Ch 3. Abyss 🔞

29 3 3
                                    

"Eonnie... Aku pergi dulu ya.." Ucap MinJu yang berpamitan pada kakaknya yang masih tertidur pulas.

"Hng.. Kunci pintu kamar. Aku tidak mau tua bangka itu menerobos masuk ke sini." Oceh MinHee pada MinJu.

"Ne, Eonnie.." Balas MinJu lalu ia mengunci pintu kamar sesuai dengan perintah kakaknya.

Perlahan MinJu menuruni tangga, ia berniat untuk pergi lebih awal sebelum Ayah tirinya terbangun dari tidurnya.

Sayangnya, Tuan Choi sudah sadar, ia sedang bersantai di sofa dan ketika ia melihat MinJu, ia segera menarik MinJu dan menciumnya dengan agresif.

Bau alkohol masih tercium dari mulut sang Ayah tiri.

"A-Appa!!!" Teriak MinJu sambil memukul Tuan Choi serta berusaha untuk melepaskan dirinya.

Ini adalah mimpi buruk ketiga bagi MinJu setelah kematian Ibunya dan hutang yang menumpuk akibat perjudian Tuan Choi.

Baik MinHee maupun MinJu, keduanya menjadi sasaran pemuas nafsu Tuan Choi.

Tidak ada yang dapat memprediksi, kapan Tuan Choi akan bernafsu untuk melakukan kekejiannya.

Pria tua bangka yang memiliki kelainan jiwa itu selalu saja melakukannya dengan sesuka hatinya dan apabila kedua putri angkatnya melawan, ia siap untuk mengambil rotan atau apapun itu untuk menyakiti mereka.

Terkadang mereka juga di jual kepada para rentenir atau mafia sebagai alat tukar ketika Tuan Choi tidak dapat melunasi hutang-hutangnya.

"Appa!! Aku harus pergi kuliah!! Tolong jangan lakukan ini!!" Ucap MinJu yang sibuk dengan drama tarik dorong dengan Ayah tirinya.

"Kau tidak boleh kemana-mana hari ini. MinHee bilang ia sedang datang bulan, dia tidak bisa melayaniku." Ucap Tuan Choi lalu melempar tas MinJu dan kembali menekannya ke lantai.

"Appa, jebal... Ah!!! A-Appa!! Akh!!" Tuan Choi mengunci kedua tangan MinJu kemudian ia melucuti pakaian yang di kenakan MinJu.

Lalu Tuan Choi meremas dan menghisap kedua gunung kembar milik MinJu secara bergantian.

"Eonnieee!!! Tolong!!!! Hiks... Eonnie!!! Ahhh!!!" MinJu kembali berteriak minta tolong pada kakaknya.

Namun, MinHee yang mendengar teriakkan adiknya juga tidak berani untuk menolongnya. Atau, ia sendiri yang akan menggantikan MinJu untuk melayani Ayah tirinya.

Tubuh MinHee juga sudah gemetar ketika ia mendengar suara tangisan minta tolong dari adiknya itu. Ia menutup telinganya dengan earphone, berusaha untuk mengabaikan keadaan yang terjadi.

Kejadian seperti ini, sudah berlangsung cukup lama. MinJu juga harus merelakan keperawanannya yang di renggut paksa oleh Tuan Choi ketika ia memasuki kuliah semester pertama nya.

Saat masa SMA, Tuan Choi hanya menyentuh tubuh MinJu dan menyuruhnya untuk sekedar BJ saja untuk memuaskannya.

Tuan Choi tahu, apabila ia sampai di laporkan oleh MinJu ke polisi, ia bisa di tahan karena melakukan pelecehan pada anak di bawah umur.

Maka dari itu ia menunggu MinJu memasuki usia legal. Ia baru dengan berani melakukan hal yang lain, menghancurkan MinJu seutuhnya, sama seperti kakaknya.

Karena usia MinJu sudah legal dan apabila keduanya melapor pada polisi pun, bukti yang mereka miliki tidak akan cukup untuk menahan Tuan Choi yang licik itu.

PLAK!!

Sebuah tamparan keras di terima oleh MinJu karena ia terus berteriak dan melawan.

"A-Appa, jebal... Ahh!! Hngh!!" MinJu masih memohon kepada Ayah tirinya untuk tidak melakukannya akan tetapi, monster tetaplah monster.

Tuan Choi tidak pernah peduli dengan teriakan, tangisan, keluhan dan permintaan MinJu.

Ia sibuk menikmati tubuh putri angkatnya sampai membuatnya basah. Dia juga memukuli MinJu yang terus melawannya.

"Shibal!! Buka kakimu!!" Oceh Tuan Choi sambil menjambak rambut MinJu dan menghantamkan kepalanya ke lantai.

"Akh!! Shireo.. Appa, aku tidak mau melakukannya.. Appa..." Tangis MinJu sambil menahan rasa sakit di kepalanya.

"Ahh!! Appa!! Jangan... Appa!! A-Akh!! Ahhh!! A-Appa!!! Aaaahhhh!!" Tuan Choi yang kesal pun mengambil ikat pinggangnya dan ia mencambuk MinJu lalu membuka paksa celana jean yang di kenakan MinJu kemudian ia segera melakukan perbuatan kejinya.

Sekujur tubuh MinJu mulai berkeringat dan bergetar hebat. Sesekali ia mendesah sambil menahan rasa sakit karena Ayahnya melakukannya dengan sangat kasar.

"Ah... Leganya..." Ucap Tuan Choi sambil menyemburkan cairannya ke arah tubuh MinJu.

"Jangan menatapku begitu! Berterima kasihlah sedikit. Masih bagus aku mau menampungmu dan kakakmu itu hingga tidak menjadi gelandangan! Aku bahkan membiayai separuh dari biaya kuliah kalian." Oceh Tuan Choi ketika MinJu menatapnya dengan tatapan mata yang tajam seperti ingin membunuhnya.

"Kami tidak pernah memintamu untuk membiayai kehidupan dan kuliah kami. Kau bahkan mengambil uang kami, lebih dari yang kau berikan untuk kehidupan kami. Kami hanya berharap kau bisa hidup dengan benar dan setidaknya, sekali saja, kau bisa bersikap layaknya seorang Appa. Tetapi kau malah merusak kami dan tidak pernah bersikap baik pada kami sejak Eomma meninggal." Balas MinJu sambil merapihkan pakaiannya.

Tuan Choi tertawa mendengar celotehan MinJu, dan kembali menjambak rambut MinJu.

"Ya, Eomma mu yang terlebih dahulu mengambil seluruh uang dan hartaku. Kau tidak tahu kan apa yang di lakukan Eommamu itu untuk menghidupi kalian berdua? Lagipula, kalau aku bisa dapat fasilitas gratis, kenapa aku harus keluar uang?" Balas Tuan Choi sambil kembali menyentuh tubuh MinJu.

"G-Geumanhae..." Ucap MinJu yang tidak ingin bersetubuh lagi dengan Ayah tirinya.

"Aku akan melepasmu kali ini. Moodku sedang baik. Tapi tidak untuk lain kali. Aku akan menghabisimu sampai kau memohon ampun padaku. Mulutmu itu, belakangan ini mulai berani untuk membantahku." Bisik Tuan Choi di telinga MinJu lalu ia pergi keluar begitu saja.

Sekujur badan MinJu langsung gemetar dan menjadi dingin. MinJu kembali ke dalam kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaiannya.

Ia menangis sambil menggosok seluruh tubuhnya berulang kali dengan sabun. Ia ingin sekali berteriak keras dan melarikan diri dari Ayah tirinya.

Tetapi, ia tidak bisa pergi sendirian tanpa kakaknya. Kakaknya tidak bisa pergi kemana-mana karena kartu penduduk dan passport nya telah di tahan oleh Tuan Choi.

Hal tersebut di lakukan Tuan Choi karena Min Hee pernah ketahuan hendak melarikan diri ke Thailand.

Di hari upacara kelulusannya, Min Hee sudah mengemasi barang-barangnya. Usai acara kelulusan, ia hanya perlu membawa kopernya untuk pergi bersama dengan MinJu.

Akan tetapi, Tuan Choi tak sengaja mengetahui hal tersebut karena kelalaian MinHee sendiri dan akhirnya ia memukuli Min Hee habis-habisan, ia juga mengambil kartu penduduk, passport dan semua uang yang Min Hee kumpulkan untuk melarikan diri.

Tak sampai di situ, Tuan Choi membawa beberapa orang ke rumah untuk meniduri Min Hee dan juga MinJu dengan bayaran sejumlah uang yang kemudian ia gunakan untuk berjudi.

"MinJu-ya.." Panggil MinHee namun di abaikan oleh MinJu.

"Mianhae MinJu-ya..." Ucap MinHee lagi membuat MinJu menangis.

"Eonnie, tidak bisakah kau lakukan sesuatu? Aku sudah lelah dengan semua ini. Apa kau sudah keenakan untuk tidur dengannya atau para pria di club itu? Aku mau pergi usai aku menyelesaikan kuliahku. Aku akan bantu Eonnie mendapatkan KTP dan passport Eonnie kembali. Tapi.. Tolong jangan ambil uangku lagi. Eonnie harus bisa menjaga uangmu sendiri. Aku mau hidup, Eonnie.. Aku mau hidup.. Aku tidak mau seperti ini selamanya!!" Oceh MinJu sambil terisak menahan emosinya lalu ia keluar dari kamarnya.

Dengan mata yang sembab, MinJu mengambil tasnya dan segera pergi ke Universitasnya.

MinJu terus menangis di sepanjang jalan menuju SNU. Ia tidak peduli meskipun ia menjadi pusat perhatian orang-orang di dalam bus.

"Aku ingin bisa hidup normal seperti orang yang lainnya..." Keluh MinJu sambil menyeka air matanya berulang kali.

My Dandelion - Reader x Min YoonGi Fanfiction [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang