Bab 12

4K 222 1
                                    

Selamat Membaca...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Malam harinya..

Semua anggota keluarga Fernandez sudah menunggu di meja makan, kecuali ketiga cucu Fernandez. Siapa lagi kalo bukan Aland, Elvis dan Bintang.

Tidak biasanya kedua putra Bagas itu akan terlambat. Padahal biasanya, merekalah yang datang terlebih dahulu dari pada anggota Fernandez yang lain.

"Sepertinya mereka masih tertidur. Biar mommy bangunkan dulu."

"Tidak perlu mom. Kami sudah datang." ucap Aland yang datang sambil menggendong Bintang bersama dengan Elvis di sebelahnya

"Loh adek kenapa?" tanya mommy mewakili yang lain

"Adek- ucap Elvis terpotong karna sang adik yang menarik ujung bajunya, serta menggeleng

Elvis yang tau maksud sang adik tak jadi melanjutkan. Dan Aland pun memberi kode pada keluarganya.

"Nanti saja. Akan kami ceritakan." ucap aland tanpa suara dan diangguki oleh mereka

"Adek sama daddy ya. Biar abang bisa makan."

Bukannya menjawab atau menghampiri sang daddy. Bintang malah meminta untukdi turunkan dan ingin duduk sendiri.

Daddy Aron mengambil Bintang dari gendongan Aland. Dan ia menunduk guna melihat wajah sang anak yang terus menunduk, sehingga terhalang oleh rambut Bintang.

"Adek, liat wajah daddy."

Bintang tidak menjawab dan hanya memberikan gelengan.

Daddy Aron tidak mengindahkan gelengan sang anak. Ia dengan mudahnya menjepit dagu Bintang dengan dua jarinya, lalu mengarahkan wajah sang anak untuk menatap wajahnya.

Dan terlihatlah, wajah cemas Bintang dengan mata sembab yang masih terdapat jejak air mata. Melihat itu, tanpa bertanya pun. Daddy Aron tau pasti, jawaban dari semua ini. Yang tak lain dan tak bukan karna mimpi buruk Bintang yang selalu menghantuinya. Bayang bayang dari penyiksaan yang di alami oleh Bintang bertahun tahun, bahkan semenjak ia masih kanak kanak.

Inilah yang mereka semua takutkan. Karna selalu mendapatkan penyiksaan dari kecil secara terus menerus. Membuat mental Bintang akan lambat untuk sembuh, bukan berarti tidak bisa sembuh. Tapi lambat, dan sepertinya juga tidak akan bisa sembuh 100 persen.

Menurut psikolog yang mengobati Bintang. Selama pengobatan berjalan. Bintang akan masih terus di hantui oleh mimpi buruk tersebut, oleh karena itu sang dokter menyarankan untuk selalu menemani Bintang, dan jangan membiarkannya sendiri bahkan untuk sekedar tidur.

Karna bisa saja sewaktu waktu Bintang terbangun dari tidurnya dan melakukan hal buruk. Karna menurut mediasi melalui hipnotis yang dilakukan oleh psikolog. Bintang suka menyakiti tubuhnya sendiri, baik sadar maupun tidak.

Contohnya:

Ia sering membiarkan tubuhnya kedinginan akibat guyuran hujan, saat sedang membersihkan halaman mansion. Atau mencabut rumput dan akar akar dengan tangan kosong, yang membuat kedua tangannya terluka oleh goresan sehingga berdarah (ini terbukti dari goresan goresan yang ada dikedua tangan bintang). Ia selalu mengabaikan rasa sakit tubuhnya, bahkan ia tidak sadar jika memiliki alergi dan juga maagh. Bintang alergi terhadap makanan laut dan cokelat.

Ternyata aku anak kandung [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang