***
Suara ketikan keyboard mendominasi ruangan OSIS yang isinya hanya ada Shani saja. Dia masih berada di sekolah padahal jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Sepertinya dia betah dengan kesibukannya sampai-sampai lupa waktu.
Sebenarnya dia tidak sendiri, ada Jinan dan Cindy yang menemaninya. Namun, Shani ditinggal sendiri oleh sepasang kekasih itu. Katanya sih lapar, mereka izin untuk makan dulu dari sejam yang lalu, tapi sampai sekarang belum juga kembali.
Shani tidak terlalu memikirkan mereka, karena dia sebenarnya tak perlu ditemani juga bisa. Mereka saja tiba-tiba memaksa ingin menemani, akhirnya Shani hanya menjadi nyamuk saja. Itu tadi karena sekarang Shani sendirian bersama kerjaannya.
Tok tok tok
Suara ketukan dari sebuah pintu yang sebenarnya tak tertutup itu mampu mengalihkan perhatian Shani dari laptopnya.
"Sibuk banget ci?" Tanya Chika sambil berdiri di abang pintu dengan menampilkan gummy smile-nya.
"Masuk aja chik" Kata Shani.
Chika dengan senang hati masuk dan duduk di sofa depan Shani, dia memandangi Shani yang mulai kembali mengetik lagi. Jika diingat-ingat semenjak Chika membatalkan perjodohannya, mereka tidak pernah bareng lagi, hanya bertegur sapa saja jika bertemu. Shani juga sebenarnya ingin berbicara dengan Chika, tapi Chika yang selalu tidak bisa. Dan hari ini malah Chika sendiri yang menghampirinya.
"Ada apa?" Tanya Shani kembali mengalihkan perhatiannya pada Chika, dia berhenti mengetik dan menyandarkan punggungnya yang mulai pegal.
"Gak ada sih, cici lanjut aja kerjanya" Jawa Chika dengan senyuman.
"Yakin gak ada apa-apa, kamu sudah jauh-jauh kesini juga" Selidik Shani.
"Gak ada kok, cuma mau lihat cici aja. Kangen soalnya" Jawab Chika dengan santainya.
Chika tersenyum lebar, sedangkan Shani malah merasa tidak enak pada Chika. Bagi Shani, Chika itu baik, perhatian, lucu, walaupun sedikit menyebalkan, Shani nyaman berada di dekat Chika selama ini. Namun, yang dia inginkan bukan Chika, jadi tetap saja susah untuk Shani.
Dia tidak pernah bertanya soal perasaan Chika padanya, dari semua perhatian yang Chika kasih selalu Shani anggap sebagai perhatian dari seorang adik. Jika bersama Chika, Shani selalu teringat dengan Jessi dan Zee. Karena itulah dia sulit untuk menumbuhkan rasa lebih dari sekedar menganggap Chika sebagai adiknya.
"Boleh aku bicara?" Tanya Shani dan Chika langsung mengangguk cepat, dia antusias dengan pertanyaan yang akan Shani lontarkan.
"Kenapa kamu memutuskan sepihak tentang perjodohan itu? Bukan kah aku selalu minta untuk dibicarakan dulu?"
Chika senyum kecil, "Bukankah akhirnya akan sama? Cici pasti mau perjodohannya dibatalkan. Mau dibicarakan atau tidak pasti sama saja" Kata Chika dan itu mampu membuat Shani terdiam.
Shani tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaan Chika jika dilihat dari perkataannya itu. Ada rasa bersalah yang semakin besar bersarang pada dirinya, "Kamu sendiri tidak mau perjodohan ini batal kah?" Tanya Shani.
Chika terdiam, dia tampak berpikir lalu kemudian kepalanya geleng-geleng. Sebuah senyuman sangat lebar Chika tampilkan lagi untuk Shani.
"Jadi ci, setelah ini aku mohon lebih bahagia lagi ya!" Ujar Chika.
Chika sudah bertekad akan bahagia jika Shani juga bahagia, mau dengan siapapun Shani bahagia tetap Chika akan bahagia. Dan dia memilih Gita orangnya, Chika tahu tanpa diberitahu pun jika yang Shani inginkan adalah Gita. Dia juga tahu jika rasa yang sama tumbuh pada Gita. Alasan terbesar dia melepaskan Shani adalah itu, dia juga tidak mau memaksa seseorang dan dia menyadari jika rasanya pada Shani yang sempat muncul adalah pelarian dari rasa kecewa pada Ara. Chika tidak ingin menjadikan Shani sebagai pelarian atau bahkan pelampiasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2] [ON HOLD]
FanfictionGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...