Setibanya MinJu dan kakaknya di rumah, mereka sudah di sambut oleh Tuan Choi yang sedang bermain kartu bersama dengan beberapa preman yang menjadi anak buahnya.
MinHee langsung menarik MinJu untuk berada di belakangnya sementara itu, sekujur tubuh MinJu sudah gemetar ketakutan.
Meskipun sudah beberapa tahun ia hidup dalam lembah kegelapan itu, ia masih tidak terbiasa dengan apa yang ia alami.
"Nah!! Dua kantong emasku sudah kembali. Kemari!!" Ucap Tuan Choi ketika melihat MinHee dan MinJu.
Mereka berdua pun duduk di sebelah Tuan Choi. MinJu sudah risih sekali karena preman di sebelahnya terus mengelus pahanya sambil menatapnya penuh nafsu.
"Zoe bilang kalian di beli oleh seorang konglomerat, apa benar? Katakan pada konglomerat itu, dia bisa saja membeli kalian dari Zoe dan melunasi hutang Appa pada Zoe. Tapi kalian itu kan anak Appa... Bukankah sudah seharusnya dia memberikan sesuatu juga pada Appa?" Celoteh Tuan Choi pada MinHee, bermaksud meminta sejumlah uang setoran.
MinHee terdiam sejenak sambil memikirkan jawaban. Sedangkan MinJu, ia sudah ingin mengamuk pada Ayah tirinya itu namun di tahan oleh MinHee.
"Ah!! Hentikan!!" Oceh MinJu sambil menampar preman yang sedari tadi berusaha menyentuhnya.
"Heh, heh, kau jangan belagu hanya karena seorang konglomerat membelimu dengan harga mahal. Mereka anak buah Appa yang rutin membayar setoran, kalau mereka menginginkanmu, kau harus melayani mereka. Dasar jalang tidak tahu diri! Sebagian biaya hidupmu itu Appa yang bayar, ingat itu!" Tegur Tuan Choi sambil mentoyor kepala MinJu beberapa kali.
"Tuan Choi, anda terlalu memanjakannya sih..." Komentar salah satu preman yang kemudian membuat Tuan Choi berdecak.
"Aku tidak pernah memanjakannya. Dianya saja yang selalu membangkang." Oceh Tuan Choi lalu ia mengambil sesuatu yang berbentuk seperti pil kecil dari laci lemari dan memaksa MinJu untuk menelannya.
"Appa!! Apa yang kau berikan padanya?! Jangan sakiti dia lagi!! Appa!!" Tegur MinHee yang sedari tadi berusaha untuk menolong adiknya. Namun ia mulai di seret paksa ke dalam kamar oleh beberapa preman.
"Ah, lepaskan aku!! Apa yang kau berikan pada MinJu?! Jangan sakiti dia!!" Teriak MinHee yang suaranya perlahan menghilang di balik tembok.
Tuan Choi memberikan MinJu sebuah narkoba yang bercampur obat perangsang, karena MinJu selalu melawan ketika para anak buahnya hendak menidurinya.
Dengan tubuh yang masih gemetar, MinJu masih berusaha untuk melawan, melepaskan diri dari para preman yang mencengkram kedua tangannya.
Ia tidak mau menelan obat tersebut hingga Tuan Choi pun menjambaknya, mencekokinya paksa dengan miras. Hal tersebut membuat MinJu tersedak.
Obat tersebut pun tertelan olehnya. Dan, dalam beberapa saat, pandangan MinJu menjadi samar-samar. Kepalanya terasa pusing dan tubuhnya mulai terasa panas.
MinJu yang sedari tadi terus memberontak, kini terlihat lebih diam juga penurut. Nafasnya menjadi berat, tubuhnya juga menjadi lebih sensitif dari sebelumnya.
MinJu terlihat seperti orang yang sakau, dia mulai kehilangan kesadarannya dan mulai berbicara melantur.
"Good girl... Bukankah begini lebih baik?" Ucap preman dengan tindikan di hidungnya yang sibuk melucuti pakaian MinJu.
"Ternyata memang harus menggunakan obat itu, dia baru diam. Itu obat jenis baru kan?" Tanya Tuan Choi pada preman dengan rambut jagung.
"Betul Boss, itu narkoba jenis baru. Tapi belum di uji efek sampingnya apa. Bandarnya hanya bilang kalau obat itu bisa membuat seseorang mabuk dan terangsang ingin berhubungan." Jelas preman rambut jagung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dandelion - Reader x Min YoonGi Fanfiction [Slow Update]
FanfictionKim Min Ju (Y/N) merupakan mahasiswi jurusan seni rupa di Seoul National University. Ia merupakan anak yang tertutup dan jarang bersosialisasi. Pada semester akhir pendidikannya di SNU, ia di pertemukan dengan seorang pria bernama Min Yoon Gi yang j...