41

347 12 0
                                    

Berly membuka matanya saat merasakan dinginnya udara malam ini. Saat melihat kesekitar Berly tau bahwa ini kamar di basecamp, ia mengubah posisinya menjadi duduk.

Ini sudah jam 12 malam tapi masih terdengar kebisingan dari luar, ia yakin teman-temannya masih berada disini.

Dengan kepala yang pusing ia berjalan keluar kamar, dan benar saja di ruang tv terlihat Zahira, Bagas, Ginaura dan Digo sedang bermain game diponsel mereka dengan berisiknya.

Sedangkan Meera terlihat tertidur disofa sambil memeluk boneka, dan Reyhan entah kemana pria itu.

Melihat Berly keluar dari kamar, dengan cepat Zahira menyambutnya. Berly duduk disebelah Zahira.

"Berly! Lo udah bangun ternyata, ada yang sakit gak?" Tanya Zahira lalu mematikan ponselnya yang padahal ia sedang memainkan game.

"Si anjir malah afk." Kata Digo dan Zahira mendengus, "Yaudah sih." Balasnya jutek.

"Gak kok, gak ada yang sakit." Jawab Berly.

"Baguslah."

"T-tapi Zah, gue cewek kotor ya?" Tanyanya, bukan hanya Zahira yang terkejut, tapi Gina, Bagas bahkan Digo pun terkejut mendengar itu.

"E-enggak Ber, lo bukan cewek kot-"

"Tapi gue udah dipegang-pegang, bahkan bagian bawah gue udah di cium sama seseorang yang bahkan gue gak kenal." Jawabnya seketika teringat kejadian tadi.

Zahira menatapnya sendu.

Seketika semuanya mematikan ponselnya.

"Gak Ber, lo gak kotor, selagi mahkota lo aman lo masih bersih." Ujar Ginaura mencoba menenangkan.

"Iya, lo masih gadis." Kata Zahira.

"Tapi gue jijik sama diri gue.." Ungkapnya.

"Enggak Ber, lo gak menjijikkan." Kata Digo berusaha membuat Berly tenang.

Berly menunduk, "Kalau sampe anak sekolahan tau, pasti gue-"

"Enggak! Stop! Jangan terus mikirin hal yang gak jelas dan belum terjadi Berly," Peringat Bagas.

"Iya! Kita bakal tutupin kasus ini dari anak sekolah kita! Jadi gausah mikir kalau anak sekolahan kita bakal tau." Ucap Ginaura.

Berly menghela nafasnya, ia rasa teman-temannya ini akan benar-benar menjaga rahasia ini dengan baik.

••••

Zio menemukan sesuatu saat sedang mengambil baju dilemarinya. Ya malam hari begini ia baru mandi, dan saat mengambil bajunya ada sesuatu yang terjatuh tepat diatas kakinya.

Zio mengambil barang tersebut, ternyata sebuah jaket. Jaket tersebut ia pegang dan raba tapi ada suatu aroma yang membuatnya teringat sesuatu di jaket tersebut.

"Parfum ini?" Gumamnya lalu menghirup aroma jaket tersebut, ternyata parfum leci khas Berly tercium jelas disana.

Otak Zio tiba-tiba teringat adegan dimana ia dekat dengan Berly dan memang seakur itu. Tapi sekarang semuanya sudah berbeda, ralat, sangat berbeda.

Zio membawa jaket itu keranjangnya. Lalu ia menggunakan kaos putih polos serta celana pendek untuk malam itu.

Pria tersebut kembali ke ranjangnya dan mengambil jaket itu.

"Berly.." Gumamnya.

Jujur saja selama berbulan-bulan ini ia sangat merindukan kehadiran gadis itu dikehidupannya. Selama melihat Berly dan Hendra dekat, membuat Zio terbakar api cemburu, tapi ia berusaha untuk tidak terlihat cemburu dan berniat membalas Berly dengan cara ia dekat dengan Lucy, tapi sepertinya Berly tidak terpengaruh dan malah semakin dekat dengan Hendra.

Kimberly [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang