"Ke luar negeri lagi? Ini sudah ketujuh kalinya Papa bolak balik keluar masuk negeri dalam 4 bulan terakhir ini." Tanggap Silver setelah mendengar cerita Mama tentang Papa yang pagi-pagi sekali sudah berangkat ke bandara.
"Perasaan perusahaan papa baik-baik saja tanpa ada masalah." Sambung Ayna sambil mengemil chocochips buatannya sendiri.
"Sudahlah, nak. kan perusahaan Papa mu bukan hanya ada satu tapi banyak dan belum tentu jugakan kau dan Mahiro tau apa yang terjadi dengan salah satu perusahaan papa kalian yang ada di luar negeri." Jelas Mama dengan lembut.
"Tapikan, Ma. Papa kan bisa menyuruh kak Mahiro atau kak Ayna yang pergi mengeceknya. Papa kan sudah tidak muda lagi dan rentang terkena penyakit." Kata Kenshin tidak terima dengan penjelasan Mama, Ayna mengangguk setuju sambil mulutnya sibuk mengunyah.
"Kalau Papa mu dengar ini, dia akan marah kalian menganggap Papa sudah tua. Kalian kan tau kalau Papa tidak mau dipanggil tua."
"Kan memang seperti itu kenyataannya, Ma."
"Oiya, baru sadar! Kak Athena mana? Tumben jam segini sudah tidak ada hawa kehadirannya." Kenshin tiba-tiba mengganti topic.
"Oh, si anak tengah itu ada test pagi ini makanya dua pengawal setianya datang untuk menjemputnya." Jawab Ayna.
"Ma, hari ini ada diskon besar-besaran di mall, mau kesana tidak?"
"Di mall mana, sayang?"
"Tunggu dulu, Ma. Aku cek dulu dimana." Ayna kembali mengotak atik ponselnya. "Di Sunny Shinee Mall, Ma."
"Tunggu, ya. Mama siap-siap dulu." Wanita yang sudah setengah abad lebih namun awet muda itu berdiri dan berjalan ke kamar utama. Disusul Kenshin yang belari menaiki tangga.
"Aku juga ikut, kak Ayna!!" Seru si bungsu dari lantai atas.
"Kau tidak mau ikut?" Silver menggeleng.
"Tidak, lagi malas gerak. Kakak saja pergi sama Mama dan Kenshin, aku dirumah saja."
"Kau yakin?"
"Sangat yakin. Asal pulang nanti bawakan aku sesuatu."
"Kau mau apa?"
"Ayam, cola, dan kuaci. Hari ini tiba-tiba saja aku ingin makan kuaci."
"Tiba-tiba ingin makan kuaci? Kau sedang mengidam?"
Tiba-tiba sebuah bantal sofa melayang kearah Ayna dan tepat mengenai wajah anak kedua. "Sembarang! Aku kan cuman bilang tiba-tiba, kak. Kak Ayna sembarangan ih kalau ngomong."
"Kakak kan cuman bercanda, Silver!" Ayna melempar kembali bantal sofa tersebut ke Silver. "Cuman itu saja?"
Silver mengangguk. "Yap, itu saja untuk sekarang. Kalau aku ingin sesuatu yang lain nanti ku kirim pesan."
.
5 Siblings
.
"Astaga, kepalaku serasa mau meledak." Keluh Kai sembari menengkelupkan kepalanya diatas lipatan tangannya.
Saat ini, dua saudara sepupu bersama Athena sedang berada di perpustakaan. Sesudah test 30 menit yang lalu, mereka langsung menuju perpustakaan untuk mengerjakan tugas kelompok mereka. Beruntung mereka berada dalam satu kelompok, namun belum lama pengerjaan tugas dimulai Leo izin keluar karena suatu urusan, jadi hanya ada Kai dan Athena yang mengerjakan tugas.
Terhitung hampir 2 jam sudah sejak mereka tiba sampai sekarang mereka ditempat penuh buku. Tumpukan beberapa buku berbagai ukuran mengiasi meja yang mereka gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Siblings: the last hope
Randomsemua ini tentang kita dan nasib tentang keluarga ini kedepannya. hanya ada kita, tidak kurang dan tidak lebih. tidak boleh ada yang pergi, bertambah, atau menggantikan yang lain. yang bisa mengurangi jumlah keluarga ini hanyalah kematian. dan jika...