Ch 13. Stay Away

7 2 1
                                    

Tidak ada yang ingin hidup seperti itu. Berada dalam lingkungan seperti itu pun bukanlah pilihan MinJu dan kakaknya.

Mereka juga sudah berusaha melaporkan Ayah tiri mereka pada petugas berwajib atau lembaga perlindungan wanita, akan tetapi, selalu ada kejadian janggal yang akhirnya membuat Tuan Choi terus menerus lolos.

YoonGi pun tidak berani gegabah mengambil tindakan, karena ia tahu siapa saja yang sedang terlibat dalam lingkaran setan itu. Mulai dari beberapa pejabat, petinggi kepolisian hingga para bandar pengedar narkoba.

Mereka terlibat satu sama lain entah karena perjudian, pengedaran narkoba atau penjualan para wanita untuk di jadikan LC+ di klub malam.

Dalam beberapa hari penyelidikannya pada kehidupan MinJu, semakin ia mencoba bersabar, semakin ia emosi ketika mengetahui apa yang terjadi pada MinJu.

Hari ini, MinJu yang tidak enak badan memaksakan dirinya untuk tetap kuliah. Hingga usai kelas paginya, ia hampir terjatuh pingsan di lorong kelas. Beruntung ada Aeri yang sedang membuntutinya, berniat untuk mengajaknya makan siang bersama sekaligus mengucapkan terima kasih.

Aeri terkejut melihat MinJu yang hampir jatuh pingsan. Ia pun segera membantu MinJu ke ruang UKK. Di sana, MinJu segera di berikan infusan oleh BaekHo Ssaem.

Wajah MinJu terlihat pucat sekali seperti orang yang kekurangan cairan. Aeri terus duduk di UKK, menunggu MinJu siuman.

Hingga satu jam kemudian, MinJu pun tersadar. Kondisinya sudah jauh lebih baik namun ia terkejut melihat Aeri yang berada di ruang UKK menungguinya.

"Akhirnya kau bangun juga. Bagaimana keadaanmu?" Tanya Aeri yang mencemaskan keadaan MinJu.

"Hm, sudah lebih baik. Gomawo.." Jawab MinJu spontan lalu ia melepaskan selang infusnya dan pergi meninggalkan UKK.

Aeri membuntutinya dari belakang. "MinJu-ssi.. Terima kasih ya sudah menolongku kemarin itu.." Ucap Aeri.

MinJu hanya mengangguk tanpa berbicara apapun lagi. Ia pergi untuk makan siang seorang diri seperti biasanya. Namun Aeri terus membuntutinya dan ikut duduk makan bersamanya.

MinJu menghela nafas dalam, ia merasa risih karena harus makan bersama seseorang. Ia juga tidak ingin ada interaksi apapun lagi dengan Aeri, karena ia takut di tanya ini itu mengenai kehidupannya.

"Wah, kalian sudah berteman?" Celetuk YoonGi sambil ikut duduk di sebelah MinJu. Begitu juga dengan ketiga sahabatnya yang ikut duduk bersama.

Aeri hanya tersenyum, berharap bisa berteman dengan MinJu juga yang lainnya.

Sedangkan MinJu, ia kembali berdecak kesal ketika gengnya YoonGi kembali muncul. Ia diam saja tanpa menjawab pertanyaan YoonGi.

MinJu merasa sesak karena mereka terus menerus mendekati dirinya. Belum lagi sorot mata para murid yang lainnya, yang terus memperhatikan MinJu sejak YoonGi berkata bahwa ia adalah temannya.

Meskipun para wajah itu tersenyum atau bersikap cuek, namun mereka membicarakan MinJu dari belakang, hingga group chat kampus.

Ia takut akan mendapatkan ancaman dari para wanita yang mengejar-ngejar YoonGi.

Baginya, sudah cukup ancaman dan tekanan yang ia dapatkan dari Ayah tirinya. Ia tidak ingin kehidupannya di SNU juga menjadi neraka.

"Ya.. Kenapa kau diam saja? Kau sedang tidak enak badan?" Tanya YoonGi lagi sambil memperhatikan MinJu yang kesulitan untuk menelan makanannya.

"Haaah, menyebalkan sekali dia ini... Tapi aku harus sabar, karena dia sudah menolongku kemarin. Aku juga belum mengembalikan jaket miliknya.. Ah, sial..." Rutuk MinJu di dalam hatinya.

My Dandelion - Reader x Min YoonGi Fanfiction [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang