Ch 2. The Girl

17 1 0
                                    

Usai dari Universitas, MinJu melanjutkan kegiatannya untuk bekerja paruh waktu di sebuah minimarket.

Kehidupan MinJu sangatlah sederhana. Ia tidak sekaya para F4 SNU.

Keluarganya juga cukup berantakan. Ayah kandungnya meninggal karena kecelakaan saat bekerja. Ibunya juga telah lama meninggal dunia saat ia duduk di bangku SMA, karena di bunuh oleh Ayah tirinya.

Akan tetapi, Ayah tirinya itu tidak pernah di penjara karena bukti-bukti yang ada, tidak cukup kuat untuk memenjarakannya.

Lalu... Sejak Ibunya meninggal, kakak perempuannya lah menjadi tulang punggung keluarga.

Sang Ayah tiri tidak dapat di andalkan karena pekerjaannya hanya mabuk, berjudi dan membuat keluarga terlilit hutang.

Kehidupan MinJu sangatlah kelam. Hubungannya dengan sang kakak juga terkadang menjadi tidak harmonis.
Mereka sering bertengkar karena masalah keuangan.

MinJu bekerja paruh waktu di sana sini, ia menyimpan uangnya sendiri dengan harapan dapat meninggalkan keluarganya yang berantakan tersebut.

Akan tetapi, MinHee, sang kakak, mencuri uang tersebut dan memberikannya pada Ayah tiri mereka. Hal tersebut memicu pertengkaran di antara keduanya.

MinHee sendiri terpaksa mengambil uang yang di kumpulkan MinJu agar ia tidak di mutilasi oleh Ayah tirinya sebagai bentuk pelunasan akan hutangnya yang menumpuk.

Sejak saat itu, MinJu tidak pernah lagi menyimpan uangnya di laci meja atau lemari pakaiannya. Ia menabungnya di bank lain dan menyimpan kartunya dalam selipan buku pelajarannya saat awal masuk universitas.

Hampir setiap harinya, ketika MinJu kembali ke rumah. Keadaan di rumah seperti kapal pecah karena kelakuan Ayah tirinya.

Begitu berantakan... Sampah bungkus makanan ringan berserakan, botol soju yang telah kosong tergeletak begitu saja di atas meja, bungkus makanan hingga wadah bekas ramyeon atau odeng juga masih ada di atas meja.

"Ya! Dari mana saja kau? Jam segini baru pulang. Aku menyuruhmu kembali usai kelas terakhir, kau masih bekerja sambilan di mini market?" Tegur Tuan Choi pada MinJu yang baru kembali ke rumahnya pukul sembilan malam.

"M-Mianhaeyo Appa... Aku mendapatkan tugas kelompok di Universitas tadi.." Jelas MinJu berbohong.

Setiap harinya terasa berat bagi MinJu untuk pulang ke rumahnya. Ia tidak dapat bernafas dan tidak bisa bergerak dengan bebas di dalam rumahnya.

"Jangan bohong. Aku tahu kau masih bekerja di minimarket. Berikan aku 50.000 won." Oceh Tuan Choi sambil meneguk segelas soju.

MinJu pun mengeluarkan sepuluh ribu won dari dalam tasnya untuk di berikan pada Ayah tirinya.

"Ya! Kau hanya menghasilkan segini? Sisanya mana? Ah, tidak berguna sekali!" Oceh Tuan Choi lalu menjambak rambut MinJu dan mendorongnya.

Tuan Choi pun menarik tas MinJu dan menggeledahnya untuk mencari uang yang mungkin di sembunyikan oleh MinJu.

Sayangnya ia tidak menemukan apapun kecuali buku pelajaran, dompet kosong dengan kartu mahasiswa, kartu transportasi dan kartu bank yang kosong serta alat-alat untuk melukis.

Raut wajah Tuan Choi terlihat kesal, namun ia tidak lagi memukul MinJu karena di detik berikutnya ia sudah terjatuh pingsan karena mabuk.

MinJu hanya bisa menarik nafas lega sambil membereskan semua barang-barangnya kemudian beranjak masuk ke dalam kamarnya.

Sudah satu bulan ini, MinJu kembali menjadi sasaran empuk Ayah tirinya karena MinHee, sang kakak sedang di jual oleh Tuan Choi untuk bekerja di sebuah club malam.

My Dandelion - Reader x Min YoonGi Fanfiction [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang