"Kenshin!!!" Panggil salah satu kakaknya dari dalam rumah.
Si bungsu yang sedang melukis di halaman belakang balas menyahuti panggil sang kakak yang entah siapa.
"Aku sedang melukis, kak!!"
Tak lama muncul seorang gadis yang ternyata adalah Silver, kakaknya yang memanggilnya tadi.
"Bukannya dia yang datang, malah kakak yang harus datang." Kata Silver sambil berkacak pinggang.
"Kenapa kak Silver mencariku?" Tanya si bungsu tanpa menoleh kearah kakaknya dan jemarinya tetap menggerakan kuas diatas kanvas yang sudah banyak dihiasi warna.
"Mama mencarimu tadi, kau mau ikut tidak ke mall bareng kakak dan Mama?"
Tangannya berhenti bergerak. Ia mentap bingung Silver. "Ngapain disana?"
"Kakak minta tolong buat ditemani sama Mama cari buku referensi. Karena tidak ada yang akan menjagamu dirum__"
"Aku ikut!! Kebetulan kanvasku sudah habis dan cat minyak serta cat air ku sudah mulai menipis." Potong Kenshin dengan semangat.
"Belum juga selesai ngomong. Kalau begitu, ayo!! Mama sudah menunggu di mobil."
"Tunggu, aku kemasi dulu peralatanku."
"Langsung masukkan saja, pulang baru kau atur ulang. Kasihan Mama sudah nunggu di mobil."
Sudah memasukkan asal cat minyak dan cat air, serta kuasnya kedalam kotak perlengkapan. Mereka segera menemui Mama yang sudah menunggu di mobil.
.
5 Siblings
.
"Tidak, Kenshin. Kita ke resto ayam!! Aku ingin makan ayam!!" Kata Silver menatap sengit adik bungsunya.
"Tidak mau!! Kita makan disana saja!! Disana ada baksonya!!" Balas Kenshin menatap sengit kakaknya.
"Kita makan ayam, titik!!"
"Tidak mau, makan bakso, titik!!"
Mama yang berada di belakang mereka hanya geleng-geleng kepala.
"Sudah, sudah. Kalau begitu kita makan di rumah saja. Jadi Silver dan Kenshin bisa makan ayam dan bakso." Putus Mama sontak membuat kedua anak bungsunya berhenti berdebat.
"Setuju!! Kak Ayna dan Kak Athena yang masak!!" Pekik Silver senang.
Mereka lalu menuju ke parkiran untuk menaruh belanjaan mereka dan pulang ke rumah.
Ditengah jalan, Mama fokus mengemudi sementara Silver dan Kenshin berbincang-bincang sebentar. Posisinya Silver dan Kenshin sama-sama berada di kursi tengah, sementara Mama di depan sendirian di kursi pengemudi. Sampai mata si bungsu menangkap bayangan seperti papanya bersama seorang wanita memasuki sebuah butik.
"Kak Silver, liat!!" Tangan Kenshin memegang kepala Silver dan mengarahkan kearah butik yang ia maksud.
"Apa sih, Kenshin! Kakak lagi sibuk nih!!" Kesal Silver sambil melepaskan tangan Kenshin dari kepalanya.
"Kak Silver, liat itu!!"Silver terkejut melilhat apa yang ia lihat itu.
"Kalian kenapa dibelakang?" Tanya Mama menoleh ke jok belakang. Untung mobilnya sedang berhenti karena lampu merah jadi Mama bisa melihat anak-anaknya di jok belakang.
"Bukan apa-apa, Ma. Mama, lampunya sudah hijau lagi."Sebuah kebetulan lampu lalu lintasnya memang berubah menjadi hijau. Cepat-cepat Mama menoleh dan melajukan mobil sebelum menerima berbagai klakson dari kendaraan dibelakang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Siblings: the last hope
Randomsemua ini tentang kita dan nasib tentang keluarga ini kedepannya. hanya ada kita, tidak kurang dan tidak lebih. tidak boleh ada yang pergi, bertambah, atau menggantikan yang lain. yang bisa mengurangi jumlah keluarga ini hanyalah kematian. dan jika...