Warning!
Hati-hati!Cerita Ini Mengandung Bawang... Jadi,Jangan Menangis Ditengah Cerita. Author Tidak Mau Tanggung jawab!
_________________
"Sebuah kebohongan mencoba untuk menelanku____" Park Jimin.
_____________________________________
~Hello This is Minssi,jangan lupa Vote and Komen___
°
°
°Kosong....
Jimin terbangun dengan tergesa saat dirinya tak mendapati sang istri berada disampingnya. Pria itu lantas menyibak selimut yang menutupi tubuh telanjangnya,berjalan menuju lemari kecil yang sudah tertata rapi dengan pakaian miliknya dan juga milik Yeonrin. Memakai celana seadanya kemudian berlari keluar kamar dengan dadanya yang masih telanjang.
Park Jimin sedikit berlari. Menengok kesana dan kemari nampak mencari Park Yeonrin. Entah mengapa dirinya merasa cemas pagi itu.Pria itu nampak linglung. Pun nyawanya juga nampak masih setengah sadar.
"Jimin?" Ucapan lembut yang menyapa rungunya mampu menghentikan langkah Jimin yang hendak keluar Villa dengan melewati sebuah dapur kecil didalam villa itu. Pemandangan danau Jenewa pun terlihat begitu indah didalam sana.
Park Jimin menoleh, mendapati sang istri tengah menatapnya dengan bingung sambil memegang dua Gelas Susu hangat ditangannya. "Kenapa berlarian seperti itu?" Kekeh Yeonrin kemudian kembali pada meja makan dan meletakkan Susu hangat itu diatas meja lalu menatap lagi sang suami yang sudah berjalan kearahnya dengan senyum penuh kelegaan.
"Kupikir kau kemana..." Kekeh Jimin kemudian membawa sang istri kedalam pelukannya. Wanita itu tersenyum sambil menghirup aroma Wangi Bayi dari tubuh Jimin. Yeonrin heran,bahkan sehabis bercinta pun pria itu tetap saja wangi. "Memang kau pikir aku kemana? Tenggelam di danau?" Jawab Yeonrin sambil mendongak,menatap Jimin yang tengah menghirup aroma rambut sang istri yang tak kalah wanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE (Pjm)
Genç Kurgu"Nyatanya....Semakin aku berlari dari sebuah kebohongan,aku semakin tenggelam dalam kebohongan yang aku buat sendiri" Park Jimin.