Bab 7

4.9K 265 4
                                    

Selamat Membaca..

.

.

Saat waktunya makan siang..

Star a.k.a Bintang terbangun dan melihat ke sekelilingnya. Terlihat, semua anggota keluarga Fernandez, kecuali Damian dan anak anaknya sudah hadir dan sedang menatap dirinya. Ia menegakkan tubuhnya untuk duduk bersandar pada sandaran ranjang, dibantu oleh daddy Aron.

Star menghela nafasnya, lalu menatap mereka satu persatu. Yang ditatap pun juga menatap kembali Bintang yang saat ini raganya diisi oleh jiwa Star.

"Silahkan jika kalian ingin bertanya. Sebisa mungkin akan ku jawab." ucap Star

"Jadi benar kau alter ego cucuku. Siapa namamu, berapa umurmu, sejak kapan kau berada di dalam tubuh cucuku dan apa alasanmu bisa berada di dalam tubuh cucuku?" tanya beruntun opa Rick yang terkenal dingin dan juga kejam, mendadak jadi ibu ibu julid

Star yang ditanya dengan pertanyaan beruntun malah menatap opa Rick dengan tatapan datar dan mendengus malas. Lalu untuk anggota keluarga Fernandez juga tidak berbeda jauh dengan reaksi Star. Awalnya mereka terkejut mendengar ocehan panjang dari pria paruh baya tersebut. Tapi setelahnya tergantikan dengan raut wajah malas mereka.

Opa Rick yang tidak segera mendapatkan jawaban dari Star, kembali mendesak Star untuk menjawab pertanyaannya.

"Cepatlah jawab pertanyaanku, jangan hanya diam saja bocah."

Dan masih dianggap angin oleh Star. Bahkan ia juga memalingkan wajahnya dari pak tua Fernandez itu. Melihat respon Star membuat opa Rick kesal, dan saat ia ingin berbicara kembali. Sang istri sudah memotong ucapannya terlebih dulu.

Melihat siapa yang berani memotong ucapannya membuat opa Rick bungkam. Coba saja jika bukan sang istri yang memotong ucapannya. Mungkin orang tersebut akan mendapatkan balasan dari opa Rick. Baik secara tindakan maupun lisan.

"Sudah nak, jangan dengarkan ucapan opamu. Ayo perkenalkan namamu. Dan ceritakan saja apa yang bisa kamu ceritakan. Kami akan mendengarkan kamu bicara." ujar oma Regina

"Anda tidak salah memilih suami kan nyonya?"

"Entah lah, anggap saja saat itu oma khilaf atau sedang mendapatkan kesialan. Sehingga bisa menikahi pria tua yang menyebalkan itu."

"Oma benar, mungkin saat itu oma sedang sial bisa menikahi pria tua menyebalkan ini. Mau Star kenalkan dengan yang lebih tampan, kaya, lalu pengertian dan tidak menyebalkan seperti dia."

"Boleh, jika Star tidak keberatan"

"Sayang! Kamu tega sekali padaku." ucap opa Rick

"Sama sekali tidak keberatan, lagi pula Bintang adikku. Jadi sudah tentu oma juga omaku"

"Ah, manisnya cucu oma."

"Siapa yang kau panggil omamu ha!" sarkas opa Rick

"Ayah!"

"Opa!"

"Rick!"

"Kalau anda tidak suka sih saya tidak perduli. Lagi pula oma sendiri kok yang menganggapku seperti cucunya sendiri. Ya kan oma?"

"Oh, tentu saja. Tidak usah dengarkan, ucapannya. Karna mulai sekarang Star juga cucu oma, sama seperti Bintang."

"Iya"

"Sayang kamu kok gitu sih sama aku. Aku suami kamu lo. Aku tadi cuma bercanda sayang. Mana mungkin aku melukai cucuku sendiri. Di awalkan dia sudah menyebalkan. Makanya aku berniat membuatnya kesal juga padaku, tapi responnya masih tetap saja datar."

Ternyata aku anak kandung [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang