Suasana hati si kembar bertambah parah, tapi untungnya Ayna bisa menyembunyikannya, tidak seperti Athena yang terang–terangan menguarkan aura kebenciannya. Ayna dan Kenshin berusaha meredam aura anak ketiga itu. sebenarnya Kenshin yang mati-matian meredam keduanya, Ayna memang membantu tapi ia juga sedang dalam keadaan tidak baik.
"Oh ya tuhan, kapan ini berakhir? Aku sudah tidak kuat mengatasi ini." Lirih Kenshin putus asa.
Setelah makan siang tadi, mereka bersama Nissa berjalan-jalan sambil melanjutkan perbincangan. Saat ini mereka sedang berada di bagian pangan.
"Kapan setan jelek itu pergi?! Kalau saja yang ku temani orang lain dan bukannya Mama sudah pasti ku tinggal dari tadi." Gumam Athena menatap tajam wanita yang berjalan disamping Mama.
"Padahal aku sengaja mengajak Mama jalan-jalan supaya kepalaku bisa diajak berkompromi lagi, malah ketemu dia, sialan!"
Anak bungsu benar-benar pusing sekarang, entah apa yang harus ia lakukan. Tiba-tiba sebuah ide muncul di otaknya.
"Mama." Panggil Kenshin.
Mama dan Nisssa berhenti bersamaan dan menoleh kearah Kenshin.
"Yang dipanggil siapa, eh... malah ikutan nengok. Nggak salah tuh? Atau jangan-jangan kau mau cari muka, Ayna?" Ucap Athena menyindir secara jelas Nissa, tapi malah menyamarkannya dengan nama Ayna.
"Kau menyindirku, hah?! Enak saja! Yang harusnya kau sindir dia, bukan aku! Enak saja main sindir sindir orang yang tidak bersalah" Kata Ayna ikut-ikutan.
"Kau saja yang bilang, aku saja tidak sudi berada di tempat yang sama dan menghirup napas yang sama kalau saja tidak terpaksa."
"Ayna, Athena, berhenti bertengkar, kalian ini sudah bukan anak kecil lagi. Kalian tidak malu diliatin Nissa?"Tegur Mama.
"Nggak peduli lah, Ma. Lagian Athena nyebelin banget. Masa aku yang disindir padahal ada orangnya langsung?"
"Maaf saja, lidahku terlalu jijik hanya untuk sekedar mengucap satu huruf namanya saja."
"Sudah, sudah. Ada apa, Kenshin?"
"Ma, tiba-tiba perut kenshin sakit. Pulang sekarang yuk, Ma." Kenshin menatap memelas sambil berakting kesakitan.
"Kenapa tidak dari tadi, bungsu?!!" Batin si kembar seraya menatap kesal si bungsu.
"Sakit sekali ya, nak? kalau begitu ayo kita pulang sekarang. Ayna, tolong kau ambil alih belanjaan. Athena, ayo antar Mama dan adikmu pulang." Suruh Mama dalam keadaan panic.
Mama dan Kenshin berjalan duluan disusul Athena. Sebelum menyusul Athena sempat tersenyum miring kepada kembarnya, seakan mengirim sinyal bertelepati.
"Semangat!! Jangan sampai kau meledak, Ayna!! Selamat bersenang-senang!!" Kira–kira begitu yang disampaikan Athena lewat mimic wajahnya.
Ayna mendecak kesal lalu melangkah mendekati troli yang sudah terisi berbagai macam makanan. Nissa tersenyum kearah Ayna, sedangkan CEO muda itu terpaksa menarik bibirnya membentuk lengkungan keatas.
"Awas saja kalian berdua kalau aku sudah sampai dirumah nanti, liat saja."
.
5 Siblings
.
"Aku pulang!!" Seru Ayna melangkah masuk sembari meneteng kantung belanjaan dibantu Mahiro ytang juga baru datang.
"Maaf ya, nak. Mama meninggalkanmu begitu saja bersama belanjaan." Kata Mama bersalah sambil berjalan mendekati kedua anak sulungnya.
"Tak apa-apa kok, Ma. Untung saja aku bertemu Rafael di mall jadi dia yang membantuku membawa belanjaan ke mobil." Jawab Ayna.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Siblings: the last hope
Randomsemua ini tentang kita dan nasib tentang keluarga ini kedepannya. hanya ada kita, tidak kurang dan tidak lebih. tidak boleh ada yang pergi, bertambah, atau menggantikan yang lain. yang bisa mengurangi jumlah keluarga ini hanyalah kematian. dan jika...