Ulah Silver

25 5 0
                                    

Rangkaian kata umpatan kekesalanterus bergulir keluar dari bibir peach gadis anak keempat tersebut. Untungnya ia bergumam jadi tak ada yang mendengarnya, tapi tetap saja itu membuat Kevin risih.

"Kau ini kenapa sih, Silver? Dari tadi misuh-misuh nggak jelas. Apa kau marah karena aku mengajakmu keluar?" tanya Kevin sesekali melirik kearah gadis yang duduk di jok disampingnya.

"Iya, aku marah. Tapi bukan karenamu, karena Kak Mahiro dan Kak Ayna" jawab Silver cemberut.

"Apa yang mereka lakukan padamu?"

"Kau tak perlu tau, ini urusan keluargaku"

"Baiklah"

"Kak mahiro menyebalkan!! Bukannya menyewa orang yang berpengalaman, malah orang-orang bodoh yang tidak becus bekerja!! Gara-gara mereka aku yang harus turun tangan langsung. Awas saja mereka, jika tugasku sudah selesai, aku akan memberikan mereka pelajaran yang tak akan mereka lupakan seumur hidup mereka. Lihat saja nanti!!"

Silver kembali melanjutkan kekesalannya dalam hati.

.

5 Siblings

.

Sehabis mereka bermain di taman bermain, keduanya memutuskan untuk beristirahat di sebuah restoran kecil yang tak jauh dari taman bermain. Silver yang meminta, tepatnya memaksa mereka untuk beristirahat, padahal di taman bermain itu tersedia restoran, tapi apa daya Kevin hanya bisa pasrah saja menuruti permintaan sahabatnya itu.

Tidak ada alasan khusus, hanya saja firasatnya yang memaksanya dan sangat kebetulan atau mungkin keberuntungan baginya karena ia tak sengaja melihat mobil Papanya berhenti di depan restoran seberang jalan. Dan karena itu ia kembali memaksa Kevin untuk menuruti permintaannya untuk makan di luar ruangan.

"Tugas segampang ini tidak bisa mereka kerjakan dengan baik? Yang benar saja!!"

"Kau bilang sesuatu, Silver?" tanya Kevin yang mrndengar gadis itu sedang bergumam.

"Hanya sedang membanggakan diri, Vin. Tidak sia-sia aku memaksa untuk mengisi perut di restoran yang menyiapkan makanan enak ini" jawab Silver seraya menyuap masuk makanannya.

"Ya, untung saja makanannya enak dan suasananya nyaman, jadi aku tidak perlu membuang tenaga hanya untuk memarahimu"

"Kau mau memarahiku? Kau sudah tak sayang lagi padaku yang sudah belasan tahun menjadi sahabatmu sejak paud? Kau kejam Kevin, huwaa!!!"

"Ish, berhenti berakting menangis seperti itu, Silver! Kau membuat kita jadi pusat perhatian"

"Aku tak peduli! Kau benar-benar jahat, Kevin. Huwa....!!!"

Silver lanjut berakting menangis yang sialnya sangat mirip dengan menangis sungguhan. Kevin benar-benar dibuat kelabakan untuk menenangkan gadis bungsu itu.

"Baik, baik! Aku minta maaf, Silver. Aku hanya bercanda soal tadi" usahanya sia-sia, Silver tetap melanjutkan acting menangisnya yang mengundang berbagai tanggapan para pejalan kaki dan beberapa pengguna jalan lainnya.

"Aku akan mentraktirmu selama 2 minggu full asal kau berhenti berakting menangis" tawar Kevin.

Seketika acting Silver berhenti. "1 bulan dan aku akan berhenti" tawar balik Silver.

"Apa?!" Acting Silver kembali berlanjut.

"Oke, oke, satu bulan, deal?"

"Deal!! Ah... seharusnya kau mengatakannya sejak awal! Gara-gara kau, aku jadi harus kehilangan beberapa persen suaraku karena akting menangis tadi"

5 Siblings: the last hopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang