? Gadis tersebut hanya diam menatap kolam ikan yang tidak jauh dari sana. Dipikirkannya saat ini, bagaimana dirinya bisa pulang nanti?
Jarak kosannya dengan rumah Fena sangatlah jauh. Lara yang sebenarnya tidak ingin ikut dan memilih ingin memberikan alasan pun diurungkan karena menurut Lara tugas kelompok dan dirinya adalah salah satu anggota kelompok berarti ini tugasnya.
“Sorry, gua telat.” Titi, gadis beralmamater osis tersebut duduk sembari membenarkan letak kaca matanya. “Lah? Belum dimulai dari tadi?” tanyanya melihat koran masih utuh.
“Belum.” balas Kriss mewakili, saat melihat tidak ada yang ingin menjawab pertanyaan dari Titi membuat Kriss berdecak sebal.
“Gua mau cari pengertiannya dan kalian bertiga terserah mau cari ciri cirinya atau mau bantuin potongin koran.” Titi, mengeluarkan buku tebal dari tas bewarna birunya.
“Gua cari ciri ciri.” Kriss mengangkat bicara menyela Fena, kemudian Kriss berjalan mendekat ke arah Titi dikarenakan dirinya tidak membawa buku paket.
Fena mendengus kesal ke arah Kriss, ia kemudian melemparkan handphonenya lalu melirik malas ke arah Lara yang hanya diam menatap kolam ikan miliknya.
“Lo mau bantuin gua atau mau jadi manekin disitu?” tanya Fena sedikit geram melihat Lara bukannya menjawab justru menatapnya datar.
“Tuli lo?! Bantuin gua.” Fena bangkit dari tempat duduknya berjalan ke arah meja bundar yang sudah terdapat banyak koran diatasnya, beberapa gunting, dan kertas manila.
Lara menarik napasnya pelan kemudian berjalan ke arah Fena yang sedang membolak balikan koran tersebut. Canggung dan ingin cepat pulang adalah perasaan yang sedang Lara alami saat ini. Andai ia memiliki kekuatan agar langsung pulang ke kosannya pasti Lara akan sangat bersyukur sekali.
Kedamaian dan kesunyian adalah perasaan yang membuat Lara nyaman dan luka secara bersamaan. Dirinya sangat nyaman saat sendirian tetapi dirinya terluka diwaktu bersamaan saat bayangan halusinasi muncul yang membuat Lara tidak menyukai hal tersebut.
“Lo potong koran ini jadi dua bagian!” perintah Fena menyerahkan gunting dan koran kepada Lara.
Lara menganggukkan kepalanya pelan kemudian mengambil gunting dan koran tersebut. Entah kenapa disaat dirinya diperintah saat ada tugas kelompok, Lara merasa sedikit senang karena ia merasa di butuhkan dan berguna menjadi salah satu anggota kelompok. Tetapi jika bisa memilih Kalara Andrina lebih baik mendapatkan pekerjaan individu dari pada kelompok.
___
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.