Bab 3

6.2K 340 2
                                    

Selamat Membaca..

.

.

2 hari kemudian..

Bintang, opa Rick, daddy Aron, papa Bagas dan juga dokter Samuel. Sudah berada di dalam jet pribadi milik keluarga Fernandez menuju Inggris. Anggota keluarga yang lain sudah diberitahukan mengenai ke berangkatan mereka hari ini dan mengenai Bintang.

Oleh sebab itu, anggota keluarga Fernandez yang lain langsung membatalkan ke berangkatan mereka yang ingin menyusul ketiga pria Fernandez itu ke Indonesia untuk mengunjungi keluarga Damian. Dan menunggu ketiga pria itu bersama bungsu datang ke Inggris.

Sesampainya para pria Fernandez di Inggris. Mereka disambut oleh 20 mobil yang sudah berjejer rapi menunggu ke datangan mereka. 5 diantaranya berisikan anggota keluarga Fernandez yang lain.

Para bodyguard memberi hormat pada tuan mereka, lalu membukakan pintu mobil untuk para tuan.

Ke empat pria itu memasuki mobil yang memang di khususkan untuk mereka. Dengan posisi duduk: daddy Aron yang memangku Bintang, di sampingnya ada dokter Samuel. Lalu di hadapan mereka ada opa Rick dan papa Bagas.

Kenapa tidak mendatangkan ambulan? Karna menurut dokter Samuel tidak perlu dan ketiga pria Fernandez juga berpendapat sama.

Bintang masih menggunakan infus di salah satu punggung tangannya. Kondisinya juga sudah sangat membaik. Di perkirakan ia akan segera sadar. Itulah sebabnya dokter Samuel berani menolak untuk dipanggilkan ambulan.

Sesampainya di rumah sakit Fernandez yang ada di Inggris.

Daddy Aron langgsung membaringkan tubuh Bintang di ranjang rumah sakit di ruangan vvip. Ia menutup tubuh sang anak dengan selimut hingga sebatas dadanya.

Dokter Samuel segera memeriksa kembali tubuh Bintang. Semua anggota keluarga Fernandez memberi ruang bagi sang dokter untuk memeriksa tubuh Bintang.

"Kondisinya baik, tidak ada masalah apapun. Bisa di pastikan jika bungsu akan segera sadar."

"Nanti jika sudah sadar beri makan dan beri ia susu. Tunggu 30 menit, baru beri ia obat dan jangan lupa obat luka luarnya juga. Aku tinggal dulu, jika ada apa apa hubungi aku." ucap dokter Samuel

"Baiklah, terima kasih Sam." jawab para orang tua

Dokter Samuel pun keluar dari ruangan tersebut.

"Daddy, nama adek siapa?" tanya putra tunggal Aron

"Namanya Bintang. Awalnya hanya Bintang, dan sekarang menjadi Bintang Angkasa Fernandez. Itu nama adek kamu sekarang." ujar daddy Aron

Walaupun terkenal sebagai kutubnya Fernandez. Tapi jika sudah bersama keluarga, daddy Aron akan terlihat lebih santai.

"Nama adek bagus. Dan mirip seperti nama Asa." ucap Angkasa Ganiel Fernandez

"Karna kamu abangnya. Mulai sekarang putra daddy punya adik." ucap daddy Aron

"Nanti jika adek sembuh. Bolehkan adek tidur di kamar Asa."

"Tentu." ucap daddy Aron

Angkasa seumuran dengan abang kembar Bintang. Jika dulu di mansion besar Fernandez dia adalah bungsu, begitu pun dengan si kembar dan satu sepupunya lagi. Anak bungsu dari papa Bagas, yang lebih tua 2 bulan darinya. Tapi sekarang bungsu Fernandez sudah kembali.

"Adek cepat bangun ya. Nanti kita tidur bareng." ucap Asa mengusap rambut Bintang dan mengecup keningnya

Tak lama terdengar suara lenguhan dari bawahnya. Yang menandakan sang adik tersadar.

Ternyata aku anak kandung [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang