Selamat Membaca..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan paginya..
Bintang terbangun lebih dahulu dan ia hanya diam menatap dada dari sang abang Daren. Hingga akhirnya, suara Daren mengembalikan fokusnya.
"Adek masih merasa sakit?" tanya Daren dengan suara serak khas bangun tidur
"..." Bintang tidak menjawab dan hanya menggeleng sekali
Daren pun menyentuh wajah dan leher sang adik. Dan terasa masih sedikit hangat.
"Mau tidur lagi?"
"..." Bintang kembali menggeleng
"Baiklah."
"Land, bangun." panggil Daren
Btw guys. Aland, Daren dan Deran seangkatan. Setahun di atas Angkasa, Elvis dan si kembar Damian.
Aland terbangun, karna memang ia mudah bangun. Aland pun segera beranjak dan pergi menuju kamarnya. Tapi sebelum itu, ia menyempatkan untuk mengusap rambut sang adik dan membangunkan sang papi.
Papi Sam yang dibangunkan pun. Segera memeriksa kondisi Bintang.
"Panas adek udah turun, tapi masih sedikit hangat. Apa kepala dan tenggorokan adek sakit?"
Bintang melihat pada sang papi. Lalu mengangguk, tak lupa juga ia menarik hoodienya tanda tak nyaman.
"Baiklah, papi ambilkan adek minum dan baju ganti dulu ya."
"..." Bintang menggeleng, lalu melihat ke arah Daren dan menarik baju sang abang
"Kita ke kamar adek dulu aja pi, terus turun kebawah." ucap Daren mewakili Bintang
"Baiklah. Ayo, biar papi bantu bawakan infus adek."
Mereka bertiga berjalan menuju kamar Bintang, lalu menggantikan pakaian Bintang dengan baju kaos lengan panjang. Setelah itu mereka menuju ke ruang makan. terlihat para wanita yang tengah menyusun makanan bersama para maid.
"Loh, kok udah turun. Emang adek udah sembuh."
"Adek masih sedikit hangat oma."
"Terus kenapa dibawa ke sini."
"Tadi adek minta ikut. Waktu Sam bilang mau ambilkan pakaian sama minum untuk adek."
"Adek haus. Sebentar mommy ambilkan."
"Ini, diminum pelan pelan ya. supaya tidak tersedak." ucap mommy memberikan gelas berisi air putih, yang sudah ia tuang. Dan mommy juga membantu Bintang untuk minum.
"Masih sakit tenggorokannya?"
"Se-di ekh -kit pi." ucap Bintang dengan nada serak dan terbata batanya
"Ya sudah, jangan di paksakan oke." ucap papi Samuel
"..." diangguki Bintang
Tak lama para anggota keluarga yang lain (-ayah Barack dan Gala) turun dan mendekati meja makan. Saat sudah dekat,
"ADEK KOK UDAH DISINI." teriak para putra
"Hush! kalian ini. Masih pagi udah teriak teriak aja. Lagian adek kalian masih sedikit sakit." ucap mommy Aurelia
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata aku anak kandung [Terbit]
Teen Fiction: : : Gimana jadinya jika sedari kecil ia hidup dengan seorang nenek yang bukan nenek kandungnya. Neneknya itu menemukannya dekat tumpukan sampah. Saat ia berumur 5 tahun, neneknya meninggal dunia. Lalu dia diserahkan ke panti asuhan dan mendapatkan...